-->

Apa Saja Asesmen Saraf Kranial

Apa Saja Asesmen Saraf Kranial Posisi subjek untuk asesmen saraf kranial beragam berdasarkan pada saraf yang akan diperiksa. Tindakan pemeriksa juga akan bervariasi berdasarkan pada saraf kranial yang akan diperiksa. Tidak adanya, keterlambatan, atau ketidaksimetrisan respons mengindikasikan kemungkinan keterlibatan saraf tertentu yang akan diperiksa.  Saraf Kranial I atau Olfaktori Pemeriksa menempatkan objek yang memiliki bau yang kuat dan dapat diidentifikasi yang diletakkan di bawah area nasal subjek sebagai usaha untuk memeriksa kemampuannya untuk menghirup bau. Kapsul amonia biasanya digunakan untuk pemeriksaan ini.  Saraf Kranial II atau Optik Pemeriksa meminta subjek untuk mengidentifikasi obejk dalam pandangan dan untuk mengklarifikasi apa yang subjek lihat saat itu (mis., huruf alfabet, angka, gambar objek, dll).  Saraf Kranial III atau Okulomotor Pemeriksa meminta subjek untuk menaikkan kelopak mata dan menaikan, menurunkan, dan mengadduksi mata. Kontrol motor volunter palpebra; superios, medial, dan rektus inferior; dan otot mata oblik inferior adalah fungsi utama saraf okulomotor.  Saraf Kranial IV atau Troklear Pemeriksa meminta subjek untuk mengangkat kelopak mata (yi., melihat ke atas). Saraf troklear terutama berfungsi dalam kontrol motor volunter otot mata oblik superior.  Saraf Kranial V atau Trigeminal Asesmen sensori untuk integrasi saraf trigeminal adalah kemampuan subjek untuk mempersepsikan sentuhan di sepanjang kulit wajah. Untuk memeriksa fungsi motor, pemeriksa meminta subjek untuk melakukan gerakan elevasi, protrusi, retrusi, dan deviasi lateral mandibula. Fungsi utama saraf trigeminal adalah sensai sentuhan dan nyeri pada kulit wajah, membran mukosa hidung, sinus, mulut, dan lidah anterior. Saraf ini juga berfungsi dalam mengontrol motor volunter otot mastikasi.  Saraf Kranial VI atau Abdusen Pemeriksa meminta subjek untuk mengabduksi mata (mempertahankan kepala pada satu posisi dan melihat dari sisi ke sisi). Fungsi utama saraf abdusen adalah kontrol motor volunter otot rektus lateral mata.  Saraf Kranial VII atau Fasial Untuk memeriksa sensasi saraf fasial, pemeriksa memeriksa kemampuan subjek untuk membedakan substansi pemeriksaan yang teridentifikasi dengan bagian anterior lidah. Fungsi motorik diperiksa dengan meminta subjek untuk menaikkan, mengadduksi, atau menurunkan alis; menutup mata; mengembangkan dan mengkonstriksi hidung; menutup mulut; menutup dan menonjolkan bibir. Fungsi utama saraf fasial adalah merasakan sepanjang bagian anterior lidah dan kendali motorik volunter otot wajah.  Saraf Kranial VIII atau Vestibulokoklear Pemeriksa meminta subjek untuk berdiri dengan mata ditutup dan tanpa sokongan untuk memeriksa keseimbangan subjek. Fungsi utama saraf vestibulokoklear adalah mendengar dan keseimbangan melalui telinga.  Saraf Kranial IX atau Glosofaringeal Untuk memeriksa sensasi saraf glosofaringeal, pemeriksa memeriksa kemampuan subjek untuk membedakan objek dan/atau substansi yang dapat diidentifikasi oleh bagian posterior lidah. Untuk menegakkan integritas motorik, pemeriksa meminta subjek untuk menelan. Fungsi utama saraf glosofaringeal adalah sensasi sentuhan dan nyeri pada bagian posterior lidah dan faring, rasa pada bagian posterior lidah, dan kontrol motorik volunter beberapa otot faring.  Saraf Kranial X atau Vagus Pemeriksa memeriksa visera abdominal dan toraks subjek. Fungsi utama saraf vagus adalah sensasi sentuhan dan nyeri faring, laring, dan bronkus. Kontrol otot otonom visera toraks dan abdomen juga merupakan fungsi utama.  Saraf Kranial XI atau Aksesori Pemeriksa meminta subjek untuk menaikkan atau mengangkat bahu. Fungsi utama saraf aksesori adalah kontrol volunter sternokleidomastoid dan trapezius.  Saraf Kranial XII atau Hipoglosal Pemeriksa meminta subjek untuk mengulurkan lidah. Fungsi utama saraf hipoglosal adalah kontrol volunter otot lidah.   Nah itu dia bahasan dari asesmen saraf kranial. Melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai apa saja asesmen saraf kranial. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"
Apa Saja Asesmen Saraf Kranial


 Apa Saja Asesmen Saraf Kranial

Posisi subjek untuk asesmen saraf kranial beragam berdasarkan pada saraf yang akan diperiksa. Tindakan pemeriksa juga akan bervariasi berdasarkan pada saraf kranial yang akan diperiksa. Tidak adanya, keterlambatan, atau ketidaksimetrisan respons mengindikasikan kemungkinan keterlibatan saraf tertentu yang akan diperiksa.

Saraf Kranial I atau Olfaktori

Pemeriksa menempatkan objek yang memiliki bau yang kuat dan dapat diidentifikasi yang diletakkan di bawah area nasal subjek sebagai usaha untuk memeriksa kemampuannya untuk menghirup bau. Kapsul amonia biasanya digunakan untuk pemeriksaan ini.

Saraf Kranial II atau Optik

Pemeriksa meminta subjek untuk mengidentifikasi obejk dalam pandangan dan untuk mengklarifikasi apa yang subjek lihat saat itu (mis., huruf alfabet, angka, gambar objek, dll).

Saraf Kranial III atau Okulomotor

Pemeriksa meminta subjek untuk menaikkan kelopak mata dan menaikan, menurunkan, dan mengadduksi mata. Kontrol motor volunter palpebra; superios, medial, dan rektus inferior; dan otot mata oblik inferior adalah fungsi utama saraf okulomotor.

Saraf Kranial IV atau Troklear

Pemeriksa meminta subjek untuk mengangkat kelopak mata (yi., melihat ke atas). Saraf troklear terutama berfungsi dalam kontrol motor volunter otot mata oblik superior.

Saraf Kranial V atau Trigeminal

Asesmen sensori untuk integrasi saraf trigeminal adalah kemampuan subjek untuk mempersepsikan sentuhan di sepanjang kulit wajah. Untuk memeriksa fungsi motor, pemeriksa meminta subjek untuk melakukan gerakan elevasi, protrusi, retrusi, dan deviasi lateral mandibula. Fungsi utama saraf trigeminal adalah sensai sentuhan dan nyeri pada kulit wajah, membran mukosa hidung, sinus, mulut, dan lidah anterior. Saraf ini juga berfungsi dalam mengontrol motor volunter otot mastikasi.

Saraf Kranial VI atau Abdusen

Pemeriksa meminta subjek untuk mengabduksi mata (mempertahankan kepala pada satu posisi dan melihat dari sisi ke sisi). Fungsi utama saraf abdusen adalah kontrol motor volunter otot rektus lateral mata.

Saraf Kranial VII atau Fasial

Untuk memeriksa sensasi saraf fasial, pemeriksa memeriksa kemampuan subjek untuk membedakan substansi pemeriksaan yang teridentifikasi dengan bagian anterior lidah. Fungsi motorik diperiksa dengan meminta subjek untuk menaikkan, mengadduksi, atau menurunkan alis; menutup mata; mengembangkan dan mengkonstriksi hidung; menutup mulut; menutup dan menonjolkan bibir. Fungsi utama saraf fasial adalah merasakan sepanjang bagian anterior lidah dan kendali motorik volunter otot wajah.

Saraf Kranial VIII atau Vestibulokoklear

Pemeriksa meminta subjek untuk berdiri dengan mata ditutup dan tanpa sokongan untuk memeriksa keseimbangan subjek. Fungsi utama saraf vestibulokoklear adalah mendengar dan keseimbangan melalui telinga.

Saraf Kranial IX atau Glosofaringeal

Untuk memeriksa sensasi saraf glosofaringeal, pemeriksa memeriksa kemampuan subjek untuk membedakan objek dan/atau substansi yang dapat diidentifikasi oleh bagian posterior lidah. Untuk menegakkan integritas motorik, pemeriksa meminta subjek untuk menelan. Fungsi utama saraf glosofaringeal adalah sensasi sentuhan dan nyeri pada bagian posterior lidah dan faring, rasa pada bagian posterior lidah, dan kontrol motorik volunter beberapa otot faring.

Saraf Kranial X atau Vagus

Pemeriksa memeriksa visera abdominal dan toraks subjek. Fungsi utama saraf vagus adalah sensasi sentuhan dan nyeri faring, laring, dan bronkus. Kontrol otot otonom visera toraks dan abdomen juga merupakan fungsi utama.

Saraf Kranial XI atau Aksesori

Pemeriksa meminta subjek untuk menaikkan atau mengangkat bahu. Fungsi utama saraf aksesori adalah kontrol volunter sternokleidomastoid dan trapezius.

Saraf Kranial XII atau Hipoglosal

Pemeriksa meminta subjek untuk mengulurkan lidah. Fungsi utama saraf hipoglosal adalah kontrol volunter otot lidah.


Nah itu dia bahasan dari asesmen saraf kranial. Melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai apa saja asesmen saraf kranial. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel