-->

Patofisiologi Rheumatoid Arthritis atau RA Pada Manusia

 Patofisiologi Rheumatoid Arthritis- Rheumatoid arthritis adalah penyebab paling sering dari penyakit radang sendi kronis yaitu gangguan autoimun kronik yang menyebabkan proses inflamasi pada sendi serta adanya kelainan inflamasi terutama mengenai membran sinovial dari persendian dan umumnya ditandai dengan nyeri persendian, kaku sendi, penurunan mobilitas dan keletihan yang terjadi pada semua jenjang umur dari kanak-kanak sampai lanjut usia. Namun risiko akan meningkat dengan meningkatnya umur. Nah maka dari itu artikel ini telah menuliskan bahasan mengenai patofisiologi rheumatoid arthritis atau RA pada manusia. Untuk bisa mengetahui dengan lebih lanjut silahkan di simak dengan sebagai berikut.


Patofisiologi Rheumatoid Arthritis atau RA Pada Manusia Pada awalnya, proses inflamasi akan membuat sendi sinovial menjadi edema, kongesti vaskular dengan pembentukan pembuluh darah baru, eksudat fibrin, dan infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan akan membuat sinovial menjadi tebal, terutama pada kartilago.   Persendian yang meradang akan membentuk jaringan granulasi yang disebut dengan pannus. Pannus akan meluas hingga masuk ke tulang subkondrial. Jaringan granulasi akan menguat karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi kartilago. Kondisi ini akan membuat kartilago menjadi nekrosis.   Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan sendi. Jika kerusakan kartilago sangat luas, maka akan terjadi adhesi di antara permukaan sendi, dimana jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis).   Keruskan kartilago dan tulang dapat menyebabkan tendon dan ligamen menjadi lemah, serta dapat menimbulkan subluksasi atau dislokasi dari persendiaan. Invasi dari tulang subkondrial dapat menyebabkan osteoporosis setempat.  Lama proses artritis reumatoid berbeda setiap orang. Hal ini ditandai dengan adanya serangan dan tidak ada serangan. Sejumlah orang akan sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi, sedangkan orang yang memiliki faktor reumatoid (seroposotif), maka kondisi yang dialaminya akan menjadi kronis yang progresif.    Nah itu dia bahasan dari patofisiologi rheumatoid arthritis atau RA pada manusia. Melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai patofisiologi rheumatoid arthritis atau RA pada manusia. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"
Patofisiologi Rheumatoid Arthritis atau RA Pada Manusia


Patofisiologi Rheumatoid Arthritis atau RA Pada Manusia

Pada awalnya, proses inflamasi akan membuat sendi sinovial menjadi edema, kongesti vaskular dengan pembentukan pembuluh darah baru, eksudat fibrin, dan infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan akan membuat sinovial menjadi tebal, terutama pada kartilago. 

Persendian yang meradang akan membentuk jaringan granulasi yang disebut dengan pannus. Pannus akan meluas hingga masuk ke tulang subkondrial. Jaringan granulasi akan menguat karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi kartilago. Kondisi ini akan membuat kartilago menjadi nekrosis. 

Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan sendi. Jika kerusakan kartilago sangat luas, maka akan terjadi adhesi di antara permukaan sendi, dimana jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis). 

Keruskan kartilago dan tulang dapat menyebabkan tendon dan ligamen menjadi lemah, serta dapat menimbulkan subluksasi atau dislokasi dari persendiaan. Invasi dari tulang subkondrial dapat menyebabkan osteoporosis setempat.

Lama proses artritis reumatoid berbeda setiap orang. Hal ini ditandai dengan adanya serangan dan tidak ada serangan. Sejumlah orang akan sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi, sedangkan orang yang memiliki faktor reumatoid (seroposotif), maka kondisi yang dialaminya akan menjadi kronis yang progresif.


Nah itu dia bahasan dari patofisiologi rheumatoid arthritis atau RA pada manusia. Melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai patofisiologi rheumatoid arthritis atau RA pada manusia. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel