-->

Penyakit Disleksia Pada Manusia

Penyakit disleksia merupakan sebuah gangguan atau penyakit yang ditemukan pada manusia. Penyakit ini timbul penyebab disleksia belum diketahui secara pasti, akan tetapi para pakar menduga faktor keturunan atau genetika berperan di balik gangguan belajar ini. Maka dari itu artikel ini akan membahas mengenai penyakit disleksia pada manusia. Untuk mengetahuinya dengan lebih lanjut silahkan di simak dengan yang telah tersaji dibawah ini.

Penyakit Disleksia Pada Manusia Pengertian Disleksia Banyak orang yang menganggap bahwa disleksia dapat memengaruhi tingkat inteligensi atau kecerdasan penderitanya, tapi anggapan ini tidaklah benar. Anak dengan tingkat kecerdasan baik rendah maupun tinggi, bisa menderita disleksia. Disleksia adalah salah satu jenis gangguan atau kesulitan belajar yang umumnya memengaruhi kemampuan membaca serta pengejaan seseorang.  Penyebab dan Gejala Disleksia Penyebab disleksi belum diketahui secara pasti. Para pakar menduga faktor keturunan atau genetika berperan di balik gangguan belajar ini. Seorang anak memiliki risiko menderita disleksia jika orang tuanya menderita gangguan yang sama. Gejala-gejala dalam disleksia sangat bervariasi dan umumnya tidak sama untuk tiap penderita sehingga sulit dikenali, terutama sebelum sang anak memasuki usia sekolah.   Ada beberapa gen keturunan yang dianggap dapat memengaruhi perkembangan otak yang mengendalikan fonologi, yaitu kemampuan dan ketelitian dalam memahami suara atau bahasa lisan. Misalnya membedakan kata "paku" dengan kata "palu". Selain masalah pada kepekaan fonologi gejala disleksia juga bisa berupa hal-hal berikut : Kurang memori verbal untuk mengingat urutan informasi secara lisan dalam jangka waktu singkat, semacam perintah singkat seperti menaruh tas dan kemudian mencuci tangan. Kesulitan dalam mengurutkan dan mengucapkan sesuatu dalam kata-kata, misalnya urutan angka, menamai warna-warna, atau benda. Kesulitan memproses informasi lisan, misalnya saat mencatat nomor telepon atau didikte. Pada balita, disleksia dapat dikenali melalui perkembangan bicara yang lebih lamban dibandingkan anak-anak seusianya dan membutuhkan waktu lama untuk belajar kata baru. Misalnya keliru menyebut kata "ibu" menjadi kata "ubi". Kesulitan menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan diri dan kurang memahami kata-kata yang memiliki rima.  Indikasi disleksia biasa akan lebih jelas ketika anak mulai belajar membaca dan menulis di sekolah. Anak akan mengalami beberapa kesulitan seperti : Sulit memproses dan memahami apa yang didengarnya Lamban dalam mempelajari nama dan bunyi abjad Sering salah atau terlalu pelan saat membaca Sulit mengingat urutan, misalnya urutan abjad atau nama hari Sulit mengeja, misalnya huruf "d" sering tertukar dengan huruf "b". Cara baca yang terbata-bata atau sering salah Kesulitan mengucapkan kata yang beru dikenal Lamban dalam menulis, misalnya saat didikte atau menyalin tulisan Memiliki kepekaan fonologi yang rendah Karena sulit dikenali, gejala-gejala disleksia juga ada yang beru disadari setelah penderita beranjak remaja bahkan dewasa. Beberapa di antaranya adalah : Kesulitan membaca dan mengeja Kesulitan menyalin catatan serta membuat karya tulis, misalnya makalah atau laporan Sering tidak memahami lelucon atau makna bahasa kiasan, misalnya "otak encer" yang berarti pintar Kesulitan untuk mengatur waktu, misalnya tenggat waktu dalam tugas Kesulitan mengingat hal-hal yang berurutan, misalnya nomor telepon Cenderung menghindari kegiatan membaca dan menulis Kesulitan berhitung  Nah itu dia bahasan penyakit disleksia pada tubuh manusia. Dari bahasan di atas bisa diketahui mengenai pengertian, gejala dan penyebab dari penyakit ini. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"
Penyakit Disleksia Pada Manusia

Penyakit Disleksia Pada Manusia

Pengertian Disleksia

Banyak orang yang menganggap bahwa disleksia dapat memengaruhi tingkat inteligensi atau kecerdasan penderitanya, tapi anggapan ini tidaklah benar. Anak dengan tingkat kecerdasan baik rendah maupun tinggi, bisa menderita disleksia. Disleksia adalah salah satu jenis gangguan atau kesulitan belajar yang umumnya memengaruhi kemampuan membaca serta pengejaan seseorang.

Penyebab dan Gejala Disleksia

Penyebab disleksia belum diketahui secara pasti. Para pakar menduga faktor keturunan atau genetika berperan di balik gangguan belajar ini. Seorang anak memiliki risiko menderita disleksia jika orang tuanya menderita gangguan yang sama. Gejala-gejala dalam disleksia sangat bervariasi dan umumnya tidak sama untuk tiap penderita sehingga sulit dikenali, terutama sebelum sang anak memasuki usia sekolah. 

Ada beberapa gen keturunan yang dianggap dapat memengaruhi perkembangan otak yang mengendalikan fonologi, yaitu kemampuan dan ketelitian dalam memahami suara atau bahasa lisan. Misalnya membedakan kata "paku" dengan kata "palu". Selain masalah pada kepekaan fonologi gejala disleksia juga bisa berupa hal-hal berikut :
  • Kurang memori verbal untuk mengingat urutan informasi secara lisan dalam jangka waktu singkat, semacam perintah singkat seperti menaruh tas dan kemudian mencuci tangan.
  • Kesulitan dalam mengurutkan dan mengucapkan sesuatu dalam kata-kata, misalnya urutan angka, menamai warna-warna, atau benda.
  • Kesulitan memproses informasi lisan, misalnya saat mencatat nomor telepon atau didikte.
Pada balita, disleksia dapat dikenali melalui perkembangan bicara yang lebih lamban dibandingkan anak-anak seusianya dan membutuhkan waktu lama untuk belajar kata baru. Misalnya keliru menyebut kata "ibu" menjadi kata "ubi". Kesulitan menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan diri dan kurang memahami kata-kata yang memiliki rima.

Indikasi disleksia biasa akan lebih jelas ketika anak mulai belajar membaca dan menulis di sekolah. Anak akan mengalami beberapa kesulitan seperti :
  • Sulit memproses dan memahami apa yang didengarnya
  • Lamban dalam mempelajari nama dan bunyi abjad
  • Sering salah atau terlalu pelan saat membaca
  • Sulit mengingat urutan, misalnya urutan abjad atau nama hari
  • Sulit mengeja, misalnya huruf "d" sering tertukar dengan huruf "b".
  • Cara baca yang terbata-bata atau sering salah
  • Kesulitan mengucapkan kata yang beru dikenal
  • Lamban dalam menulis, misalnya saat didikte atau menyalin tulisan
  • Memiliki kepekaan fonologi yang rendah
Karena sulit dikenali, gejala-gejala disleksia juga ada yang beru disadari setelah penderita beranjak remaja bahkan dewasa. Beberapa di antaranya adalah :
  • Kesulitan membaca dan mengeja
  • Kesulitan menyalin catatan serta membuat karya tulis, misalnya makalah atau laporan
  • Sering tidak memahami lelucon atau makna bahasa kiasan, misalnya "otak encer" yang berarti pintar
  • Kesulitan untuk mengatur waktu, misalnya tenggat waktu dalam tugas
  • Kesulitan mengingat hal-hal yang berurutan, misalnya nomor telepon
  • Cenderung menghindari kegiatan membaca dan menulis
  • Kesulitan berhitung


Nah itu dia bahasan penyakit disleksia pada tubuh manusia. Dari bahasan di atas bisa diketahui mengenai pengertian, gejala dan penyebab dari penyakit ini. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel