-->

Patofisiologi Skoliosis Idiopatik atau Adolescent Idiophatic Scoliosis (AIS) Pada Manusia

 Patofisiologi Skoliosis- Skoliosis adalah kelainan bentuk rotasi yang kompleks yang dapat bermanifestasi dengan keunggulan toraks atau lumbar, ketidakseimbangan bahu, pergeseran koronal, dan nyeri yang jarang (Apley et al, 2018). Adolescent Idiophatic Scoliosis (AIS) adalah kelainan struktural, lateral, rotasi dari curva tulang belakang yang muncul pada anak-anak yang sehat pada usia setelah pubertas (Gitapradita, 2013). Nah maka dari itu artikel ini telah menuliskan bahasan patofisiologi Skoliosis Idiopatik atau Adolescent Idiophatic Scoliosis (AIS) pada manusia. Untuk bisa mengetahui dengan lebih lanjut silahkan di simak dengan sebagai berikut ini.


Patofisiologi Skoliosis Idiopatik atau Adolescent Idiophatic Scoliosis (AIS) Pada Manusia Banyak penelitian telah berusaha mengungkap proses patofisiologis yang mendasari skoliosis idiopatik. Beberapa kelainan telah ditemukan, namun tidak ada yang secara konklusif terkait dengan semua kasus.  Studi tentang kembar telah memberikan indikasi paling kuat bahwa faktor yang paling signifikan adalah genetik. Memang, analisis meta baru-baru ini menunjukkan bahwa tidak hanya risiko skoliosis lebih besar pada kembar monozigotik daripada pada kembar dizigotik, laju perkembangan kurva hampir identik di antara kembar yang mengalami berbagai pengaruh lingkungan. Ahli teori saat ini percaya bahwa skoliosis adalah kondisi dominan multigene dengan ekspresi fenotipe variabel. Oleh karena itu, meskipun skoliosis biasanya terdapat pada sebagian besar anggota keluarga yang sama, tingkat keparahannya dapat sangat bervariasi dari orang tua ke anak dan saudara kandung hingga saudara kandung. Ketika kedua orang tua menderita skoliosis, risiko bahwa anak-anak mereka akan memerlukan pengobatan adalah 50 kali lipat dari populasi umum(Brian et al, 2001).  Berawal dari bawaan lahir skoliosis di keluarga sehingga diturun temurunkan pada generasi selanjutnya kemudian gejala pada skoliosis mengakibatkan terjadi gangguan pada hormon yaitu hormon melatonin yang peranannya paling penting dalam regulasi fungsi biologis tubuh, penurunan kadar melatonin sebagai factor dalam perkembangan scoliosis ini terjadi karena terdapat perubahan dalam hal pengendalian produksi melatonin dan juga hormon pertumbuhan juga diduga memiliki peranan dalam kecepatan progresivitas scoliosis.  Pada struktur tulang belakang terdapat elemen utama yaitu kolagen dan elastic fibers, scoliosis banyak berhubungan dengan gangguan jaringan ikat seperti sinfrom marfan yang dapat menyebabkan perkembangan scoliosis dan juga sifat mekanik dari jaringan tulang belakang,aligment tulang belakang, dan abnormal load dapat berpengaruh.  Penyakit neuromuskuler sering mengalami scoliosis karena adanya nyeri punggung dan hilangnya kendali saraf dan otot yang menunjang tulang belakang.    Nah itu dia bahasan dari patofisiologi Skoliosis Idiopatik atau Adolescent Idiophatic Scoliosis (AIS) pada manusia pada manusia, melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai patofisiologi Skoliosis Idiopatik atau Adolescent Idiophatic Scoliosis (AIS) pada manusia pada manusia. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"
Patofisiologi Skoliosis Idiopatik atau Adolescent Idiophatic Scoliosis (AIS)


Patofisiologi Skoliosis Idiopatik atau Adolescent Idiophatic Scoliosis (AIS) Pada Manusia

Banyak penelitian telah berusaha mengungkap proses patofisiologis yang mendasari skoliosis idiopatik. Beberapa kelainan telah ditemukan, namun tidak ada yang secara konklusif terkait dengan semua kasus.

Studi tentang kembar telah memberikan indikasi paling kuat bahwa faktor yang paling signifikan adalah genetik. Memang, analisis meta baru-baru ini menunjukkan bahwa tidak hanya risiko skoliosis lebih besar pada kembar monozigotik daripada pada kembar dizigotik, laju perkembangan kurva hampir identik di antara kembar yang mengalami berbagai pengaruh lingkungan. Ahli teori saat ini percaya bahwa skoliosis adalah kondisi dominan multigene dengan ekspresi fenotipe variabel. Oleh karena itu, meskipun skoliosis biasanya terdapat pada sebagian besar anggota keluarga yang sama, tingkat keparahannya dapat sangat bervariasi dari orang tua ke anak dan saudara kandung hingga saudara kandung. Ketika kedua orang tua menderita skoliosis, risiko bahwa anak-anak mereka akan memerlukan pengobatan adalah 50 kali lipat dari populasi umum(Brian et al, 2001).

Berawal dari bawaan lahir skoliosis di keluarga sehingga diturun temurunkan pada generasi selanjutnya kemudian gejala pada skoliosis mengakibatkan terjadi gangguan pada hormon yaitu hormon melatonin yang peranannya paling penting dalam regulasi fungsi biologis tubuh, penurunan kadar melatonin sebagai factor dalam perkembangan scoliosis ini terjadi karena terdapat perubahan dalam hal pengendalian produksi melatonin dan juga hormon pertumbuhan juga diduga memiliki peranan dalam kecepatan progresivitas scoliosis.

Pada struktur tulang belakang terdapat elemen utama yaitu kolagen dan elastic fibers, scoliosis banyak berhubungan dengan gangguan jaringan ikat seperti sinfrom marfan yang dapat menyebabkan perkembangan scoliosis dan juga sifat mekanik dari jaringan tulang belakang,aligment tulang belakang, dan abnormal load dapat berpengaruh.

Penyakit neuromuskuler sering mengalami scoliosis karena adanya nyeri punggung dan hilangnya kendali saraf dan otot yang menunjang tulang belakang.


Nah itu dia bahasan dari patofisiologi Skoliosis Idiopatik atau Adolescent Idiophatic Scoliosis (AIS) pada manusia pada manusia, melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai patofisiologi Skoliosis Idiopatik atau Adolescent Idiophatic Scoliosis (AIS) pada manusia pada manusia. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel