-->

Pengertian Penyakit Alergi Dan Pencegahannya

Pengertian penyakit alergi dan pencegahannya- alergi merupakan sebuah gangguan pada sistem kekebalan tubuh atau antibodi yang ditemui pada tubuh manusia. Maka dari itu artikel ini akan membahas mengenai pengertian penyakit alergi dan pencegahannya. Untuk mengetahui lebih lanjut dalam bahasan penyakit ini, silahkan baca dengan yang telah tersaji di bawah ini.

Baca Juga : Pengertian Keracunan Makanan Serta Tanda Gejala Dan Penyebabnya

Nah itu dia bahasan dari pengertian penyakit alergi dan pencegahannya, dari bahasan di atas bisa diketahui megenai pengertian, gejala, penyebab, diagnosis, pengobatan, pencegahan dari penyakit alergi dan cara pencegahan anafilaksis.
Pengertian Penyakit Alergi Dan Pencegahannya

Pengertian Penyakit Alergi Dan Pencegahannya

1. Pengertian Alergi

Alergi adalah bentuk reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap sesuatu yang dinggap berbahaya walaupun sebenarnya tidak. Ini bisa berupa susbtansi yang masuk atau bersentuhan dengan tubuh.

Alergen atau substansi pemicu alergi hanya berdampak pada orang yang memiliki alergi tersebut. Pada orang lain, alergen tersebut tidak akan memicu reaksi kekebalan tubuh. Beberapa jenis substansi yang dapat menyebabkan reaksi alergi meliputi gigitan serangga, tungau debu, bulu hewan, obat-obatan, makanan tertentu, serta serbuk sari.

Saat tubuh pertama kali berpapasan dengan sebuah alergen, tubuh akan memproduksi antibodi karena menganggapnya sebagai sesuatu yang berbahaya. Jika tubuh kembali berpapasan dengan alergen yang sama, tubuh akan meningkatkan jumlah antibodi terhadap jenis alergen tersebut. Hal inilah yang memicu pelepasan senyawa kimia dalam tubuh dan menyebabkan gejala-gejala alergi.

Gejala-Gejala Yang Muncul Saat Alergi

Ada beberapa gejala alergi yang umum terjadi, diantaranya :
  • Bersin-bersin
  • Batuk-batuk
  • Sesak napas
  • Ruam pada kulit
  • Hidung beringus
  • Terjadi pembengkakan di bagian tubuh yang berpapasan dengan alergen, misalnya wajah, mulut dan lidah.
  • Gatal dan merah pada mata
  • Mata berair
Tingkat keparahan alergi juga berbeda-beda pada tiap orang, ada yang mengalami reaksi alergi ringan dan ada yang parah sampai berakibat fatal yang disebut dengan anafilaksis. Jika mengalami anafilaksis, kita membutuhkan penanganan medis darurat.

Cara paling ampuh dalam mencegah alergi adalah menghindari diri dari substansi pemicunya atau alergen. Tapi jika gejala-gejalan alergi terlanjur muncul, ada beberapa obat anti-alergi yang bisa membantu.


2. Gejala Alergi

Gejala-gejala alergi yang kita alami umumnya tergantung kepada jenis alergen. Misalnya gejala alergi akibat makanan akan menyebabkan gejala pada mulut atau sistem pencernaan, sedangkan alergi debu akan menyebabkan gejala pada sistem pernapasan. Berikut ini adalah penjelasan detailnya :

A. Alergi Karena Gigitan Atau Sengatan Serangga

Selain pembengkakan pada bagian yang digigit, jenis alergi ini dapat menyebabkan munculnya gatal-gatal di seluruh tubuh, batuk-batuk, sesak dada, serta sesak napas.

B. Alergi Karena Substansi Dari Udara

Jika kita memiliki alergi terhadap substansi di udara seperti debu, serbuk sari, atau tungau debu, gejala utama yang akan kita alami biasanya adalah bersin-bersin. Gejala tersebut dapat berkembang menjadi hidung berair atau mampet yang memicu kesulitan bernapas. Gatal-gatal pada hidung, mata yang merah, berair, dan bengkak juga dapat muncul.

C. Alergi Akibat Makanan

Alergi karena makanan tertentu dapat menyebabkan sensasi geli atau gatal dalam mulut. Pembengkakan pada bibir, lidah, mata, tenggorokan, atau wajah juga bisa terjadi. Selain itu, alergi ini juga dapat mengakibatkan ruam gatal dan merah pada kulit, mual-mual, sakit perut, serta diare.

D. Alergi Akibat Obat

Obat juga dapat mengakibatkan reaksi alergi. Gejalanya dapat berupa gatal-gatal pada kulit, ruam, pembengkakan pada wajah, kesulitan bernapas serta anafilaksis. 

Selain penyebab-penyebab di atas, alergi juga dapat muncul saat kulit tersentuh substansi tertentu. Misalnya sabun, sampo, parfum, perwarna rambut, serta perhiasan. Alergi jenis ini akan mengakibatkan sejenis peradangan pada kulit yang dikenal sebagai dermatitis kontak. Dermatitis kontak menyebabkan gejala gatal-gatal, ruam kemerahan, dan bersisik.

Jika merasakan gejala-gajala di atas, Kita sebaiknya mencari tahu penyebabnya agar dapat didiskusikan dengan dokter sehingga alergi anda dapat ditangani.

E. Cara Mengenali Gejala Anafilaksis

Alergi terkadang dapat menyebabkan reaksi yang parah dan berakibat fatal, yaitu anafilaksis. Reaksi ini umumnya akan terjadi pada seluruh tubuh dan menyebar dengan sangat cepat. Gejala-gejala anafilaksis anatara lain :
  • Sesak napas yang parah
  • Pingsan akibat tekanan darah yang turun
  • Mual-mual
  • Ruam pada kulit
  • Denyut nadi yang cepat, tapi lemah.
Penderita anafilaksis membutuhkan penanganan medis darurat. Reaksi anafilaksis dapat ditangani dengan suntikan atau obat epinefrin.


3. Penyebab Alergi

Substansi penyebab alergi atau alergen biasanya tidak berbahaya dan tidak mengakibatkan gejala alergi pada orang lain. Beberapa jenis alergen yang umumnya dapat menyebabkan alergi meliputi :
  • Gigitan serangga, misalnya sengatan lebah.
  • Makanan tertentu, misalnya kerang, kacang-kacangan, kepiting, udang serta susu.
  • Substansi di udara, misalnya bulu hewan, tungau debu atau serbuk sari.
  • Obat-obatan, misalnya antibiotik penisilin.
  • Alergen yang bersentuhan dengan kulit secara langsung, misalnya kimia pada parfum, sabun, sampo atau bahan lateks.
Reaksi alergi muncul saat sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap alergen yang dianggapnya berbahaya, walau sebenarnya tidak. Karena itu, terbentuklah antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE). Saat kontak antara tubuh dan alergen kembali terjadi, tubuh akan memproduksi lebih banyak IgE. Kemudian IgE akan memicu pelepasan zat-zat kimia alami seperti histamin yang menyebabkan gejala-gejala alergi.

Risiko seseorang untuk mengalami alergi juga dapat meningkat karena faktor keturunan serta lingkungan. Jika Ayah atau Ibu kita memiliki alergi tertentu, kita juga berisiko tinggi memiliki alergi, meski alerginya tidak selalu sama.

Faktor lingkungan juga dapat memengaruhi risiko alergi. Penelitian menunjukkan bahwa semakin lama dan sering seseorang terpajan alergen tertentu maka risikonya untuk memiliki alerfi akan makin tinggi. Misalnya, anak yang tumbuh di tengah keluarga perokok pada nantinya bisa menjadi alergi terhadap asap rokok.

4. Diagnosis Alergi

Pada tahap awal, dokter akan menanyakan detail gejala, frekuensi serta waktu kemunculan, dan pemicu alergi yang kita alami. Dokter juga akan memeriksa bagian tubuh yang terkena dampak alergi. Jika alergen kita belum diketahui dengan pasti lewat pemeriksaan awal, dokter biasanya akan menganjurkan beberapa tes untuk evaluasi lebih lanjut.

A. Tes Pada Kulit

Pada tes tusuk kulit, kulita pasien akan ditetesi cairan alergen yang umum lalu ditusuk secara halus dan pelan-pelan dengan jarum untuk melihat reaksinya. Jika pasien mengalami alergi terhadap substansi tersebut, benjolan merah dan gatal akan muncul di kulit dalam waktu 10-15 menit.

Tes tusuk kulit ini biasanya digunakan untuk memeriksa jenis alergi pada makanan dan obat-obatan tertentu, alergen di udara, serta racun dari serangga. Tes ini termasuk aman dan dapat digunakan pada semua orang.

Selain tes tusuk kulit, tes tempel juga bisa dilakukan. Dalam test tempel, satu jenis alergen akan diletakkan pada tempat tertentu, misalnya plester, lalu ditempelkan pada kulit selama dua hari sambil memantau raksi kulit. Tes tempel digunakan untuk mengevaluasi dermatitis kontak.


B. Tes Darah

Jenis tes darah yang digunakan adalah radioallergosorbent tests (RAST) yang akan mengukur kadar jenis IgE tertentu dalam darah. Tes darah mungkin dianjurkan bersamaan dengan atau untuk menggantikan tes tusuk kulit.

Selain memeriksakan diri ke dokter, Kita juga dapat mengevaluasi pemicu alergi yang anda atau anak anda alami dengan memerhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dan reaksi alergi yang ditimbulkannya terhadap tubuh.

5. Pengobatan Alergi

Selain menangani alergi dengan menghindari alergennya, penanganan medis alergi juga tersedia untuk mengendalikan gejal-gejala yang muncul. Jenis obat-obatan yang biasa digunakan dalam menangani alergi adalah :

A. Antihistamin

Obat ini bekerja dengan menghambat efek senyawa histamin yang menyebabkan berbagai gejala alergi seperti sesak napas, mata berair dan hidup beringus. Antihistamin dapat digunakan dalam bentuk tablet, krim, cair, tetas mata, atau semprot hidung. Tetapi kita sebaiknya berhati-hati saat membeli obat tetas mata atau semprot hidung karena tidak semuanya cocok untuk digunakan orang di segala usia.

B. Obat Semprot Kortikosteroid

Obat ini efektif untuk menangani peradangan yang terjadi pada dinding hidung dan saluran pernapasan, terutam hidung yang tersumbat. Efek sampingnya juga jarang dirasakan para penggunanya karena hanya sedikit yang terserap tubuh.

C. Dekongestan

Selain tablet dan kapsul, obat ini juga tersedia dalam bentuk obat tetes atau semprot hidung. Dekongestan berguna untuk membantu melegakan hidung tersumbat. Tetapi disarankan untuk tidak digunakan dalam jangka panjang.

D. Penghambat Leukotriena

Leukotriena adalah senyawa yang dapat menyebabkan pembengkakan pada saluran pernapasan saat terjadi reaksi alergi. Fungsi obat ini adalah untuk menghambat efek leukotriena dan dapat digunakan dalam bentuk tablet. Contoh penghambat leukotriena adalah monteleukast dan zafirlukast.

E. Penanganan Untuk Anafilaksis

Jika alergi kita memiliki kemungkinan untuk menyebabkan serangan anafilaksis, kita dianjurkan untuk selalu membawa suntikan epinefrin yang diresepkan dokter. Kita juga bisa mengenakan gelang atau kalung penanda alergi jika memungkinkan supaya jika anafilaksis terjadi, orang-orang di sekitar akan tahu penyebabnya dan bertindak secepat mungkin.


6. Pencegahan Alergi

Pencegahan alergi tergantung pada alergennya. Cara yang paling efektif untuk mencegah alergi adalah dengan menghindari pemicunya. Tetapi tidak semua sumber alergi dapat dihindari dengan mudah seperti tungau debu, hewan piaraan, atau makanan. Beberapa saran berikut ini dapat membantu mencegah alergi :
  • Mengenakan pakaian tertutup atau mengoleskan losion penolak serangga saat sedang berpergian.
  • Gunakan masker saat keluar rumah.
  • Membersihkan rumah secara rutin, terutama ruangan yang sering digunakan, seperti kamar tidur serta ruang keluarga, agar terhindar dari tungau debu.
  • Menghindari penggunaan kemoceng karena dapat menyebarkan alergen.
  • Mengelap permukaan perabotan dengan kain bersih yang dibasahi air atau cairan pembersih.
  • Membuka jendela atau pintu agar sirkulasi udara lebih lancar sehingga ruangan tidak terasa lembap.
  • Menempatkan hewan piaraan di luar rumah atau di satu ruangan tertentu saja.
  • Mandikan hewan piaraan seminggu sekali.
  • Membersihkan kandang hewan piaraan secara rutin.
  • Mencatat jenis makanan yang kemungkinan menjadi sumber alergi sehingga dapat dihindari.
  • Selalu membaca label kemasan untuk mengetahui bahan-bahan yang digunakan sebelum membeli makanan.
  • Menanyakan bahan makanan yang digunakan secara detail sebelum memesannya di restoran.
  • Membersiihkan dapur agar terhindar dari lumut, terutama tempat cuci piring dan cuci pakaian.
  • Jangan menjemur pakaian di dalam rumah.

7. Pencegahan Anafilaksis

Waspadailah didi kita jika mengidap anafilaksis karena jika alergi kambuh dan tidak diobati secepat mungkin, Kita akan berisiko kehilangan kesadaran atau bahkan kematian. Kita disarankan untuk selalu membawa dua dosis suntikan epinefrin agar bisa langsung digunakan jika serangan anafilaksis terjadi.



Nah itu dia bahasan dari pengertian penyakit alergi dan pencegahannya, dari bahasan di atas bisa diketahui megenai pengertian, gejala, penyebab, diagnosis, pengobatan, pencegahan dari penyakit alergi dan cara pencegahan anafilaksis. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel