-->

Tokoh-Tokoh Sejarah Pada Masa Kerajaan Hindu

Dahulu kala di Indonesia banyak berdiri kerajaan-kerajaan bersar yang merupakan cibakal Negara Indonesia. Corak yang dianut tiap kerajaan pun berbeda-eda. Agamalah yang membuat corak tiap kerajaan semakin jelas memperlihatkan perbedaan satu dengan yang lain. Setiap kerajaan mengalami masa kejayaan yang berbeda tentunya, tetapi dari setiap perbedaan yang ada telah berjasa dalam pembentukan nilai dan corak adat bagi bangsa Indonesia hingga sekarang. Berikut peninggalan-peninggalan kerajaan Hindu yang pernah berjaya di Indonesia.

Tokoh-Tokoh Sejarah Pada Masa Hindu

Keberadaan agama Hindu di Indonesia tak pernah lepas dari peran tokoh-tokoh yang turut andil dalam perkembangan agama Hindu di Indonesia. Berikut ini adalah para tokoh sejarah di masa kerajaan Hindu :

1. Aswawarman

Aswawarman adalah raja kedua kerajaan Kutai pengganti Kudungga. Di area Aswawarman lah agama Hindu masuk kerejaan Kutai setelah raj sebelumnya, yaitu Kudungga menganut kepercayaan animisme (kepercayaan pada roh nenek moyang). Tidak hanya lingkungan istana saja yang memeluk agama Hindu, masyarakat luar pun ikut mulai memeluk agama yang satu ini.

2. Mulawarman

Agama Hindu yang telah masuk kerajaan Kutai di masa Raja Aswawarman diikuti pula oleh penerusnya, yaitu raja Mulawarman. Bahkan di masa Raja Mulawarman telah ada pendeta Hindu yang berasal dari orang Indonesia. Ini memungkinkan upacara keagamaan kerajaan tidak lagi dipimpn kaum brahmana dari India, melainkan bisa dipimpin kaum brahmana pribumi.

Raja Mulawarman memiliki hubungan yang baik dengan para kaum brahmana. Dalam sebuah prasasti dikisahkan, ia menghadiakan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana. Dengan dukungan penuh dari pihak istana, maka perkembangan agama Hindu di kerajaan Kutai berlangsung dengan pesat.

3. Purnawarman

Purnawarman adalah raja Tarumanegara. Ia merupakan pemeluk Agama Hindu dan penyembah Dewa Wisnu. Ia termasuk berhasil dalam mengelola kerajaan. Pada masa kepemimpinannya, rakyat dapat hidup teratur. Selain itu, ia juga berhasil membangun saluran air yang berfungsi sebagai irigasi dan pencegah banjir.

4. Airlangga

Airlangga termasuk salah satu raja besar dalam sejarah Indonesia. Ia sering digambarkan sebagai penjelmaan Wisnu yang mengendarai garuda. Airlangga merupakan raja Kehuripan yang memerintah antara tahun 1019 hingga 1049. Ia masih memiliki garis keturunan dengan raja bali dan dijadikan menantu oleh raja Darmawangsa. Namun ketika acara pernikahannya sedang berlangsung, bala tentara Wurawuri menyerang Kahuripan.

Meski dalam kondisi bahaya, Airlangga dan beberapa pengiringnya berhasil meloloskan diri guna menyusun kekuatan untuk mengusir musuh. Usahanya membuahkan hasil, Airlangga dapat merebut kembali kerajaan Kahuripan. Setalah ia menjadi raja, rakyat hidup makmur. Saat memasuki usia tua, Airlangga mengundurkan diri dari tahta kerajaan dan memilih bertapa ke gunung.  Sepeninggal Airlangga dari istana, kerajaan terbagi menjadi dua, yaitu Panjalu (Kediri) dan Jenggala.

5. Jayabaya

Jayabaya merupakan raja yang membawa kerajaan Panjalu (Kediri) ke zaman keemasan. Ia juga dikenal dengan ramalannya yang disebut Jangka Jayabaya. Keberhasilan Jayabaya dapat dilihat dari karya Sastra di zaman pemerintahannya. Sebut saja Kitab Bharatayudha. Kitab yang ditulis Empu Sedah dan diselesaikan Empu Panuluh ini bercerita tentang kebesaran raja jayabaya.

6. Ken Arok

Ken Arok merupakan pendiri kerajaan Singasari. Awalnya ia mengabdi kepada Awuku Tunggul Ametung dan istrinya, Ken Dedes di Tumapel yang masuk dalam wilayah kekuasaan kediri. Kemudian ia berhasil membunuh Tunggul Ametung dan memperistri Ken Dedes  sekaligus menjadi penguasa di Tumapel. Saat terjadi pertentangan antara raja dan kaum brahmana dikediri, kaum brahmana melarikan diri ke Tumapel dan mendapatkan perlindungan dari Ken Arok.

Selanjutnya, para brahmana menobatkan Ken Arok sebagai raja dengan gelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Adapun nama kerajaannya adalah Singasari. Mendengar berita itu, raja Kediri, Kertajaya marah dan menyerang Singasari. Namun Ken Arok berhasil memenangkan pertempuran. Sejak saat itu, wilayah kerajaan Kediri dikuasai oleh Singasari.

7. Raden Wijaya 

Raden Wijaya merupakan pendiri kerajaan Majapahit. Awalnya, ia adalah pemimpin tentara kerajaan Singasari. Dalam pertempuran dengan Jayakatwang, pasukannya mengalami kekalahan. Atas bantuan adipati Sumenep yang bernama Wiraraja. Raden Wijaya menyerahkan diri dan mengabdi kepada Jayakatwang.

Oleh Jayakatwang, Raden Wijaya diizinkan membuka Hutan tarik. Daerah ini semakin maju dan menjadi cika bakal kerejaan Majapahit. Saat pasukan China yang dipimpin kunilai khan datang, dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk melakukan balas dendam pada Jayakatwang. Selanjutnya, pasuka Raden Wijaya beserta pasukan kubilai khan menyerang kediri dan membunuh Jayakatwang.

Saat pasukan Kubilai Khan merayakan kemenangan dimanfaatkan Raden Wijaya untuk menyerangnya. Dalam keadaan terlena, pasukan Kubilai Khan tak berkutik dan banyak yang terbunuh. Dengan demikian Raden Wijaya menjadi raja pertama di Majapahit hingga tahun 1309 M.

8. Gajah Mada 

Gajah Mada merupakan mahapatih kerajaan Majapahit. Awalnya ia adalah seorang komandan pasukan. Kariernya menanjak ketika kerajaan Majapahit terjadi pemberontakan seperti Rangglawe, Nambi, dan Kuti. Ia berjasa besar dalam menumpas para pemberontak dan pembangkang kerajaan. Puncaknya saat terjadi pemberontakan Sadeng, pasukan yang dipimpin Gajah Mada berhasik melumpuhkan kaum pemberontak.

Atas jasanya itu, pada tahun 1334, Gajah Mada diangkat menjadi Maha Patih Majapahit. Gajah Mada tetap menjadi Maha Patih hingga Majapahit dipimpin oleh Hayam Wuruk. Mereka mengantarkan Majapahit ke puncak kejayaan dengan wilayah kekuasaan yang meliputi pulau jawa, sebagian besar pulau Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, dan Indonesia bagian timur. Gajah Mada wafat pada tahun 1364.

9. Hayam Wuruk

Hayam Wuruk adalah raja terbesar dalam sejarah perkembangan kerajaan Majapahit. Ia bergelar Sri Rajasanagara dan memerintah Majapahit dari tahun 1334 hingga 1389. Di era kepemimpinannya, wilayah kekuasaan Majapahit hampir meliputi seluruh wilayah nusantara saat ini. Perdagangan, kesusasteraan, seni bangun, keagamaan, dan kehakiman pun berkembang pesat. Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389. Sepeninggal Hayam Wuruk, Majapahit mengalami kemorosotan.



Nah itu dia bahasan dari tokoh-tokoh sejarah pada masa hindu, dari penjelasan diatas bisa diketahui mengenai tokoh sejarah kerajaan hindu Aswawarman, Mulawarman, Purnawarman, Airlangga, Jayabaya, Ken Arok, Raden Wijaya, Gajah Mada, dan Hayam Wuruk. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan dalam penulisan, terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel