-->

Masa Penjajahan Jepang di Indonesia

Penjajahan merupakan sebuah usaha yang dilakukan dalam merebut kedaulatan dan menguasai suatu daerah yang hanya ingin menguasai sumber daya dari daerah yang dikuasainya. Maka dari itu artikel ini telah menuliskan mengenai sejarah masa penjajahan Jepang di Indonesia, untuk mengetahuinya dengan lebih lanjut silahkan di simak dengan yang terlah tersaji di bawah ini.

Masa Penjajahan Jepang di Indonesia Jepang pernah menduduki wilayah Indonesia tahun 1942 sampai 1945. Belanda yang sebelumnya menduduki wilayah Indonesia menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Pada masa itu, Jepang yang tergabung dalam Blok Poros sedang terlibat Perang Pasifik dengan Blok Sekutu. Belanda merupakan salah satu negara yang tergabung dalam Blok Sekutu.  Pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii sehingga melemahkan kekuatan Sekutu. Dengan cepat, Jepang mengambil alih wilayah jajahan Sekutu di Asia, termasuk Indonesia. Selanjutnya, pada 8 Maret 1942, Belanda menandatangani Perjanjian Kalijati yang berisi penyerahan seluruh wilayah kekuasaan Belanda di Hindia Belanda tanpa syarat kepada Jepang. Maka, dimulailah masa penjajahan Jepang di Indonesia.  Romusa Selama sekitar 3,5 tahun menjajah Indonesia, Jepang menyebabkan banyak penderitaan. Rakyat Indonesia mengalami ketakutan, kemiskinan, dan kelaparan. Rakyat Indonesia dipaksa untuk bekerja tanpa diberi makanan yang layak dan tanpa upah. Kerja paksa pada masa penjajahan Jepang disebut romusa.  Romusa adalah tenaga kerja paksa pada masa pendudukan Jepang. Tenaga kerja paksa ini diambil secara acak oleh militer Jepang. Romusa diminta untuk mengerjakan proyek-proyek militer Jepang, baik yang ada di luar pulau asal mereka, maupun di luar Indonesia. Romusa terdiri atas laki-laki desa yang berusia antara 16-60 tahun.  Perjuangan Rakyat Indonesia Melawan Penjajah Jepang Akibat penderitaan yang semakin parah, rakyat Indonesia kemudian berusaha melawan penindasan penjajah Jepang. Mereka berjuang bersama untuk mengusir Jepang dari tanah Indonesia. Hingga tahun 1944, perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan Jepang masih berlum berhasil.  Perjuangan melawan penjajah Jepang dilakukan di berbagai daerah, antara lain di Aceh yang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil (1942) dan Teuku Hamid (1944), Tasikmalaya dipimpin oleh KH. Zainal Mustafa (1943), Indramayu dipimpin oleh H. Madriyan (1944), dan Blitar dipimpin oleh Supriyadi (1945). Perlawanan-perlawanan tersebut berhasil dikalahkan oleh Jepang. Namun, kekalahan tersebut justru membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia untuk melawan Jepang.  Pada akhir tahun 1944, Jepang sering mengalami kekalahan dari Sekutu. Jepang lalu berubah dan menunjukkan sikap yang lebih baik demi menarik simpati rakyat Indonesia. Jepang berusaha menghentikan perlawanan rakyat dan membujuk rakyat Indonesia agar mau membantu Jepang berperang melawan sekutu.  Berikut cara-cara yang dilakukan Jepang untuk menarik hati rakyat Indonesia : Bendera Merah Putih diizinkan untuk berkibar di kantor-kantor Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi Jepang memberi janji kemerdekaan kepada rakyat Indonesia. Janji ini diucapkan oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, yaitu Kuniaki Koiso di depan sidang Parlemen Jepang. Janji ini kemudian terkenal dengan sebutan "Janji Koiso". Isi Janji Koiso adalah "Indonesia akan diberi kemerdekaan di kemudian hari." Apakah cara-cara itu berhasil membuat rakyat Indonesia membantu Jepang dalam perang melawan Sekutu ? Jawbannya tentu saja tidak. Akan tetapi para pejuang Indonesia memanfaatkan kebaikan Jepang untuk menggalang persatuan dan kesatuan demi meraih kemerdekaan.   Nah itu dia bahasan dari masa penjajahan Jepang di Indonesia, melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai sejarah atau terjadinya penjajahan Jepang di Indonesia dan cara-cara yang dilakukan oleh Jepang untuk menarik hati rakyat Indonesia. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"
Masa Penjajahan Jepang di Indonesia

Masa Penjajahan Jepang di Indonesia

Jepang pernah menduduki wilayah Indonesia tahun 1942 sampai 1945. Belanda yang sebelumnya menduduki wilayah Indonesia menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Pada masa itu, Jepang yang tergabung dalam Blok Poros sedang terlibat Perang Pasifik dengan Blok Sekutu. Belanda merupakan salah satu negara yang tergabung dalam Blok Sekutu.

Pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii sehingga melemahkan kekuatan Sekutu. Dengan cepat, Jepang mengambil alih wilayah jajahan Sekutu di Asia, termasuk Indonesia. Selanjutnya, pada 8 Maret 1942, Belanda menandatangani Perjanjian Kalijati yang berisi penyerahan seluruh wilayah kekuasaan Belanda di Hindia Belanda tanpa syarat kepada Jepang. Maka, dimulailah masa penjajahan Jepang di Indonesia.

Romusa

Selama sekitar 3,5 tahun menjajah Indonesia, Jepang menyebabkan banyak penderitaan. Rakyat Indonesia mengalami ketakutan, kemiskinan, dan kelaparan. Rakyat Indonesia dipaksa untuk bekerja tanpa diberi makanan yang layak dan tanpa upah. Kerja paksa pada masa penjajahan Jepang disebut romusa.

Romusa adalah tenaga kerja paksa pada masa pendudukan Jepang. Tenaga kerja paksa ini diambil secara acak oleh militer Jepang. Romusa diminta untuk mengerjakan proyek-proyek militer Jepang, baik yang ada di luar pulau asal mereka, maupun di luar Indonesia. Romusa terdiri atas laki-laki desa yang berusia antara 16-60 tahun.

Perjuangan Rakyat Indonesia Melawan Penjajah Jepang

Akibat penderitaan yang semakin parah, rakyat Indonesia kemudian berusaha melawan penindasan penjajah Jepang. Mereka berjuang bersama untuk mengusir Jepang dari tanah Indonesia. Hingga tahun 1944, perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan Jepang masih berlum berhasil.

Perjuangan melawan penjajah Jepang dilakukan di berbagai daerah, antara lain di Aceh yang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil (1942) dan Teuku Hamid (1944), Tasikmalaya dipimpin oleh KH. Zainal Mustafa (1943), Indramayu dipimpin oleh H. Madriyan (1944), dan Blitar dipimpin oleh Supriyadi (1945). Perlawanan-perlawanan tersebut berhasil dikalahkan oleh Jepang. Namun, kekalahan tersebut justru membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia untuk melawan Jepang.

Pada akhir tahun 1944, Jepang sering mengalami kekalahan dari Sekutu. Jepang lalu berubah dan menunjukkan sikap yang lebih baik demi menarik simpati rakyat Indonesia. Jepang berusaha menghentikan perlawanan rakyat dan membujuk rakyat Indonesia agar mau membantu Jepang berperang melawan sekutu.

Berikut cara-cara yang dilakukan Jepang untuk menarik hati rakyat Indonesia :

  • Bendera Merah Putih diizinkan untuk berkibar di kantor-kantor
  • Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi
  • Jepang memberi janji kemerdekaan kepada rakyat Indonesia. Janji ini diucapkan oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, yaitu Kuniaki Koiso di depan sidang Parlemen Jepang. Janji ini kemudian terkenal dengan sebutan "Janji Koiso". Isi Janji Koiso adalah "Indonesia akan diberi kemerdekaan di kemudian hari."
Apakah cara-cara itu berhasil membuat rakyat Indonesia membantu Jepang dalam perang melawan Sekutu ? Jawbannya tentu saja tidak. Akan tetapi para pejuang Indonesia memanfaatkan kebaikan Jepang untuk menggalang persatuan dan kesatuan demi meraih kemerdekaan.


Nah itu dia bahasan dari masa penjajahan Jepang di Indonesia, melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai sejarah atau terjadinya penjajahan Jepang di Indonesia dan cara-cara yang dilakukan oleh Jepang untuk menarik hati rakyat Indonesia. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel