-->

Adaptasi Makhluk Hidup : Adaptasi Morfologi, Adaptasi Hewan, Adaptasi Tumbuhan, Adaptasi Fisiologi, Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi Makhluk Hidup : Adaptasi Morfologi, Adaptasi Hewan, Adaptasi Tumbuhan, Adaptasi Fisiologi, Adaptasi Tingkah Laku Makhluk hidup memerlukan tempat hidup yang aman dan baik bagi keberlangsungan hidupnya dan juga keturunannya. Oleh karena itu makhluk hidup harus mampu beradaptasi dengan lingkungan.  Adaptasi adalah cara makhluk hidup untuk menyesesuaikan diri dengan lingkungannya guna mempertahankan hidup (survive) dan berkembang biak melanjutkan keturunannya.  Kemampuan adaptasi dapat dicapai dengan memanfaatkan apa pun termasuk bentuk diri dari bahaya yang mengancam kehidupannya. Ada beberapa bentuk adaptasi yang bisa dilakukan makhluk hidup.  Adaptasi Morfologi Adaptasi morfologi adalah adaptasi yang dilakukan makhluk hidup dengan memanfaatkan bentuk tubuhnya dengan keadaan lingkungannya. Seperti pada hewan, adapatasi dapat kita amati dari bentuk kaki, paruh burung, bentuk gigi, tipe mulut, dan lain sebagainya.  Adaptasi Pada Hewan Pada serangga, ada berbagai tipe mulut menyesuaikan dengan jenis makanannya. Ada serangga yang memiliki tipe penggigit, penusuk dan pengisap, penjilat dan sebagainya. Serangga dengan tipe mulut pengunyah memiliki struktur rahang atas dan bawah yang kuat. Contoh serangga dengan tipe pengunyah seperti capung, belalang, dan kecoa. Serangga dengan tipe mulut pengisap memiliki struktur belalai panjang yang dapat digulung. Contoh serangga dengan tipe pengisap adalah kupu-kupu. Serangga dengan tipe mulut penusuk memiliki struktur mulut dengan rahang yang panjang dan runcing sehingga dapat digunakan untuk menusuk badan organisme lain seperti kulit hewan ternak atau manusia. Contoh serangga dengan mulut penusuk adalah nyamuk dan kutu.  Adaptasi Pada Tumbuhan Kaktus salah satu tumbuhan yang hidup di habitat kering memiliki morfologi daun yang kecil dan kadang berdiferensiasi membentuk duri berguna untuk mengurangi penguapan. Akarnya panjang dan menyebar memungkinkan untuk mendapatkan air, dan batang bergetah karena mengoptimalkan tugasnya sebagai penyimpan air yang baik. Teratai salah satu tumbuhan yang hidup di habitat berair memiliki morfologi daun yang lebar dengan kandungan stomata  yang banyak sehingga membantu untuk mempercepat penguapan. Tangkai daun dan batang memiliki rongga udara untuk mengapung dipermukaan air.  Adaptasi Fisiologi Adaptasi fisiologi adalah adaptasi yang dilakukan makhluk hidup dengan menyesuaikan fungsi kerja alat-alat tubuh terhadap lingkungannya. Adaptasi ini biasanya tidak dapat terlihat oleh individu lain karena yang terjadi sebenarnya adalah proses metabolisme kimiawi dalam tubuh organisme.  Berikut ini adalah contoh-contoh dari adaptasi fisiologi : Sapi mencerna makanannya yang berupa rerumputan dengan bantuan enzim selulase dengan bantuan mikroorganisem di dalam organ rumen. Manusia yang tinggal di dataran tinggi cenderung memiliki sel darah merah lebih banyak di bandingkan manusia yang hidup di dataran rendah. Kandungan udara di dataran tinggi yang tidak sebanyak kandungan udara di dataran rendah secara otomatis tubuh akan memproduksi sel darah merah lebih banyak guna mendapatkan suplai hemoglobin yang cukup untuk keseimbangan tubuh. Ikan di laut dan ikan di air tawar memiliki perilaku berbeda dalam sistem ekskresi. Guna menyesuaikan tekanan osmotik di luar dan di dalam tubuhnya, ikan laut cenderung memasukkan banyak air dalam tubuh dan sedikit mengeluarkan urin, namun hal itu justru terbalik pada ikan air tawar. Bunga bangkai mengeluarkan bau bangkai sehinggga menarik perhatian mangsanya yang berupa serangga kecil untuk masuk ke dalam dasar bungan. Pohon cemara dan jati mengeluarkan zat metabolit tertentu yang menghambat dan mencegah tumbuhan lain hidup di sekitarnya, sehingga dapat meraup nutrisi secara optimal. Tumbuhan berbunga memiliki warna bunga yang mencolok dari warna sekitarnya, hal itu berguna untuk menarik serangga untuk hinggap dan membantu proses penyerbukan.  Adaptasi Tingkah Laku Adapatasi tingkah laku adalah adaptasi yang dilakukan makhluk hidup dengan melakukan perilaku-perilaku khusus dan unik.  Berikut ini adalah contoh-contoh adaptasi perilaku makhluk hidup : Cicak dapat memutuskan ekornay (kemampuan autotomi) untuk menyelamatkan diri dari predator yang akan memangsanya. Cumi-cumi dapat menyemprotkan tinta pada musuh atau pemangsa untuk menyelamatkan diri dari bahaya. Ular derik yang hidup di gurun australia menggoyangkan ujung ekornya yang dapat mengeluarkan suara untuk memancing mangsa mendekat. Pinguin menghangatkan tubuh dengan cara berkumpul dalam jumlah banyak dan saling mendekatkan tubuh. Pohon jati banyak menggugurkan daunnya di musim kemarua untuk mengurangi penguapan dan bertahan hidup. Burung namdur dapat menirukan suara tembakan senapa, macan, dan suara-suara tertentu untuk megecoh pesaing dan pemangsanya, burung namdur dapat menirukan suara senapan karena secara alami mempelajari dari keadaan lingkungan sekitar yang banyak aktivitas perburuan liar. Lumba-lumba lebih sering berada di permukaan laut untuk mendapatkan oksigen, karena lumba-lumba termasuk golongan mamalia yang bernafas menggunakan paru-paru. Sigung, hewan sejenis tupai dapat mengeluarkan gas amoniak dari duburnya yang baunya amat busuk untuk mengusir pemangsa. Kucing menandai wilayah kekuasaannya dengan meninggalakan urin di tempat-tempat tertentu. Srigala mengaung untuk memberitahu keberadaannya dari kawanannya.   Nah itu dia bahasan dari adaptasi-adaptasi makhluk hidup, melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai adaptasi morfologi, adaptasi hewan, adaptasi tumbuhan, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"
Adaptasi Makhluk Hidup : Adaptasi Morfologi, Adaptasi Hewan, Adaptasi Tumbuhan, Adaptasi Fisiologi, Adaptasi Tingkah Laku


 Adaptasi Makhluk Hidup : Adaptasi Morfologi, Adaptasi Hewan, Adaptasi Tumbuhan, Adaptasi Fisiologi, Adaptasi Tingkah Laku

Makhluk hidup memerlukan tempat hidup yang aman dan baik bagi keberlangsungan hidupnya dan juga keturunannya. Oleh karena itu makhluk hidup harus mampu beradaptasi dengan lingkungan.

Adaptasi adalah cara makhluk hidup untuk menyesesuaikan diri dengan lingkungannya guna mempertahankan hidup (survive) dan berkembang biak melanjutkan keturunannya.

Kemampuan adaptasi dapat dicapai dengan memanfaatkan apa pun termasuk bentuk diri dari bahaya yang mengancam kehidupannya. Ada beberapa bentuk adaptasi yang bisa dilakukan makhluk hidup.

Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah adaptasi yang dilakukan makhluk hidup dengan memanfaatkan bentuk tubuhnya dengan keadaan lingkungannya. Seperti pada hewan, adapatasi dapat kita amati dari bentuk kaki, paruh burung, bentuk gigi, tipe mulut, dan lain sebagainya.

Adaptasi Pada Hewan

Pada serangga, ada berbagai tipe mulut menyesuaikan dengan jenis makanannya. Ada serangga yang memiliki tipe penggigit, penusuk dan pengisap, penjilat dan sebagainya.
  • Serangga dengan tipe mulut pengunyah memiliki struktur rahang atas dan bawah yang kuat. Contoh serangga dengan tipe pengunyah seperti capung, belalang, dan kecoa.
  • Serangga dengan tipe mulut pengisap memiliki struktur belalai panjang yang dapat digulung. Contoh serangga dengan tipe pengisap adalah kupu-kupu.
  • Serangga dengan tipe mulut penusuk memiliki struktur mulut dengan rahang yang panjang dan runcing sehingga dapat digunakan untuk menusuk badan organisme lain seperti kulit hewan ternak atau manusia. Contoh serangga dengan mulut penusuk adalah nyamuk dan kutu.

Adaptasi Pada Tumbuhan

  • Kaktus salah satu tumbuhan yang hidup di habitat kering memiliki morfologi daun yang kecil dan kadang berdiferensiasi membentuk duri berguna untuk mengurangi penguapan. Akarnya panjang dan menyebar memungkinkan untuk mendapatkan air, dan batang bergetah karena mengoptimalkan tugasnya sebagai penyimpan air yang baik.
  • Teratai salah satu tumbuhan yang hidup di habitat berair memiliki morfologi daun yang lebar dengan kandungan stomata  yang banyak sehingga membantu untuk mempercepat penguapan. Tangkai daun dan batang memiliki rongga udara untuk mengapung dipermukaan air.

Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah adaptasi yang dilakukan makhluk hidup dengan menyesuaikan fungsi kerja alat-alat tubuh terhadap lingkungannya. Adaptasi ini biasanya tidak dapat terlihat oleh individu lain karena yang terjadi sebenarnya adalah proses metabolisme kimiawi dalam tubuh organisme.

Berikut ini adalah contoh-contoh dari adaptasi fisiologi :
  • Sapi mencerna makanannya yang berupa rerumputan dengan bantuan enzim selulase dengan bantuan mikroorganisem di dalam organ rumen.
  • Manusia yang tinggal di dataran tinggi cenderung memiliki sel darah merah lebih banyak di bandingkan manusia yang hidup di dataran rendah. Kandungan udara di dataran tinggi yang tidak sebanyak kandungan udara di dataran rendah secara otomatis tubuh akan memproduksi sel darah merah lebih banyak guna mendapatkan suplai hemoglobin yang cukup untuk keseimbangan tubuh.
  • Ikan di laut dan ikan di air tawar memiliki perilaku berbeda dalam sistem ekskresi. Guna menyesuaikan tekanan osmotik di luar dan di dalam tubuhnya, ikan laut cenderung memasukkan banyak air dalam tubuh dan sedikit mengeluarkan urin, namun hal itu justru terbalik pada ikan air tawar.
  • Bunga bangkai mengeluarkan bau bangkai sehinggga menarik perhatian mangsanya yang berupa serangga kecil untuk masuk ke dalam dasar bungan.
  • Pohon cemara dan jati mengeluarkan zat metabolit tertentu yang menghambat dan mencegah tumbuhan lain hidup di sekitarnya, sehingga dapat meraup nutrisi secara optimal.
  • Tumbuhan berbunga memiliki warna bunga yang mencolok dari warna sekitarnya, hal itu berguna untuk menarik serangga untuk hinggap dan membantu proses penyerbukan.

Adaptasi Tingkah Laku

Adapatasi tingkah laku adalah adaptasi yang dilakukan makhluk hidup dengan melakukan perilaku-perilaku khusus dan unik.

Berikut ini adalah contoh-contoh adaptasi perilaku makhluk hidup :
  • Cicak dapat memutuskan ekornay (kemampuan autotomi) untuk menyelamatkan diri dari predator yang akan memangsanya.
  • Cumi-cumi dapat menyemprotkan tinta pada musuh atau pemangsa untuk menyelamatkan diri dari bahaya.
  • Ular derik yang hidup di gurun australia menggoyangkan ujung ekornya yang dapat mengeluarkan suara untuk memancing mangsa mendekat.
  • Pinguin menghangatkan tubuh dengan cara berkumpul dalam jumlah banyak dan saling mendekatkan tubuh.
  • Pohon jati banyak menggugurkan daunnya di musim kemarua untuk mengurangi penguapan dan bertahan hidup.
  • Burung namdur dapat menirukan suara tembakan senapa, macan, dan suara-suara tertentu untuk megecoh pesaing dan pemangsanya, burung namdur dapat menirukan suara senapan karena secara alami mempelajari dari keadaan lingkungan sekitar yang banyak aktivitas perburuan liar.
  • Lumba-lumba lebih sering berada di permukaan laut untuk mendapatkan oksigen, karena lumba-lumba termasuk golongan mamalia yang bernafas menggunakan paru-paru.
  • Sigung, hewan sejenis tupai dapat mengeluarkan gas amoniak dari duburnya yang baunya amat busuk untuk mengusir pemangsa.
  • Kucing menandai wilayah kekuasaannya dengan meninggalakan urin di tempat-tempat tertentu.
  • Srigala mengaung untuk memberitahu keberadaannya dari kawanannya.


Nah itu dia bahasan dari adaptasi-adaptasi makhluk hidup, melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai adaptasi morfologi, adaptasi hewan, adaptasi tumbuhan, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel