Cara Melakukan Fisioterapi Dada
Friday, May 29, 2020
Fisioterapi Dada- merupakan sebuah teknik terapi yang dilakukan oleh seorang ahli fisioterapi (Fisioterapis) kepada pasien yang mengeluhkan adanya gangguan pada jalan napas, yang sering terjadi karena adanya sputum atau lendir pada daerah bronkus dan trakea yang sangat mengganggu aktivitas. Namun sebelum lanjut membaca artikel ini akan membahas mengenai standar oprasional prosedur fisioterapi dada, untuk mengetahui lebih lanjut silahkan simak bahasan dibawah ini.
Cara Melakukan Fisioterapi Dada |
Cara Melakukan Fisioterapi Dada
1. Pengertian, Tujuan, Kebijakan, Dan Petugas Fisioterapi Dada
Fisioterapi dada merupakan tindakan untuk melepaskan sekret dari saluran nafas bagian bawah. Tujuan dari fisioterapi dada :- Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
- Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret
Kebijakan klien dengan akumulasi sekret pada saluran nafas bagian bawah. Petugas yang melakukan adalah Seorang Fisioterapis.
2. Peralatan Fisioterapi Dada
Berikut ini adalah peralatan yang dibutuhkan dalam melakukan fisioterpi dada :
- Kertas tissue
- Bengkok
- Perlak/alas
- Sputum pot berisi desinfektan
- Air minum hangat
3. Prosedur Pelaksanaan Fisioterapi Dada
A. Tahap PraInteraksi
Fisioterapis harus melakukan :- Mengecek program terapi
- Mencuci tangan
- Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
Fisioterapis harus melakukan :- Memberikan salam dan sapa nama pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
- Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
Setelah melakukan tahapan a dan b maka fisioterapis melakukan hal yang dibawah ini :
- Menjaga privacy pasien
- Mengatur posisi sesuai daerah gangguan paru
- Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan pasien bila duduk atau di dekat mulut bila tidur miring)
- Melakukan clapping dengan cara tangan perawat menepuk punggung pasien secara bergantian
- Menganjurkan pasien inspirasi dalam, tahan sebentar, kedua tangan perawat di punggung pasien
- Meminta pasien untuk melakukan ekspirasi, pada saat yang bersamaan tangan perawat melakukan vibrasi
- Meminta pasien menarik nafas, menahan nafas, dan membatukkan dengan kuat
- Menampung lender dalam sputum pot
- Melakukan auskultasi paru
- Menunjukkan sikap hati-hati dan memperhatikan respon pasien
D. Tahap Terminasi
Selanjutnya apa bila sudah melakukan treatment maka seorang fisioterapis harus melakukan :- Melakukan evaluasi tindakan
- Berpamitan dengan klien
- Membereskan alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Referensi : standar prosedur operasional fisioterapi kardiorespirasi perhimpunan fisioterapi kardiorespirasi indonesia.