-->

Alergi Makanan Dan Pengobatannya

Alergi makanan adalah gangguan yang terjadi pada sistem kekebalan tubuh manusia. Alergi makanan dibagi menjadi dua yaitu alergi makanan akut dan kronis. Umumnya alergi makanan terjadi pada anak-anak, sehingga bagi orang tua harus memerhatikan anaknya dengan baik. Maka dari itu artikel ini akan membahas mengenai alergi makanan dan pengobatannya, untuk mengetahui lebih lanjut silahkan simak dengan yang telah tersaji dibawah ini.

Baca Juga : Pengertian Keracunan Makanan Serta Tanda Gejala Dan Penyebabnya

alergi makanan dan pengobatannya, dari bahasan di atas bisa diketahui mengenai pengertian, seberapa umum, tanda dan gejala, penyebab, faktor risiko, pengobatan, dan pengobatan alergi makanan di rumah. Alergi makanan adalah gangguan yang terjadi pada sistem kekebalan tubuh manusia. Alergi makanan dibagi menjadi dua yaitu alergi makanan akut dan kronis. Umumnya alergi makanan terjadi pada anak-anak, sehingga bagi orang tua harus memerhatikan anaknya dengan baik. Maka dari itu artikel ini akan membahas mengenai alergi makanan dan pengobatannya.
Alergi Makanan Dan Pengobatannya

Alergi Makanan Dan Pengobatannya

1. Apa Itu Alergi Makanan ?

Alergi makanan adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh ketika tubuh salah mengira bahwa beberapa makanan adalah berbahaya. Alergi makanan dapat bersifat kronis (berlangsung lama), atau akut (secara tiba-tiba). Reaksi akut dapat menyebabkan reaksi serius bahkan mengancam jiwa yang disebut anafilaksis.

2. Seberapa Umum Terjadinya Alergi Makanan ?

Alergi makanan mempengaruhi sekitar 6 hingga 8 persen anak-anak di bawah 3 tahun, dan sebanyak 3 persen orang dewasa. Anak-anak umumnya alergi terhadap : 
  • Susu
  • Kedelai
  • Gandum
  • Telur

3. Tanda Dan Gejala Alergi Makanan

Untuk beberapa kasus, reaksi alergi terhadap suatu makanan dapat menimbulkan ketidaknyamanan tetapi tidak berat. Untuk orang lain, alergi makanan bisa menakutkan dan mengancam jiwa. Gejala alergi makanan biasanya meningkat dalam beberapa menit hingga dua jam setelah memakan suatu makanan. Tanda-tanda dan gejala yang paling umum untuk alergi makanan termasuk :
  • Geli atau gatal di mulut.
  • Bintik-bintik merah, gatal, atau eksim.
  • Bengkak pada bibir, wajah, lidah, tenggorokan, atau bagian tubuh lainnya.
  • Hidung tersumbat, atau permasalahan pernapasan.
  • Sakit abdominal, atau permasalahan pernapasan.
  • Pusing, terasa akan pingsan, atau pingsan.
Untuk beberapa kasus, alergi makanan dapat merangsang reaksi alergi berat yang disebut anafilaksis. Hal ini dapat mengancam jiwa, tanda-tanda dan gejalanya seperti berikut :
  • Sesak dan penyempitan saluran udara.
  • Tenggorokan bengkak atau terasa gumpalan di tenggorokan yang menyebabkan akan sulit bernapas.
  • Mengalami shock dengan penurunan tekanan darah.
  • Berdebar-debar.
  • Pusing, terasa akan pingsan atau kehilangan kesadaran.
Bila merasakan tanda dan gejala yang telah disebutkan di atas sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan atau pergilah ke dokter jika anda memiliki gejala alergi makanan segera setelah makan. Jika memungkinkan, kunjungi dokter ketika reaksi alaergi terjadi. Ini dapat membantu dokter dalam membuat diagnosis.

4. Penyebab Alergi Makanan ?

Ketika kita memiliki alergi makanan, sistem kekebalan tubuh akan mengidentifikasi secara salah makanan spesifik atau kandungan di dalam makanan sebagai sesuatu yang berbahaya. Sistem kekebalan tubuh anda merangsang sel-sel untuk melepaskan antibodi yang dikenal sebagai antibodi immunoglobulin E (IgE) unutk meneralisir makanan yang diduga berbahaya atau kandungan makanannya (penyebab alergi). Zat-zat ini mengakibatkan jajaran dari tanda-tanda dan gejala alergi. Mereka bertanggung jawab atas penyebab respon alergi yang berupa, cairan lendir dari hidung, gatal pada mata, tenggorokan kering, ruam dan bintik merah, mual, diare, sulit bernapas, dan bahkan shock anafilaksis. 

Alergi makanan yang paling banyak dirangsang oleh beberapa protein di kerang-kerangan, seperti, udang, lobster dan kepiting, kacang, kacang-kacangan seperti kenari dan nutmeg, ikan, telur.

Pada anak-anak, alergi makanan umumnya dirangsang oleh protein dalam telur, susu, kacang, kacang-kacangan, dan gandum.

5. Faktor Resiko Alergi Makanan

Faktor-faktor resiko alergi makanan berupa :
  • Riwayat keluarga. Pada hal ini kita berisiko tinggi memiliki alergi makanan jika mengidap asma, eksim, dan bintik-bintik merah atau alergi seperti alergi debu sudah biasa dalam keluarga kita.
  • Pernah mengalami alergi makanan. Anak-anak dapat berpotensi lebih tinggi memiliki alergi makanan, tetapi dalam beberapa kasus hal tersebut dapat kembali terjadi.
  • Alergi lain. Jika kita telah memiliki alergi terhadap satu makanan, Kita berisiko tinggi untuk mengalami alergi terhadap makanan lain. Demikian juga, jika kita memiliki jenis reaksi alergi lain, seperti alergi bebu atau eksema, risiko memiliki alergi makanan menjadi lebih besar.
  • Umur. Alergi makanan umumnya terjadi pada anak-anak, khususnya anak-anak kecil dan bayi. Saat kita tumbuh besar, sistem pencernaan menjadi lebih matang dan tubuh meminimalisir mencerna makanan yang merangsang alergi. Anak-anak biasanya memiliki alergi terhadap susu, kedelai, gandum dan telur. Alergi berat dan alergi terhadap kacang dan kerang-kerangan cenderung berlangsung lebih lama.
  • Asma. Asma dan alergi makanan umumnya terjadi bersamaan. Ketika hal ini terjadi, alergi makanan dan asma, gejala keduanya cenderung lebih berat.
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko terhadap reaksi anafilatik, termasuk :
  • Memiliki riwayat asma
  • Berusia remaja atau lebih muda
  • Terlambat menggunakan epinefrin untuk mengobati gejala alergi makanan
  • Tidak memiliki bintik-bintik merah atau gejala kulit.

6. Pengobatan Alergi Makanan

Satu-satunya cara mencegah alergi makanan adalah mencegah memakan makanan yang menyebabkan tanda-tanda dan gejala alergi. Untuk reaksi alergi ringan, obat tanpa resep atau antihistamin yang disarankan dapat membantu mengurangi gejala. Obat-obat ini dapat dikonsumsi setelah diketahui mekanan penyebab alerginya untuk meredakan gatal atau bintik-bintik merah. Bagaimanapun, antihistamin tidak dapat mengobati reaksi alergi berat.

Untuk reaksi alergi berat. Kita mungkin membutuhkan injeksi epinefrin darurat dan dirawat di ruangan darurat. Banyak orang yang memiliki alergi membawa epinefrin injector auto (EpiPen, Twinjet, Auvi-Q). Alat ini adalah kombinasi dari semprotan dan jarum tersembunyi yang menyuktikan dosis tunggal obat ketika ditekan ke paha.


7. Pengobatan Alergi Makanan Di Rumah

Gaya hidup dan pengobatan rumah berikut dapat membantu untuk menangani alergi makanan :
  • Menghindari makanan yang bermasalah (makanan sisa, kadaluwarsa).
  • Baca label makanan dengan saksama sebelum membeli atau menyiapkan makanan.
  • Pelajari cara menggunakan suntikan anti-alergi dan ajari orang-orang sekitar, jikalau tiba-tiba menderita alergi makanan. Selalu bawa obat alergi.
  • Beritahu keluarga, pengasuh, dan guru jika anak memiliki alergi makanan.
  • Cuci peralatan dengan hati-hati sebelum menyiapkan makanan bayi. Hal ini dapat membantu mencegah penyebab alergi.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik dalam masalah alergi makanan.


Nah itu dia bahasa dari alergi makanan dan pengobatannya, dari bahasan di atas bisa diketahui mengenai pengertian, seberapa umum, tanda dan gejala, penyebab, faktor risiko, pengobatan, dan pengobatan alergi makanan di rumah. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan dalam penulisan, terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel