-->

Anterior Cruciate Ligament Injury (ACL): Definisi, Etiologi, Gejala, Faktor Risiko, Pemeriksaan Spesifik ACL

 Anterior Cruciate Ligament Injury adalah robekan atau keseleo pada ligamen ini. ACL merupakan sala satu jaringan kuat yang membantu menghubungkan tulang femur ke tulang tibia. Cedera ACL paling sering terjadi selama olahraga yang melibatkan penghentian mendadak atau perubahan arah, melompat dan mendarat seperti sepak bola, bola basket, soccer, dan ski.


Anterior Cruciate Ligament Injury (ACL): Definisi, Etiologi, Gejala, Faktor Risiko, Pemeriksaan Spesifik ACL Definisi Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah ligamen yang membantu menstabilkan sendi lutut. ACL merupakan band (pita) kuat yang terbuat dari jaringan ikat dan serat kolagen yang berasal dari aspek anteromedial dari daerah interkondilus dari plateau tibialis dan meluas ke posteromedial untuk menempel pada kondilus femoralis lateral. Bundel anteromedial dan bundel posteromedial membentuk 2 komponen ACL. ACL dan PCL bersama-sama membentuk "x" di dalam lutut dan mencegah gerakan maju atau mundur yang berlebihan dari tibia relatif terhadap tulang femur (paha) selama fleksi dan ekstensi. ACL juga memberikan stabilitas rotasi pada lutut dengan tekanan varus atau valgus. Keseleo dan robekan ACL (Sprain dan Tears) adalah cedera lutut yang umum, dengan insiden yang dilaporkan 100.000 hingga 200.000 di Amerika Serikat setiap tahun.    Etiologi ACL merupakan ligamen lutut yang paling sering cedera. Insiden tahunan yang dilaporkan di Amerika Serikat saja adalah sekitar 1 dari 3500 orang. Namun, data mungkin tidak akurat karena tidak ada pengawasan standar. Sebagian besar robekan ACL terjadi pada atlet melalui mekanisme nonkontak versus mekanisme kontak, seperti gaya rotasi versus pukulan langsung ke lutut. Atlet yang paling berisiko untuk cedera nonkontak termasuk ski, soccer, dan bola basket, sedangkan atlet yang paling berisiko untuk cedera kontak adalah sepak bola.    Gejala Individu yang mengalami cedera ACL akan mengalami gejala:  Bunyi letupan keras atau sensasi letupan di lutut Sakit parah dan ketidakmampuan untuk melanjutkan aktivitas Pembengkakan cepat Hilangnya rentang gerak Perasaan tidak stabil    Faktor Risiko Faktor risiko yang meningkatka terkena cedera ACL meliputi:  Mengikuti olahraga tertentu seperti sepak bola, soccer, bola basket, senam, dan ski Menggunakan pola gerakan yang salah, seperti menggerakkan lutut ke dalam saat jongkok Mengenakan alas kaki yang tidak pas Jenis kelamin perempuan. kemungkinan karena perbedaan anatomi, kekuatan otot, dan pengaruh hormonal.    Pemeriksaan Spesifik ACL Adapun pemeriksaan sepesifik (tes spesifik) untuk kondisi ACL adalah:  Anterior Drawer Test Pivot Shift Test Lachman Test


Anterior Cruciate Ligament Injury (ACL): Definisi, Etiologi, Gejala, Faktor Risiko, Pemeriksaan Spesifik ACL

Definisi

Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah ligamen yang membantu menstabilkan sendi lutut. ACL merupakan band (pita) kuat yang terbuat dari jaringan ikat dan serat kolagen yang berasal dari aspek anteromedial dari daerah interkondilus dari plateau tibialis dan meluas ke posteromedial untuk menempel pada kondilus femoralis lateral. Bundel anteromedial dan bundel posteromedial membentuk 2 komponen ACL. ACL dan PCL bersama-sama membentuk "x" di dalam lutut dan mencegah gerakan maju atau mundur yang berlebihan dari tibia relatif terhadap tulang femur (paha) selama fleksi dan ekstensi. ACL juga memberikan stabilitas rotasi pada lutut dengan tekanan varus atau valgus. Keseleo dan robekan ACL (Sprain dan Tears) adalah cedera lutut yang umum, dengan insiden yang dilaporkan 100.000 hingga 200.000 di Amerika Serikat setiap tahun.


Etiologi

ACL merupakan ligamen lutut yang paling sering cedera. Insiden tahunan yang dilaporkan di Amerika Serikat saja adalah sekitar 1 dari 3500 orang. Namun, data mungkin tidak akurat karena tidak ada pengawasan standar. Sebagian besar robekan ACL terjadi pada atlet melalui mekanisme nonkontak versus mekanisme kontak, seperti gaya rotasi versus pukulan langsung ke lutut. Atlet yang paling berisiko untuk cedera nonkontak termasuk ski, soccer, dan bola basket, sedangkan atlet yang paling berisiko untuk cedera kontak adalah sepak bola.


Gejala

Individu yang mengalami cedera ACL akan mengalami gejala:

  • Bunyi letupan keras atau sensasi letupan di lutut
  • Sakit parah dan ketidakmampuan untuk melanjutkan aktivitas
  • Pembengkakan cepat
  • Hilangnya rentang gerak
  • Perasaan tidak stabil


Faktor Risiko

Faktor risiko yang meningkatka terkena cedera ACL meliputi:

  • Mengikuti olahraga tertentu seperti sepak bola, soccer, bola basket, senam, dan ski
  • Menggunakan pola gerakan yang salah, seperti menggerakkan lutut ke dalam saat jongkok
  • Mengenakan alas kaki yang tidak pas
  • Jenis kelamin perempuan. kemungkinan karena perbedaan anatomi, kekuatan otot, dan pengaruh hormonal.


Pemeriksaan Spesifik ACL

Adapun pemeriksaan sepesifik (tes spesifik) untuk kondisi ACL adalah:

  • Anterior Drawer Test
  • Pivot Shift Test
  • Lachman Test


Referensi:

  1. Evans J, Nielson Jl. Anterior Cruciate Ligament Knee Injuries. [Updated 2022 May 5]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499848/
  2. Mayo Foundation for Medical Education and Research. (2021, March 10). ACL injury. Mayo Clinic. Retrieved October 30, 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/acl-injury/symptoms-causes/syc-20350738
  3. Mayo Foundation for Medical Education and Research. (2021, March 10). ACL injury. Mayo Clinic. Retrieved October 30, 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/acl-injury/symptoms-causes/syc-20350738

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel