-->

Patofisiologi CTS atau Carpal Tunnel Syndrome Pada Manusia

 Patofisiologi CTS atau Carpal Tunnel Syndrome- Carpal tunnel syndrome atau CTS adalah suatu keadaan dimana dalam perjalanannya Nervus medianus, ketika melalui terowongan di pergelangan tangan mengalami penekanan. Penekanan pada nervus medianus tersebut mengakibatkan gangguan motorik dan sensorik pada daerah tangan dan jari. 

Gangguan motorik yang terjadi berupa berkurang sampai hilangnya kekuatan genggaman, dan keterampilan tangan akibat dari kelemahan dan atrofi otot-otot tenar. Gangguan sensorik dapat berupa kesemutan (paresthesia), kurang sensitif terhadap sentuhan (hypoaesthesia) pada jari I,II,III dan sisi lateral dari jari IV. 

Nah maka dari itu artikel ini, telah menuliskan bahasan dari patofisiologi carpal tunnel syndrome pada manusia. Untuk bisa mengetahui dengan lebih lanjut silahkan di simak dengan sebagai berikut.


Patofisiologi CTS atau Carpal Tunnel Syndrome Pada Manusia Kasus CTS sebagaian besar disebabkan karena kompresi pada ruang carpal tunnel. Susunan ossa carpal dan transverse carpal ligament membentuk carpal tunnel (terowongan karpal) yang mana pada ruang tersebut diisi oleh sembilan flexor tendon dan saraf medianus. Sebelum masuk ke area carpal tunnel, cabang yang mensarafi area palmar cutaneus membawa serabut sensorik otot thenar.   Setelah keluar dari area carpal tunnel, cabang dari otot thenar menginervasi m.abductor pollicis brevis m. opponens pollicis, dan m. lumbrical I serta II. Selain itu juga mensarafi m.flexor pollicis brevis. Pada cabang yang lain mensarafi jari I, II, III dan setengah jari IV. Akibatnya timbul gangguan motorik dan sensorik pada bagian palm, phalange I, II, III dan lateral phalange IV.  Beberapa teori menjelaskan gejala dan proses terperangkapnya saraf medianus. Teori-teori tersebut yaitu mechanical compression, micro-vascular insufficiency, dan vibration theories. Mechanical compression menjelaskan faktor penyebab terjadinya CTS karena strain, overuse, dan pekerjaan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan yang menyebabkan terjadinya kompresi atau penekanan pada saraf medianus sehingga perjalanan saraf ke jari I-IV terhambat.   Sedangkan pada teori micro-vascular insufficiency berpendapat bahwa berkurangnya asupan darah yang terdiri dari oksigen dan nutrisi untuk saraf menyebabkan kemampuan transmisi impuls saraf menurun. Karakteristik yang akan dirasakan adalah tingling, numbness, dan acute pain. Beberapa pendapat menyatakan iskemik memiliki peran penting sebagai pemicu terjadinya CTS.   Berdasarkan hasil penelitian, iskemik menyebabkan peningkatan tekanan pada carpal tunnel yang menimbulkan kelemahan otot dan berkurangnya sensibilitas karena konduktivitas saraf yang terganggu, selain itu juga terasa nyeri dan parestesia. Teori terakhir yaitu vibration theories, menyebutkan gejala CTS dapat menghasilkan efek jangka panjang akibat penggunaaan alat yang menimbulkan vibrasi pada saraf medianus di carpal tunnel.  Teori-teori yang telah menjelaskan tetang terjadinya CTS akan menimbulkan tanda dan gejala yang akan dirasakan oleh penderita. Akan tetapi setiap penderita memiliki tanda dan gejala yang berbeda-beda. Tanda dan gejala CTS dapat diklasifikasikan menjadi tiga tahap yaitu:  Tahap Pertama Pada tahap pertama pasien mengalami gangguan tidur pada malam hari terasa kebas dan bengkak pada tangan. Beberapa merasakan nyeri berat yang terasa dari pergelangan sampai bahu seperti tertusuk yang menimbulkan rasa tidak nyaman pada pergelangan tangan sampai jarijari (brachialgia paraesthetica nocturna). Saat dilakukan flick sign akan memprovokasi keluhan. Selain itu, di pagi hari terasa kaku pada jari-jari. Tahap kedua Pada tahap kedua gejala muncul sepanjang hari terutama saat melakukan aktivitas statis dalam waktu yang lama atau pekerjaaan berulang ulang pada pergelanagan tangan. Sehingga benda yang ada dalam genggaman akan jatuh karena tidak dapat merasakan lagi akibat motor deficit. Tahap Akhir Pada tahap akhir akan muncul atropi pada otot thenar dan respon saraf medianus menjadi lambat akibat kompresi pada carpal tunnel. Pada fase ini sensoriknya mulai berkurang, terasa sakit pada otot thenar, kompresi semakin berat, kelemahan dan atropi pada m. abductor pollicis.   Nah itu dia bahasan dari patofisiologi carpal tunnel syndrome pada manusia, melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai patofisiologi carpal tunnel syndrome pada manusia. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect US"
Patofisiologi CTS atau Carpal Tunnel Syndrome Pada Manusia


Patofisiologi CTS atau Carpal Tunnel Syndrome Pada Manusia

Kasus CTS sebagaian besar disebabkan karena kompresi pada ruang carpal tunnel. Susunan ossa carpal dan transverse carpal ligament membentuk carpal tunnel (terowongan karpal) yang mana pada ruang tersebut diisi oleh sembilan flexor tendon dan saraf medianus. Sebelum masuk ke area carpal tunnel, cabang yang mensarafi area palmar cutaneus membawa serabut sensorik otot thenar. 

Setelah keluar dari area carpal tunnel, cabang dari otot thenar menginervasi m.abductor pollicis brevis m. opponens pollicis, dan m. lumbrical I serta II. Selain itu juga mensarafi m.flexor pollicis brevis. Pada cabang yang lain mensarafi jari I, II, III dan setengah jari IV. Akibatnya timbul gangguan motorik dan sensorik pada bagian palm, phalange I, II, III dan lateral phalange IV.

Beberapa teori menjelaskan gejala dan proses terperangkapnya saraf medianus. Teori-teori tersebut yaitu mechanical compression, micro-vascular insufficiency, dan vibration theories. Mechanical compression menjelaskan faktor penyebab terjadinya CTS karena strain, overuse, dan pekerjaan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan yang menyebabkan terjadinya kompresi atau penekanan pada saraf medianus sehingga perjalanan saraf ke jari I-IV terhambat. 

Sedangkan pada teori micro-vascular insufficiency berpendapat bahwa berkurangnya asupan darah yang terdiri dari oksigen dan nutrisi untuk saraf menyebabkan kemampuan transmisi impuls saraf menurun. Karakteristik yang akan dirasakan adalah tingling, numbness, dan acute pain. Beberapa pendapat menyatakan iskemik memiliki peran penting sebagai pemicu terjadinya CTS. 

Berdasarkan hasil penelitian, iskemik menyebabkan peningkatan tekanan pada carpal tunnel yang menimbulkan kelemahan otot dan berkurangnya sensibilitas karena konduktivitas saraf yang terganggu, selain itu juga terasa nyeri dan parestesia. Teori terakhir yaitu vibration theories, menyebutkan gejala CTS dapat menghasilkan efek jangka panjang akibat penggunaaan alat yang menimbulkan vibrasi pada saraf medianus di carpal tunnel.

Teori-teori yang telah menjelaskan tetang terjadinya CTS akan menimbulkan tanda dan gejala yang akan dirasakan oleh penderita. Akan tetapi setiap penderita memiliki tanda dan gejala yang berbeda-beda. Tanda dan gejala CTS dapat diklasifikasikan menjadi tiga tahap yaitu:

  • Tahap Pertama
    Pada tahap pertama pasien mengalami gangguan tidur pada malam hari terasa kebas dan bengkak pada tangan. Beberapa merasakan nyeri berat yang terasa dari pergelangan sampai bahu seperti tertusuk yang menimbulkan rasa tidak nyaman pada pergelangan tangan sampai jarijari (brachialgia paraesthetica nocturna). Saat dilakukan flick sign akan memprovokasi keluhan. Selain itu, di pagi hari terasa kaku pada jari-jari.
  • Tahap kedua
    Pada tahap kedua gejala muncul sepanjang hari terutama saat melakukan aktivitas statis dalam waktu yang lama atau pekerjaaan berulang ulang pada pergelanagan tangan. Sehingga benda yang ada dalam genggaman akan jatuh karena tidak dapat merasakan lagi akibat motor deficit.
  • Tahap Akhir
    Pada tahap akhir akan muncul atropi pada otot thenar dan respon saraf medianus menjadi lambat akibat kompresi pada carpal tunnel. Pada fase ini sensoriknya mulai berkurang, terasa sakit pada otot thenar, kompresi semakin berat, kelemahan dan atropi pada m. abductor pollicis.


Nah itu dia bahasan dari patofisiologi carpal tunnel syndrome pada manusia, melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai patofisiologi carpal tunnel syndrome pada manusia. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect US"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel