-->

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal Pada Tubuh Manusia

Sistem Muskuloskeletal adalah sebuah anggota tubuh yang membentuk tubuh, menegakkan, dan melindungi tubuh manusia. Sistem ini akan mendukung bagian-bagian sistem tubuh lainnya yang ada pada tubuh manusia. Namun sebelum lanjut membaca artikel ini akan membahas mengenai Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal Pada Tubuh Manusia, untuk mengetahui lebih lanjut silahkan simak bahasan diberikut ini.

Baca Juga : Anatomi Sistem Organ Terdiri Dari 11 Tingkatan

Artikel ini akan membahas mengenai anatomi fisiologi sistem muskuloskeletal pada tubuh manusia. Bahasan yang akan dicakup diantaranya penjelasan sistem muskuler pada tubuh manusia dan sistem skeletal pada tubuh manusia. Untuk mengetahui lebih lanjut silahkan simak dan baca artikel ini.
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal Pada Tubuh Manusia

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal Pada Tubuh Manusia

Sistem Muskuloskeletal adalah ilmu yang mempelajari mengenai otot dan tulang pada tubuh manusia. Sistem muskuloskeletal terdiri dari kata muskulo yang berarti otot dan kata skeletal yang berarti tulang. Berikut ini pengertiannya ;
  • Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot tubuh. Ilmu yang mempelajari tentang muskulo atau jaringan otot-otot tubuh adalah myologi
  • Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh, yang terdiri dari tulang dan sendi. Ilmu yang mempelajari tentang skeletal atau osteo tubuh adalah osteologi
Muskulus (muscle) otot merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik atau gerak sehingga dapat berkontraksi untuk menggerakkan rangka, sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan.

Baca Juga : Tingkatan Organisasi Pada Anatomi Tubuh Manusia

Otot disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi, sehingga mampu menggerakkan tulang.
semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi. otot membentuk 40-50% berat badan, kira-kira sepertiganya merupakan protein tubuh dan setengahnya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat.

Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit. Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari :
  • Fascia adalah jaringan yang membungkus dan mengikat jaringan lunak. fungsi fascia yaitu mengelilingi otot, menyedikan tempat tambahan otot, memungkinkan struktur bergerak satu sama lain dan menyediakan tempat peredaran darah dan saraf. 
  • Ventrikel (empal) merupakan bagian tengah yang mengembung. 
  • Tendon (urat otot) yaitu kedua ujung yang mengecil, tersusun dari jaringan ikat dan bersifat liat.
Pada sistem ini terdapat 2 sistem yang harus dipelajari yaitu Sistem Muskuler ( Otot ) dan Sistem Skeletal ( Tulang ). Yang pertama kali dibahas yaitu mengenai Sistem muskular dan yang kedua mengenai sistem skeletal. Simak bahasan sebagai berikut.

1. SISTEM MUSKULER

Pada sistem ini terdiri dari 3 jenis yaitu Otot, Tendon, dan Ligamen. Sebelum itu kita perlu untuk mengetahui Fungsi dan Ciri-ciri dari sistem ini, untuk bisa mengerti dan memahami mengenai bahasan-bahasan yang terdapat pada sistem ini.

a. Fungsi Sistem Muskuler

  • Pergerakan adalah otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan bergerak dalam bagian organ internal tubuh.
  • Penopang tubuh dan mempertahankan postur adalah otot menopang rangka dan mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap gaya gravitasi.
  • Produksi panas adalah kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas untuk mepertahankan suhu tubuh normal.

Baca Juga : Anatomi dan Fisiologi Manusia ( Definisi dan Tujuan )

b. Ciri-ciri Sistem Muskuler

  • Kontrakstilitas adalah serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau tidak melibatkan pemendekan otot.
  • Eksitabilitas adalah serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf.
  • Ekstensibilitas adalah serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi panjang otot saat rileks.
  • Elastisitas adalah serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau meregang.
Dibawah ini adalah 3 jenis sistem muskuler atau sistem otot pada tubuh manusia, simak dan perhatikan penjelasan sebagai berikut. ( Dengan pemberian kode A, B, C )

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal Pada Tubuh Manusia
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal Pada Tubuh Manusia

A. Otot ( muscle ) 

Seperti yang kita ketahui Jenis otot-otot dibedakan menjadi 3 ( tiga ), yaitu otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Berikur ini mengenai pengertian dan penjelasan mengenai ketiga jenis otot tersebut.

1. Otot Rangka

Otot rangka merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.
Karakteristik :

  • Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.
  • Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.
  • Kontraksinya sangat cepat dan kuat.
Struktur Mikroskopis :
  • Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari serabut-serabut berbentuk silinder yang panjang, disebut myofiber/serabut otot.
  • Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang mempunyai banyak nukleus di tepinya.
  • Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-macam organella, kebanyakan berbentuk silinder yang panjang disebut dengan myofibril. 
  • Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang berbeda-beda ukurannya, yaitu yang kasar terdiri dari protein myosin yang halus terdiri dari protein aktin/actin.

2. Otot Polos

Otot polos merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah. 
Karakteristik 
  • Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral. 
  • Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah) sampai 0,5 mm pada uterus wanita hamil.
  • Kontraksinya kuat dan lamban. 
Struktur mikroskopis 
  • Struktur mikroskopis otot polos adalah sarcoplasmanya terdiri dari myofibril yang disusun oleh myofilamen-myofilamen. 
Ada dua kategori otot polos berdasarkan cara serabut otot distimulasi untuk berkontraksi, yaitu sebagai berikut :
  • Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar, pada jalan udara besar traktus respiratorik, pada otot mata yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil dan pada otot erektor vili rambut.
  • Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan dinding organ berongga atau visera. Semua serabut dalam lapisan mampu berkontraksi sebagai satu unit tunggal. Otot ini dapat bereksitasi sendiri atau miogenik dan tidak memerlukan stimulasi saraf eksternal untuk hasil dari aktivitas listrik spontan.


3. Otot Jantung

Otot jantung merupakan otot lurik, yang disebut juga otot serat lintang involunter. 

Karakteristik :
  • otot ini hanya terdapat pada jantung.
  • Otot jantung mempunyai sifat bekerja terus menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut. 
Struktur mikroskopis :
  • otot jantung mirip dengan otot skelet. 
  • Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.
  • Panjang sel berkisar antara 85-100 mikron dan diameternya sekitar 15 mikron.
Berdasarkan gerakannya otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis.
  • Otot Antagonis, yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya bertolak belakang/tidak searah, menimbulkan gerak berlawanan. Contohnya:
    1. Ekstensor ( meluruskan ) dengan fleksor ( membengkokkan ), misalnya otot bisep dan otot trisep.
    2. Depressor ( gerakan ke bawah ) dengan elevator ( gerakan ke atas ), misalnya gerak kepala menunduk dan menengadah.
  • Otot Sinergis, yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerjasama, menimbulkan gerakan searah. Contohnya :
    1. Pronator Teres.
    2. Pronator Kuadrus.
Berdasarkan letaknya, otot dapat ditemukan di berbagai daerah bagian tubuh dengan nama-nama otot tertentu. Hansen dan Huxly (1995) mengemukakan teori kontraksi otot yang disebut model Sliding Filamens. Model ini menyatakan bahwa kontraksi terjadi berdasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filamen aktin dan miosin. 

Ketika otot berkontraksi, aktin dan miosin bertautan dan saling menggelincir satu sama lain, sehingga sarkomer pun juga memendek. Dalam otot terdapat zat yang sangat peka terhadap rangsang disebut asetilkolin. Otot yang terangsang menyebabkan asetilkolin terurai membentuk miogen yang merangsang pembentukan aktomiosin. 

Hal ini menyebabkan otot berkontraksi sehingga otot yang melekat pada tulang bergerak. Saat berkontraksi, otot membutuhkan energi dan oksigen. Oksigen diberikan oleh darah, sedangkan energi diperoleh dari penguraian ATP (adenosin trifosfat) dan kreatinfosfat. 

ATP terurai menjadi ADP (adenosin difosfat) + Energi. Selanjutnya, ADP terurai menjadi AMP (adenosin monofosfat) + Energi. Kreatinfosfat terurai menjadi kreatin + fosfat + energi. Energi-energi ini semua digunakan untuk kontraksi otot.

Mekanisme Kerja Otot :

  • Fleksor ( bengkok ) =  Ekstentor ( meluruskan ).
  • Supinasi ( menengadah ) = Pronasi ( tertelungkup ).
  • Defresor ( menurunkan ) = Lepator ( menaikkan ).
  • Sinergis ( searah ) = Antagonis ( berlawanan ).
  • Dilatator ( melebarkan ) = Konstriktor ( menyempitkan ).
  • Adduktor ( dekat ) = Abduktor ( jauh ).

    NB :
     " Tanda ( = ) adalah menandakan gerakan yang sama namun berlawan arah. "

B. Tendon 

Tendon adalah tali atau urat daging yang kuat yang bersifat fleksibel, yang terbuat dari fibrous protein (kolagen). Tendon berfungsi melekatkan tulang dengan otot atau otot dengan otot. Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut.
  • Origo, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi.
  • Inersio, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi.

C. Ligamen

Ligamen adalah pembalut/selubung yang sangat kuat, yang merupakan jaringan elastis penghubung yang terdiri atas kolagen. Ligamen membungkus tulang dengan tulang yang diikat oleh sendi. Beberapa tipe ligamen adalah sebagai berikut.
  • Ligamen Tipis
    Ligamen pembungkus tulang dan kartilago. Merupakan ligamen kolateral yang ada di siku dan lutut. Ligamen ini memungkinkan terjadinya gerakan.
  • Ligamen jaringan elastik kuning
    Merupakan ligamen yang dipererat oleh jaringan yang membungkus dan memperkuat sendi, seperti pada tulang bahu dengan tulang lengan atas.

Nah setelah saya membahas mengenai Sistem Muskuler, Maka selanjutnya saya akan membahas mengenai sistem skeletal. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak bahasan dengan sebagai berikut :

Baca Juga : Anatomi Fisiologi Definisi Serta Beberapa Istilah

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal Pada Tubuh Manusia
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal Pada Tubuh Manusia

2. SISTEM SKELETAL

Sistem rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sebagai tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi. Tulang sebagai alat gerak pasif karena hanya mengikuti kendali otot. Akan tetapi tulang tetap mempunyai peranan penting karena gerak tidak akan terjadi tanpa tulang. Tubuh kita memiliki 206 tulang yang membentuk rangka. Salah satu bagian terpenting dari sistem rangka adalah tulang belakang.

Baca Juga : Anatomi Osteologi singkat

Fungsi dari sistem skeletal/rangka adalah:

  • Penyangga berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligamen- ligamen, otot, jaringan lunak dan organ. Membentuk kerangka yang berfungsi untuk menyangga tubuh dan otot-otot yang melekat pada tulang.
  • Penyimpanan mineral (kalsium dan fosfat) dan lipid (yellow marrow) atau hemopoesis.
  • Produksi sel darah (red marrow).
  • Pelindung yaitu membentuk rongga melindungi organ yang halus dan lunak, serta memproteksi organ-organ internal dari trauma mekanis.
  • Penggerak yaitu dapat mengubah arah dan kekuatan otot rangka saat bergerak karena adanya persendian.
Berdasarkan struktur tulang, tulang terdiri dari sel hidup yang tersebar diantara material tidak hidup (matriks). Matriks tersusun atas osteoblas (sel pembentuk tulang). Sedangkan osteoblas membuat dan mensekresi protein kolagen dan garam mineral. Jika pembentukan tulang baru dibutuhkan, osteoblas baru akan dibentuk. Jika tulang telah dibentuk, osteoblas akan berubah menjadi osteosit (sel tulang dewasa). Sel tulang yang telah mati akan dirusak oleh osteoklas (sel perusakan tulang).

1. Klasifikasi Tulang

Jaringan tulang berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang sejati.

a. tulang rawan

Tulang Rawan (kartilago) terdiri dari 3 macam yaitu :
  • Tulang rawan hyalin, bersifat kuat dan elastis terdapat pada ujung tulang pipa.
  • Tulang rawan fibrosa yaitu memperdalam rongga dari cawan-cawan (tulang panggul) dan rongga glenoid dari scapula.
  • Tulang rawan elastik yaitu terdapat dalam daun telinga, epiglottis, dan faring.


b. tulang Sejati (osteon)

Tulang bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum). Lapis tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum dan meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak. Secara mikroskopis tulang terdiri dari beberapa komponen berikut ini :
  • Sistem Havers adalah saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah, aliran limfe.
  • Lamella adalah lempeng tulang yang tersusun konsentris.
  • Lacuna adalah ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan-lempengan yang mengandung sel tulang.
  • Kanalikuli memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon.

Baca Juga : Anatomi Osteologi Ekstremitas Bawah (Inferior)

2. Sel Penyusun Tulang

Secara anatomi fisiologi Tulang tersusun oleh 3 sel yaitu, osteobast, osteosit, dan osteoclast. Berikut ini penjelasannya.
  • Osteobast adalah sel tulang muda yang menghasilkan jaringan osteosit dan mengkresikan fosfatase dalam pengendapan kalsium dan fosfat ke dalam matriks tulang.
  • Osteosit adalah sel- sel tulang dewasa yang bertindak sebagai lintasan untuk pertukaran kimiawi melaui tulang yang padat.
  • Osteoclast adalah sel-sel yang dapat mengabsorbsi mineral dan matriks tulang.
Sistem skeletal dibagi menjadi axial dan appendicular, dengan penjelasan sebagai
berikut.
  • Axial atau rangka aksial, terdiri dari tengkorak kepala/cranium dan tulang-tulang muka, columna vertebralis/batang tulang belakang, costae/tulang-tulang rusuk, dan sternum/tulang dada.
  • Appendicular atau rangka tambahan, terdiri dari tulang extremitas superior dan tulang extremitas inferior.
    a. Tulang extremitas superior, terdiri dari:
    -Korset pectoralis, terdiri dari scapula (tulang berbentuk segitiga) dan clavicula (tulang berbentuk lengkung)
    -Lengan atas, mulai dari bahu sampai ke siku
    -Lengan bawah, mulai dari siku sampai pergelangan tangan
    -Tangan

    b. Tulang extremitas inferior terdiri dari korset pelvis, paha, tungkai bawah dan kaki.

Baca Juga : Anatomi osteologi lubang - lubang di cranium


Nah itu dia mengenai Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal Pada Tubuh Manusia dari penjelasan di atas bisa diketahui mengenai penjelasan sistem muskuler dan sistem skeletal. Semoga bermanfaat dan nantikan artikel selanjutnya mengenai bahasan Anatomi Fisiologi Tubuh manusia. Terimakasih telah membaca " God Bless Us and Protect Us ".

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel