-->

Jenis-Jenis Pemeriksaan Fisioterapi Ortopedik Atau Tes Spesifik Pada Pinggul

Jenis-Jenis Pemeriksaan Fisioterapi Ortopedik Atau Tes Spesifik Pada Pinggul 90-90 Straight Leg Raised Test 90-90 Straight Leg Raised Test adalah dengan subjek dengan posisi telentang, stabilkan kedua pinggul pada sudut 90 derajat fleksi menggunakan kedua tangan, dan lutut di tekuk pada posisi rileks, subjek diminta untuk mengekstensikan satu lutut secara aktif dan pada satu waktu sebanyak mungkin. Jika fleksi lutut menunjukkan sudut lebih dari 20 derajat, hamstrings dianggap tegang.  Craig's Test Craig's Test atau Uji Craig adalah dengan subjek tengkurap dan lutut tungkai yang akan diperiksa difleksikan hingga 90 derajat, pemeriksa memalpasi trokanter mayor, kemudian merotasi femur secara internal dan eksternal secara pasif hingga trokanter mayor sejajar dengan meja. Subjek diminta untuk menahan posisi ini, dan pemeriksa mengukur sudut diantara aksis panjang tungkai bawah dan aksis perpendikular pada meja menggunakan goniometer. Jika sudut lebih besar dari 15 derajat, anteversi femoral diindikasikan. Jika sudut kurang dari 8 derajat, retroversi femoral diindikasikan. Pada gaya berjalan, anteversi femur akan menyebabkan toeing-in, dan retroversi akan diobservasi sebagai toeing-out. Keduanya menyebabkan masalah ketidaksejajaran.  Ely's Test Ely's Test atau Uji Ely adalah pemeriksaan yang dilakukan pada posisi tengkurap, pemeriksa secara pasif memfleksikan lutut subjek dan mencatat reaksi pada pinggul. Saat lutut fleksi, jika pinggul juga fleksi, ketegangan rektus femoris diindikasikan.  Hip Scouring Or Quadrant Test Hip Scouring Or Quadrant Test adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan subjek pada posisi telentang, pemeriksa secara pasif memfleksikan dan mengadduksi pinggul (lutut juga dalam posisi fleksi maksimal) dan berikan tekanan ke arah bawah di sepanjang batang femur saat mengadduksi dan merotasi eksternal panggul secara simultan. Selanjutnya, pinggul diadduksi dan dirotasi internal, pertahankan tekanan ke bawah. Pemeriksa memeriksa adanya pergerakan yang tidak biasanya (mis, menangkap, mengasah) atau kecemasan subjek. Nyeri atau kecemasan adalah indikasi patologi panggul, seperti artritis, defek esteokondral, nekrosis avaskular, atau defek labrum asetabular.  Leg Length Discrepancy Test Leg Length Discrepancy Test adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan subjek pada posisi telentang dan tungkai diekstensikan, pita pengukur digunakan untuk mengukur jarak antara spina iliaka superior anterior (ASIS) dan maleolus medial. Perbedaan lebih dari 1 cm adalah indikasi diskrepansi pada panjang femur atau tibia atau sudut inklinasi leher femoral (yi., koksa vara atau valga).  Nelaton's Line Nelaton's Line adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan subjek pada posisi telentang dan tungkai diekstensikan, pemeriksa meletakkan jari pada spina iliaka superior dan satu pada tuberosisti iskial dan bayangkan garis diantara kedua titik tersebut. Posisi trokanter mayor dipalpasi dalam hubungan terhadap garis. Jika trokanter mayor di atas garis, koksa vara atau penurunan sudut inklinasi terjadi. Koksa vara terjadi saat posisi lutut valgus (kock-kneed) dan merepresentasikan ketidaksejajaran ekstremitas bawah.  Ober's Test Ober's Test atau Uji Ober adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan subjek berbaring miring dengan kedua tungkai lurus, pemeriksa menstabilisasi pelvis untuk mencegah perputaran dan abduksi serta ekstensi panggul atas supaya posisi pita ilotibial (ITB) di belakang trokanter mayor. Subjek mengaduksi tungkai secara perlahan. Temuan positif adalah ketidakmampuan untuk mengadduksi dan menyentuh meja. Ini mengindikasikan ketegangan tensor fasia latae dan pita iliotibial. Tungkai akan tetap abduksi pada mid-air. Tensor fasia latae dapat diisolasi dari pita iliotibial dengan menekuk lutut hingga 90 derajat.  Patrick Or FABER Test Patrick Or FABER Test atau Uji Patrick atau FABER adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan subjek pada posisi telentang, pemeriksa secara pasif memfleksikan, mengabduksi, dan merotasi secara eksternal pinggul; memfleksikan lutut; dan menempatkan kaki di atas lutut yang berlawanan (posisi katak). Pemeriksa positif saat esktremitas yang terlibat tidak dapat diabduksi di bawah tingkat ekstremitas yang tidak terlibat. Ini mengindikasikan masalah iliopsoas, sakroiliaka, atau bahkan masalah sendi pinggul.  Piriformis Test Piriformis Test adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan subjek berbaring miring, tungkai atas pada posisi 60 derajat fleksi pinggul, dan lutut dalam fleksi rileks, pemeriksa menstabilisasi pelvis dan memberikan tekanan adduksi (ke arah bawah) pada lutut. Ketegangan atau nyeri pada area pinggul dan bokong adalah indikasi ketegangan piriformis. Nyeri pada bokong dan paha posterior adalah indikasi tindihan saraf skiatik sekunder terhadap ketegangan piriformis.  Thomas Test Thomas Test atau Uji Thomas adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan subjek pada posisi telentang dan tungkai diekstensikan melebihi ujung meja periksa pada lutut, minta subjek melakukan fleksi kedua lutunya ke arah dada. Pemeriksa menempatkan salah satu tangannya di bawah spina lumbar untuk memonitor lordosis lumbar atau pelvic tilt. Subjek secara perlahan menurunkan tungkai yang diperiksa hingga tungkai rileks sepenuhnya atau hingga pelvic tilt anterior atau peningkatan pada lordosis lumbar terjadi. Kurangnya ekstensi pinggul dengan fleksi lutut kurang dari 45 derajat adalah indikasi ketegangan otot rektus femoris. Kurangnya ekstensi pinggul dengan fleksi lutut kurang dari 45 derajat adalah indikasi ketegangan otot ilopsoas dan rektus femoris. Rotasi eksternal panggul adalah indikasi ketegangan pita iliotibial (terutama tensor fasia latae).  Trendelenburg's Test Trendelenburg's Test atau Uji Trendelenburg adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan subjek berdiri pada salah satu ekstremitas bawah dan lakukan posisi ini selama ~10 menit dan kemudian tukar dengan tungkai yang lainnya. Temuan positif tampak saat pelvis pada sisi yang tidak disokong turun lebih rendah dari pelvis pada sisi yang disokong. Ini mengindikasikan kelemahan pada gluteus medius pada sisi yang disokong.   Nah itu dia bahasan dari jenis-jenis pemeriksaan fisioterapi ortopedik atau tes spesifik pada pinggul. Melalui bahasan di atas bisa diketahui mengani apa saja jenis-jenis pemeriksaan fisioterapi ortopedik atau tes spesifik pada pinggul. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"
Jenis-Jenis Pemeriksaan Fisioterapi Ortopedik Atau Tes Spesifik Pada Pinggul


 Jenis-Jenis Pemeriksaan Fisioterapi Ortopedik Atau Tes Spesifik Pada Pinggul

90-90 Straight Leg Raised Test

90-90 Straight Leg Raised Test adalah dengan subjek dengan posisi telentang, stabilkan kedua pinggul pada sudut 90 derajat fleksi menggunakan kedua tangan, dan lutut di tekuk pada posisi rileks, subjek diminta untuk mengekstensikan satu lutut secara aktif dan pada satu waktu sebanyak mungkin. Jika fleksi lutut menunjukkan sudut lebih dari 20 derajat, hamstrings dianggap tegang.

Craig's Test

Craig's Test atau Uji Craig adalah dengan subjek tengkurap dan lutut tungkai yang akan diperiksa difleksikan hingga 90 derajat, pemeriksa memalpasi trokanter mayor, kemudian merotasi femur secara internal dan eksternal secara pasif hingga trokanter mayor sejajar dengan meja. Subjek diminta untuk menahan posisi ini, dan pemeriksa mengukur sudut diantara aksis panjang tungkai bawah dan aksis perpendikular pada meja menggunakan goniometer. Jika sudut lebih besar dari 15 derajat, anteversi femoral diindikasikan. Jika sudut kurang dari 8 derajat, retroversi femoral diindikasikan. Pada gaya berjalan, anteversi femur akan menyebabkan toeing-in, dan retroversi akan diobservasi sebagai toeing-out. Keduanya menyebabkan masalah ketidaksejajaran.

Ely's Test

Ely's Test atau Uji Ely adalah pemeriksaan yang dilakukan pada posisi tengkurap, pemeriksa secara pasif memfleksikan lutut subjek dan mencatat reaksi pada pinggul. Saat lutut fleksi, jika pinggul juga fleksi, ketegangan rektus femoris diindikasikan.

Hip Scouring Or Quadrant Test

Hip Scouring Or Quadrant Test adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan subjek pada posisi telentang, pemeriksa secara pasif memfleksikan dan mengadduksi pinggul (lutut juga dalam posisi fleksi maksimal) dan berikan tekanan ke arah bawah di sepanjang batang femur saat mengadduksi dan merotasi eksternal panggul secara simultan. Selanjutnya, pinggul diadduksi dan dirotasi internal, pertahankan tekanan ke bawah. Pemeriksa memeriksa adanya pergerakan yang tidak biasanya (mis, menangkap, mengasah) atau kecemasan subjek. Nyeri atau kecemasan adalah indikasi patologi panggul, seperti artritis, defek esteokondral, nekrosis avaskular, atau defek labrum asetabular.

Leg Length Discrepancy Test

Leg Length Discrepancy Test adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan subjek pada posisi telentang dan tungkai diekstensikan, pita pengukur digunakan untuk mengukur jarak antara spina iliaka superior anterior (ASIS) dan maleolus medial. Perbedaan lebih dari 1 cm adalah indikasi diskrepansi pada panjang femur atau tibia atau sudut inklinasi leher femoral (yi., koksa vara atau valga).

Nelaton's Line

Nelaton's Line adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan subjek pada posisi telentang dan tungkai diekstensikan, pemeriksa meletakkan jari pada spina iliaka superior dan satu pada tuberosisti iskial dan bayangkan garis diantara kedua titik tersebut. Posisi trokanter mayor dipalpasi dalam hubungan terhadap garis. Jika trokanter mayor di atas garis, koksa vara atau penurunan sudut inklinasi terjadi. Koksa vara terjadi saat posisi lutut valgus (kock-kneed) dan merepresentasikan ketidaksejajaran ekstremitas bawah.

Ober's Test

Ober's Test atau Uji Ober adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan subjek berbaring miring dengan kedua tungkai lurus, pemeriksa menstabilisasi pelvis untuk mencegah perputaran dan abduksi serta ekstensi panggul atas supaya posisi pita ilotibial (ITB) di belakang trokanter mayor. Subjek mengaduksi tungkai secara perlahan. Temuan positif adalah ketidakmampuan untuk mengadduksi dan menyentuh meja. Ini mengindikasikan ketegangan tensor fasia latae dan pita iliotibial. Tungkai akan tetap abduksi pada mid-air. Tensor fasia latae dapat diisolasi dari pita iliotibial dengan menekuk lutut hingga 90 derajat.

Patrick Or FABER Test

Patrick Or FABER Test atau Uji Patrick atau FABER adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan subjek pada posisi telentang, pemeriksa secara pasif memfleksikan, mengabduksi, dan merotasi secara eksternal pinggul; memfleksikan lutut; dan menempatkan kaki di atas lutut yang berlawanan (posisi katak). Pemeriksa positif saat esktremitas yang terlibat tidak dapat diabduksi di bawah tingkat ekstremitas yang tidak terlibat. Ini mengindikasikan masalah iliopsoas, sakroiliaka, atau bahkan masalah sendi pinggul.

Piriformis Test

Piriformis Test adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan subjek berbaring miring, tungkai atas pada posisi 60 derajat fleksi pinggul, dan lutut dalam fleksi rileks, pemeriksa menstabilisasi pelvis dan memberikan tekanan adduksi (ke arah bawah) pada lutut. Ketegangan atau nyeri pada area pinggul dan bokong adalah indikasi ketegangan piriformis. Nyeri pada bokong dan paha posterior adalah indikasi tindihan saraf skiatik sekunder terhadap ketegangan piriformis.

Thomas Test

Thomas Test atau Uji Thomas adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan subjek pada posisi telentang dan tungkai diekstensikan melebihi ujung meja periksa pada lutut, minta subjek melakukan fleksi kedua lutunya ke arah dada. Pemeriksa menempatkan salah satu tangannya di bawah spina lumbar untuk memonitor lordosis lumbar atau pelvic tilt. Subjek secara perlahan menurunkan tungkai yang diperiksa hingga tungkai rileks sepenuhnya atau hingga pelvic tilt anterior atau peningkatan pada lordosis lumbar terjadi. Kurangnya ekstensi pinggul dengan fleksi lutut kurang dari 45 derajat adalah indikasi ketegangan otot rektus femoris. Kurangnya ekstensi pinggul dengan fleksi lutut kurang dari 45 derajat adalah indikasi ketegangan otot ilopsoas dan rektus femoris. Rotasi eksternal panggul adalah indikasi ketegangan pita iliotibial (terutama tensor fasia latae).

Trendelenburg's Test

Trendelenburg's Test atau Uji Trendelenburg adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan subjek berdiri pada salah satu ekstremitas bawah dan lakukan posisi ini selama ~10 menit dan kemudian tukar dengan tungkai yang lainnya. Temuan positif tampak saat pelvis pada sisi yang tidak disokong turun lebih rendah dari pelvis pada sisi yang disokong. Ini mengindikasikan kelemahan pada gluteus medius pada sisi yang disokong.


Nah itu dia bahasan dari jenis-jenis pemeriksaan fisioterapi ortopedik atau tes spesifik pada pinggul. Melalui bahasan di atas bisa diketahui mengani apa saja jenis-jenis pemeriksaan fisioterapi ortopedik atau tes spesifik pada pinggul. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel