-->

Selulitis (Cellulitis): Definisi, Etiologi, Patofisiologi, Symptoms, Faktor Risiko

Cellulitis merupakan infeksi kulit dan jaringan lunak yang paling sering disebabkan oleh streptococci. Kondisi ini ditandai dengan inflamasi seperti nyeri, bengkak, kemerahan dan hangat pada area yang terkena dan/atau tanda sistemik seperti malaise, demam, mual atau muntah. Selulitis mempengaruhi lower limbs pada 88% kasus.

Selulitis (Cellulitis): Definisi, Etiologi, Patofisiologi, Symptoms, Faktor Risiko Definisi Selulitis adalah infeksi pada dermis dalam dan jaringan subkutan, yang muncul dengan eritema yang meluas, hangat, nyeri tekan, dan bengkak.  Etiologi Kulit berfungsi untuk penghalang pelindung yang mencegah normal skin flora dan patogen mikroba lainnya mencapai jaringan subkutan dan sistem limfatik. Jika ada kerusakan pada kulit, memungkin normal skin flora dan bakteri lain masuk ke dalam dermis dan jaringan subkutan. Masuknya bakteri di bawah permukaan kulit dapat menyebabkan infeksi superfisial akut yang mempengaruhi dermis dalam dan jaringan subkutan, sehingga terjadilah kondisi selulitis. Selulitis umumnya terjadi akibat infeksi Streptococcus beta-hemolitik grup A (Streptococcus pyogenes).  Patofisiologi Tanda yang ditemui pada kondisi selulitis ialah eritema, kehangatan, edema, dan nyeri pada palpasi akibat respon sitokin dan neutrofil dari bakteri yang menembus epidermis. Sitokin dan neutrofil direkrut ke area yang terkena setelah bakteri menembus kulit yang menyebabkan respons epidermis. Respon ini meliputi produksi peptida antimikroba dan proliferasi keratinosit dan dipostulatkan untuk menghasilkan temuan pemeriksaan yang khas pada selulitis, juga dapat menghasilkan faktor virulensi seperti eksotoksin pirogenik (A, B, C, dan F) dan superantigen streptokokus yang dapat menyebabkan penyakit yang lebih jelas dan invasif.  Symptoms Selulitis ditandai inflammatory seperti pain, swelling, redness dan warmness pada area yang terkena dan/atau systemic seperti malaise, fever, nausea atau vomiting. Selulitis mempengaruhi lower limb pada 88% kasus.  Faktor Risiko Faktor yang meningkat risiko untuk terkena selulitis adalah kerusakan pada penghalang kulit (skin barrier) seperti cedera kulit, sayatan bedah, tusukan situs intravena, celah di antara jari kaki, gigitan serangga, gigitan binatang, dan infeksi kulit lainnya. Pasien dengan penyakit penyerta seperti diabetes melitus, insufisiensi vena, penyakit arteri perifer, dan limfedema berisiko lebih tinggi terkena selulitis.

Selulitis (Cellulitis): Definisi, Etiologi, Patofisiologi, Symptoms, Faktor Risiko

Definisi

Selulitis adalah infeksi pada dermis dalam dan jaringan subkutan, yang muncul dengan eritema yang meluas, hangat, nyeri tekan, dan bengkak.

Etiologi

Kulit berfungsi untuk penghalang pelindung yang mencegah normal skin flora dan patogen mikroba lainnya mencapai jaringan subkutan dan sistem limfatik. Jika ada kerusakan pada kulit, memungkin normal skin flora dan bakteri lain masuk ke dalam dermis dan jaringan subkutan. Masuknya bakteri di bawah permukaan kulit dapat menyebabkan infeksi superfisial akut yang mempengaruhi dermis dalam dan jaringan subkutan, sehingga terjadilah kondisi selulitis. Selulitis umumnya terjadi akibat infeksi Streptococcus beta-hemolitik grup A (Streptococcus pyogenes).

Patofisiologi

Tanda yang ditemui pada kondisi selulitis ialah eritema, kehangatan, edema, dan nyeri pada palpasi akibat respon sitokin dan neutrofil dari bakteri yang menembus epidermis. Sitokin dan neutrofil direkrut ke area yang terkena setelah bakteri menembus kulit yang menyebabkan respons epidermis. Respon ini meliputi produksi peptida antimikroba dan proliferasi keratinosit dan dipostulatkan untuk menghasilkan temuan pemeriksaan yang khas pada selulitis, juga dapat menghasilkan faktor virulensi seperti eksotoksin pirogenik (A, B, C, dan F) dan superantigen streptokokus yang dapat menyebabkan penyakit yang lebih jelas dan invasif.

Symptoms

Selulitis ditandai inflammatory seperti pain, swelling, redness dan warmness pada area yang terkena dan/atau systemic seperti malaise, fever, nausea atau vomiting. Selulitis mempengaruhi lower limb pada 88% kasus.

Faktor Risiko

Faktor yang meningkat risiko untuk terkena selulitis adalah kerusakan pada penghalang kulit (skin barrier) seperti cedera kulit, sayatan bedah, tusukan situs intravena, celah di antara jari kaki, gigitan serangga, gigitan binatang, dan infeksi kulit lainnya. Pasien dengan penyakit penyerta seperti diabetes melitus, insufisiensi vena, penyakit arteri perifer, dan limfedema berisiko lebih tinggi terkena selulitis.

Referensi:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel