-->

Manifestasi Klinis Parkinson Pada Manusia

 Manifestasi Klinis Parkinson- Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sistem ekstrapiramidal yang merupakan bagian dari Parkinsonism yang secara patologis ditandai oleh adanya degenerasi ganglia basalis terutama di substansia nigra pars kompakta (SNC) yang disertai adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik (Lewy bodies). Parkinsonism adalah suatu sindrom yang ditandai oleh tremor pada waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya refleks postural akibat penurunan dopamin dengan berbagai macam sebab. Nah maka dari itu artikel ini telah menuliskan bahasan manifestasi klinis parkinson pada manusia. Untuk bisa mengetahui dengan lebih lanjut silahkan di simak dengan sebagai berikut ini.


Manifestasi Klinis Parkinson Pada Manusia Keadaan penderita pada umumnya diawali oleh gejala yang non spesifik, yang didapat dari anamnesis yaitu kelemahan umum, kekakuan pada otot, pegal-pegal atau kram otot, distonia fokal, gangguan keterampilan, kegelisahan, gejala sensorik (parestesia), dan gejala psikiatrik (ansietas atau depresi). Gambaran klinis penderita Parkinson sebagai berikut :  Tremor Biasanya merupakan gejala pertama pada penyakit Parkinson dan bermula pada satu tangan kemudian meluas pada tungkai sisi yang sama. Kemudian sisi yang lain juga akan turut terkena. Kepala, bibir dan lidah sering tidak terlihat, kecuali pada stadium lanjut. Frekuensi tremor berkisar antara 4-7 gerakan per detik dan terutama timbul pada keadaan istirahat dan berkurang bila ekstremitas digerakan. Tremor akan bertambah pada keadaan emosi dan hilang pada waktu tidur.    Rigiditas Pada permulaan rigiditas terbatas pada satu ekstremitas atas dan hanya terdeteksi pada gerakan pasif. Pada stadium lanjut, rigiditas menjadi menyeluruh dan lebih berat dan memberikan tahanan jika persendian digerakan secara pasif. Rigiditas timbul sebagai reaksi terhadap regangan pada otot agonis dan antagonis. Salah satu gejala dini akibat rigiditas ialah hilang gerak asosiatif lengan bila berjalan. Rigiditas disebabkan oleh meningkatnya aktivitas motor neuron alfa.    Bradikinesia Gerakan volunter menjadi lambat dan memulai suatu gerakan menjadi sulit. Ekspresi muka atau gerakan mimik wajah berkurang (muka topeng). Gerakan-gerakan otomatis yang terjadi tanpa disadari waktu duduk juga menjadi sangat kurang. Bicara menjadi lambat dan monoton dan volume suara berkurang (hipofonia).    Hilangnya Refleks Postural Meskipun sebagian peneliti memasukan sebagai gejala utama, namun pada awal stadium penyakit Parkinson gejala ini belum ada. Hanya 37% penderita penyakit Parkinson yang sudah berlangsung selama 5 tahun mengalami gejala ini. Keadaan ini disebabkan kegagalan integrasi dari saraf propioseptif dan labirin dan sebagian kecil impuls dari mata, pada level talamus dan ganglia basalis yang akan mengganggu kewaspadaan posisi tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penderita mudah jatuh.    Wajah Parkinson  Seperti telah diutarakan, bradikinesia mengakibatkan kurangnya ekspresi muka serta mimik. Muka menjadi seperti topeng, kedipan mata berkurang, disamping itu kulit muka seperti berminyak dan ludah sering keluar dari mulut.    Mikrografia Bila tangan yang dominan terlibat, maka tulisan secara graduasi menjadi kecil dan rapat. Pada beberapa kasus hal ini merupakan gejala dini.    Sikap Parkinson Bradikinesia menyebabkan langkah menjadi kecil, yang khas pada penyakit Parkinson. Pada stadium yang lebih lanjut sikap penderita dalam posisi kepala difleksikan ke dada, bahu membongkok ke depan, punggung melengkung kedepan, dan lengan tidak melenggang bila berjalan.    Bicara Rigiditas dan bradikinesia otot pernafasan, pita suara, otot faring, lidah dan bibir mengakibatkan berbicara atau pengucapan kata-kata yang monoton dengan volume yang kecil dan khas pada penyakit Parkinson. Pada beberapa kasus suara berkurang sampai berbentuk suara bisikan yang lamban.    Disfungsi Otonom Disfungsi otonom pada pasien penyakit Parkinson memperlihatkan beberapa gejala seperti disfungsi kardiovaskular (hipotensi ortostatik, aritmia jantung), gastrointestinal (gangguan dismotilitas lambung, gangguan pencernaan, sembelit dan regurgitasi), saluran kemih (frekuensi, urgensi atau inkontinensia), seksual (impotensi atau hypersexual drive), termoregulator (berkeringat berlebihan atau intoleransi panas atau dingin). Prevalensi disfungsi otonom ini berkisar 14-18%. Patofisiologi disfungsi otonom pada penyakit Parkinson diakui akibat degenerasi dan disfungsi nukleus yang mengatur fungsi otonom, seperti nukleus vagus dorsal, nukleus ambigus dan pusat medullary lainnya seperti medulla ventrolateral, rostral medulla, medulla ventromedial dan nukleus rafe kaudal.    Demensia Demensia adalah suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan dan aktifitas sehari-hari. Kelainan ini berkembang sebagai konsekuensi patologi penyakit Parkinson disebut kompleks Parkinsonism demensia. Demensia pada penyakit Parkinson mungkin baru akan terlihat pada stadium lanjut, namun pasien penyakit Parkinson telah memperlihatkan perlambatan fungsi kognitif dan gangguan fungsi eksekutif pada stadium awal. Gangguan fungsi kognitif pada penyakit Parkinson yang meliputi gangguan bahasa, fungsi visuospasial, memori jangka panjang dan fungsi eksekutif ditemukan lebih berat dibandingkan dengan proses penuaan normal. Persentase gangguan kognitif diperkirakan 20%.    Depresi Sekitar 40% penderita penyakit Parkinson terdapat gejala depresi. Hal ini dapat disebabkan kondisi fisik penderita yang mengakibatkan keadaan yang menyedihkan seperti kehilangan pekerjaan, kehilangan harga diri dan merasa dikucilkan. Hal ini disebabkan keadaan depresi yang sifatnya endogen. Secara anatomi keadaan ini dapat dijelaskan bahwa pada penderita Parkinson terjadi degenerasi neuron dopaminergik dan juga terjadi degenerasi neuron norepineprin yang letaknya tepat dibawah substansia nigra dan degenerasi neuron asetilkolin yang letaknya diatas substansia nigra.    Nah itu dia bahasan dari manifestasi klinis parkinson pada manusia, melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai manifestasi klinis parkinson pada manusia. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"
Manifestasi Klinis Parkinson


Manifestasi Klinis Parkinson Pada Manusia

Keadaan penderita pada umumnya diawali oleh gejala yang non spesifik, yang didapat dari anamnesis yaitu kelemahan umum, kekakuan pada otot, pegal-pegal atau kram otot, distonia fokal, gangguan keterampilan, kegelisahan, gejala sensorik (parestesia), dan gejala psikiatrik (ansietas atau depresi). Gambaran klinis penderita Parkinson sebagai berikut :

Tremor

Biasanya merupakan gejala pertama pada penyakit Parkinson dan bermula pada satu tangan kemudian meluas pada tungkai sisi yang sama. Kemudian sisi yang lain juga akan turut terkena. Kepala, bibir dan lidah sering tidak terlihat, kecuali pada stadium lanjut. Frekuensi tremor berkisar antara 4-7 gerakan per detik dan terutama timbul pada keadaan istirahat dan berkurang bila ekstremitas digerakan. Tremor akan bertambah pada keadaan emosi dan hilang pada waktu tidur.


Rigiditas

Pada permulaan rigiditas terbatas pada satu ekstremitas atas dan hanya terdeteksi pada gerakan pasif. Pada stadium lanjut, rigiditas menjadi menyeluruh dan lebih berat dan memberikan tahanan jika persendian digerakan secara pasif. Rigiditas timbul sebagai reaksi terhadap regangan pada otot agonis dan antagonis. Salah satu gejala dini akibat rigiditas ialah hilang gerak asosiatif lengan bila berjalan. Rigiditas disebabkan oleh meningkatnya aktivitas motor neuron alfa.


Bradikinesia

Gerakan volunter menjadi lambat dan memulai suatu gerakan menjadi sulit. Ekspresi muka atau gerakan mimik wajah berkurang (muka topeng). Gerakan-gerakan otomatis yang terjadi tanpa disadari waktu duduk juga menjadi sangat kurang. Bicara menjadi lambat dan monoton dan volume suara berkurang (hipofonia).


Hilangnya Refleks Postural

Meskipun sebagian peneliti memasukan sebagai gejala utama, namun pada awal stadium penyakit Parkinson gejala ini belum ada. Hanya 37% penderita penyakit Parkinson yang sudah berlangsung selama 5 tahun mengalami gejala ini. Keadaan ini disebabkan kegagalan integrasi dari saraf propioseptif dan labirin dan sebagian kecil impuls dari mata, pada level talamus dan ganglia basalis yang akan mengganggu kewaspadaan posisi tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penderita mudah jatuh.


Wajah Parkinson 

Seperti telah diutarakan, bradikinesia mengakibatkan kurangnya ekspresi muka serta mimik. Muka menjadi seperti topeng, kedipan mata berkurang, disamping itu kulit muka seperti berminyak dan ludah sering keluar dari mulut.


Mikrografia

Bila tangan yang dominan terlibat, maka tulisan secara graduasi menjadi kecil dan rapat. Pada beberapa kasus hal ini merupakan gejala dini.


Sikap Parkinson

Bradikinesia menyebabkan langkah menjadi kecil, yang khas pada penyakit Parkinson. Pada stadium yang lebih lanjut sikap penderita dalam posisi kepala difleksikan ke dada, bahu membongkok ke depan, punggung melengkung kedepan, dan lengan tidak melenggang bila berjalan.


Bicara

Rigiditas dan bradikinesia otot pernafasan, pita suara, otot faring, lidah dan bibir mengakibatkan berbicara atau pengucapan kata-kata yang monoton dengan volume yang kecil dan khas pada penyakit Parkinson. Pada beberapa kasus suara berkurang sampai berbentuk suara bisikan yang lamban.


Disfungsi Otonom

Disfungsi otonom pada pasien penyakit Parkinson memperlihatkan beberapa gejala seperti disfungsi kardiovaskular (hipotensi ortostatik, aritmia jantung), gastrointestinal (gangguan dismotilitas lambung, gangguan pencernaan, sembelit dan regurgitasi), saluran kemih (frekuensi, urgensi atau inkontinensia), seksual (impotensi atau hypersexual drive), termoregulator (berkeringat berlebihan atau intoleransi panas atau dingin). Prevalensi disfungsi otonom ini berkisar 14-18%. Patofisiologi disfungsi otonom pada penyakit Parkinson diakui akibat degenerasi dan disfungsi nukleus yang mengatur fungsi otonom, seperti nukleus vagus dorsal, nukleus ambigus dan pusat medullary lainnya seperti medulla ventrolateral, rostral medulla, medulla ventromedial dan nukleus rafe kaudal.


Demensia

Demensia adalah suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan dan aktifitas sehari-hari. Kelainan ini berkembang sebagai konsekuensi patologi penyakit Parkinson disebut kompleks Parkinsonism demensia. Demensia pada penyakit Parkinson mungkin baru akan terlihat pada stadium lanjut, namun pasien penyakit Parkinson telah memperlihatkan perlambatan fungsi kognitif dan gangguan fungsi eksekutif pada stadium awal. Gangguan fungsi kognitif pada penyakit Parkinson yang meliputi gangguan bahasa, fungsi visuospasial, memori jangka panjang dan fungsi eksekutif ditemukan lebih berat dibandingkan dengan proses penuaan normal. Persentase gangguan kognitif diperkirakan 20%.


Depresi

Sekitar 40% penderita penyakit Parkinson terdapat gejala depresi. Hal ini dapat disebabkan kondisi fisik penderita yang mengakibatkan keadaan yang menyedihkan seperti kehilangan pekerjaan, kehilangan harga diri dan merasa dikucilkan. Hal ini disebabkan keadaan depresi yang sifatnya endogen. Secara anatomi keadaan ini dapat dijelaskan bahwa pada penderita Parkinson terjadi degenerasi neuron dopaminergik dan juga terjadi degenerasi neuron norepineprin yang letaknya tepat dibawah substansia nigra dan degenerasi neuron asetilkolin yang letaknya diatas substansia nigra.


Nah itu dia bahasan dari manifestasi klinis parkinson pada manusia, melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai manifestasi klinis parkinson pada manusia. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel