-->

Apa Itu Keseimbangan Pada Manusia

 Keseimbangan- Keseimbangan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan reaksi atas setiap perubahan posisi tubuh, sehingga tubuh tetap stabil dan terkendali. Nah maka dari itu artikel ini telah menuliskan bahasan apa itu keseimbangan pada manusia. Untuk bisa mengetahui dengan lebih lanjut silahkan di simak dengan sebagai berikut ini.


Apa Itu Keseimbangan Pada Manusia Definisi Keseimbangan Keseimbangan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan reaksi atas setiap perubahan posisi tubuh, sehingga tubuh tetap stabil dan terkendali. Keseimbangan ini terdiri atas keseimbangan statis (tubuh dalam posisi diam) dan keseimbangan dinamis (tubuh dalam posisi bergerak). Keseimbangan statis diperlukan saat duduk atau berdiri diam. Keseimbangan dinamis diperlukan saat jalan, lari atau gerakan berpindah dari satu titik ke titik yang lainnya dalam suatu ruang.  Keseimbangan secara umum didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi tubuh (center of gravity) dalam basis dukungannya (base of support). Keseimbangan dapat dikategorikan menjadi keseimbangan statis dan dinamis. Keseimbangan statis adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh statis dalam basis dukungannya. Keseimbangan dinamis didefinisikan sebagai kemampuan untuk beralih dari keadaan dinamis ke keadaan statis atau kemampuan untuk mempertahankan stabilitas saat melakukan gerakan dinamis s (Distefano et al., 2009).    Keseimbangan Statis Dalam keseimbangan statis, ruang geraknya sangat kecil, misalnya berdiri di atas dasar yang sempit (balok keseimbangan, rel kereta api), melakukan hand stand, mempertahankan keseimbangan setelah berputarputar di tempat.    Keseimbangan Dinamis Kemampuan orang untuk bergerak dari satu titik atau ruang ke lain titik dengan mempertahankan keseimbangan, misalnya menari, berjalan, duduk ke berdiri, mengambil benda di bawah dengan posisi berdiri dan sebagainya.  Permasalahan yang terjadi pada anak down syndrome adalah gangguan keseimbangan, pada saat posisi berdiri seimbang susunan saraf pusat berfungsi untuk menjaga pusat massa tubuh (center of body mass) dalam keadaan stabil dengan batas bidang tumpu tidak berubah kecuali tubuh membentuk batas bidang tumpu lain (misalnya melangkah). Selain itu, input visual berfungsi sebgai kontrol keseimbangan, pemberi informasi, serta memprediksi datangnya gangguan. Input dari kulit di telapak kaki juga merupakan hal penting untuk mengatur keseimbangan saat berdiri dan saat ingin melangkah.  Kontrol postur dan gerakan terjadi karena aktivitas motorik somatik sangat bergantung pada pola dan kecepatan lepas muatan saraf motorik spinalis dan saraf homolog yang terdapat di nucleus motorik saraf kranialis. Saraf ini merupakan jalur terakhir ke otot rangka yang dibawa oleh impuls dari berbagai jalur.  Berbagai input supra segmental juga bertemu di sel saraf ini yaitu dari segmen spinal lain, batang otak dan korteks serebrum. Sebagaian input ini berakhir langsung ke saraf motorik, tetapi banyak yang efeknyanya dilanjutkan melalui neuron antara (interneuron) atau sistem saraf afferent y ke kumparan otot dan kembali melalui serat afferent lalu ke medulla spinalis. Aktifitas terintegrasi dari tingkat spinal, medula oblongata, otak tengah dan korteks inilah yang mengatur postur tubuh dan memungkinan terjadinya gerakan terkoordinasi.  Input-input yang bertemu di neuron motorik mengatur 3 fungsi yang berbeda antara lain menimbulkan aktivitas volunter, menyesuaikan postur tubuh untuk menghasilkan landasan yang kuat bagi gerakan dan mengkoordinasikan kerja berbagai otot agar gerakan yang dihasilan teratur dan tepat. Pola aktivitas volunter direncanakn di otak, kemudian perintah tersebut dikirim ke otot terutama melalui sistem kortikospinalis dan kortikobulbaris.  Postur tubuh secara terus menerus disesuaikan, tidak saja sebelum tetapi juga sewaktu melakukan gerakan oleh sistem pengatur postur. Gerakan diperhalus dan dikoordinasikan oleh serebelum bagian medial dan intermedial (spinoserebelum) dan hubungan-hubungannya. Ganglia basal dan serebelum bagian lateral (neocerebelum) merupakan bagian dari sirkuit umpan balik ke korteks pramotorik dan motorik yang berkaitan dengan perencanaan dan pengaturan gerakan volunter.  Otak kecil memainkan peran sentral terhadap koordinasi gerak dan postur, informasi itu diterima vestibulum dan tractus spinocerebellar. Neukorteks berinteraksi dari perintah gerakan volunter berasal. Informasi dunia luar diperoleh melalui indera yang lebih tinggi. Selain itu, penyesuaian konstan berlangsung dari korteks cerebellar melalui inti cerebellar untuk ekstra-piramidal sirkuit motor di batang otak melalui thalamus kembali ke korteks otak. Ketika ada kerusakan cerebellum gangguan yang terlibat adanya masalah koordinasi, kesimbangan, dan hypotonia. Penting untuk mengontrol postur, dimana postur di fasilitasi melalui gamma-motor neuron yang diatur pada tingkat batang otak. Tanpa kegiatan dasar fasilitasi dari alpha motor neuron keluar melalui lingkaran gamma. Khususnya ekstensor yang terlibat dalam pemeliharaan postur tubuh, ekstensor tersebut harus memiliki tonus otot yang cukup dalam sistem ini.  Sistem pengatur postur terdapat beberapa mekanisme pengatur postur. Mekanisme ini mencakup serangkai nucleus dan banyak struktur termasuk medula spinalis, batang otak dan korteks serebrum. Sistem ini tidak hanya berperan dalam postur statik, tetapi juga bersama sistem kortikospinalis dan kortikobulbaris, berperan dalam pencetus dan pengendalian gerakan.  Penyesuaian postur dan gerak volunter tidak mungkin dipisahkan secara tegas, tetapi dapat diketahui dengan adanya serangkaian reflek postur yang tidak hanya mempertahankan posisi tegak dan seimbang, tetapi terus menerus melakukan penyesuaian untuk mempertahankan latar belakang postur yang stabil untuk aktivitas volunter. Penyesuaian ini mencakup reflek static dan reflek fasik jangka pendek yang dynamic. Pertama mencakup kontraksi menetap otot-otot, sedangkan yang terakhir melibatkan gerakan-gerakan sesaat. Kedua terintegrasi di berbagai tingkat dalam susunan saraf pusat, dari medulla spinalis sampai korteks serebrum dan sebagian besar dipengaruhi melalui berbagai jalur motorik.  Faktor utama kontrol postur adalah variasi ambang reflek regang spinal, yang pada akhirnya disebabkan oleh perubahan tingkat rangsangan neuron motorik dan secara tidak langsung oleh perubahan kecepatan lepas muatan oleh neuron afferent y ke kumparan otot.  Postur adalah posisi atau sikap tubuh dimana tubuh dapat membentuk banyak bentuk yang memungkinkan tubuh dalam posisi yang nyaman selama mungkin. Pada saat berdiri tegak, hanya terdapat gerakan kecil yang muncul dari tubuh, yang biasa disebut dengan ayunan tubuh. Luas dan arah ayunan diukur dari permukaan tumpuan dengan menghitung gerakan yang menekan di bawah telapak kaki, yang disebut pusat tekanan (center of preassure). Jumlah ayunan tubuh ketika berdiri tegak dipengaruhi oleh faktor posisi kaki dan lebar dari bidang tumpu.  Posisi tubuh ketika berdiri dapat dilihat ke simestrisannya dengan kaki selebar sendi panggul, lengan di sisi tubuh dan mata menatap ke depan. Walaupun posisi ini dapat dikatakan sebagai posisi yang paling nyaman, tetapi tidak dapat bertahan lama karena seseorang akan berganti posisi untuk mencegah kelelahan.    Nah itu dia bahasan dari apa itu keseimbangan pada manusia, melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai apa itu keseimbangan pada manusia. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"
Apa Itu Keseimbangan


Apa Itu Keseimbangan Pada Manusia

Definisi Keseimbangan

Keseimbangan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan reaksi atas setiap perubahan posisi tubuh, sehingga tubuh tetap stabil dan terkendali. Keseimbangan ini terdiri atas keseimbangan statis (tubuh dalam posisi diam) dan keseimbangan dinamis (tubuh dalam posisi bergerak). Keseimbangan statis diperlukan saat duduk atau berdiri diam. Keseimbangan dinamis diperlukan saat jalan, lari atau gerakan berpindah dari satu titik ke titik yang lainnya dalam suatu ruang.

Keseimbangan secara umum didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi tubuh (center of gravity) dalam basis dukungannya (base of support). Keseimbangan dapat dikategorikan menjadi keseimbangan statis dan dinamis. Keseimbangan statis adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh statis dalam basis dukungannya. Keseimbangan dinamis didefinisikan sebagai kemampuan untuk beralih dari keadaan dinamis ke keadaan statis atau kemampuan untuk mempertahankan stabilitas saat melakukan gerakan dinamis s (Distefano et al., 2009).


Keseimbangan Statis

Dalam keseimbangan statis, ruang geraknya sangat kecil, misalnya berdiri di atas dasar yang sempit (balok keseimbangan, rel kereta api), melakukan hand stand, mempertahankan keseimbangan setelah berputarputar di tempat.


Keseimbangan Dinamis

Kemampuan orang untuk bergerak dari satu titik atau ruang ke lain titik dengan mempertahankan keseimbangan, misalnya menari, berjalan, duduk ke berdiri, mengambil benda di bawah dengan posisi berdiri dan sebagainya.

Permasalahan yang terjadi pada anak down syndrome adalah gangguan keseimbangan, pada saat posisi berdiri seimbang susunan saraf pusat berfungsi untuk menjaga pusat massa tubuh (center of body mass) dalam keadaan stabil dengan batas bidang tumpu tidak berubah kecuali tubuh membentuk batas bidang tumpu lain (misalnya melangkah). Selain itu, input visual berfungsi sebgai kontrol keseimbangan, pemberi informasi, serta memprediksi datangnya gangguan. Input dari kulit di telapak kaki juga merupakan hal penting untuk mengatur keseimbangan saat berdiri dan saat ingin melangkah.

Kontrol postur dan gerakan terjadi karena aktivitas motorik somatik sangat bergantung pada pola dan kecepatan lepas muatan saraf motorik spinalis dan saraf homolog yang terdapat di nucleus motorik saraf kranialis. Saraf ini merupakan jalur terakhir ke otot rangka yang dibawa oleh impuls dari berbagai jalur.

Berbagai input supra segmental juga bertemu di sel saraf ini yaitu dari segmen spinal lain, batang otak dan korteks serebrum. Sebagaian input ini berakhir langsung ke saraf motorik, tetapi banyak yang efeknyanya dilanjutkan melalui neuron antara (interneuron) atau sistem saraf afferent y ke kumparan otot dan kembali melalui serat afferent lalu ke medulla spinalis. Aktifitas terintegrasi dari tingkat spinal, medula oblongata, otak tengah dan korteks inilah yang mengatur postur tubuh dan memungkinan terjadinya gerakan terkoordinasi.

Input-input yang bertemu di neuron motorik mengatur 3 fungsi yang berbeda antara lain menimbulkan aktivitas volunter, menyesuaikan postur tubuh untuk menghasilkan landasan yang kuat bagi gerakan dan mengkoordinasikan kerja berbagai otot agar gerakan yang dihasilan teratur dan tepat. Pola aktivitas volunter direncanakn di otak, kemudian perintah tersebut dikirim ke otot terutama melalui sistem kortikospinalis dan kortikobulbaris.

Postur tubuh secara terus menerus disesuaikan, tidak saja sebelum tetapi juga sewaktu melakukan gerakan oleh sistem pengatur postur. Gerakan diperhalus dan dikoordinasikan oleh serebelum bagian medial dan intermedial (spinoserebelum) dan hubungan-hubungannya. Ganglia basal dan serebelum bagian lateral (neocerebelum) merupakan bagian dari sirkuit umpan balik ke korteks pramotorik dan motorik yang berkaitan dengan perencanaan dan pengaturan gerakan volunter.

Otak kecil memainkan peran sentral terhadap koordinasi gerak dan postur, informasi itu diterima vestibulum dan tractus spinocerebellar. Neukorteks berinteraksi dari perintah gerakan volunter berasal. Informasi dunia luar diperoleh melalui indera yang lebih tinggi. Selain itu, penyesuaian konstan berlangsung dari korteks cerebellar melalui inti cerebellar untuk ekstra-piramidal sirkuit motor di batang otak melalui thalamus kembali ke korteks otak. Ketika ada kerusakan cerebellum gangguan yang terlibat adanya masalah koordinasi, kesimbangan, dan hypotonia. Penting untuk mengontrol postur, dimana postur di fasilitasi melalui gamma-motor neuron yang diatur pada tingkat batang otak. Tanpa kegiatan dasar fasilitasi dari alpha motor neuron keluar melalui lingkaran gamma. Khususnya ekstensor yang terlibat dalam pemeliharaan postur tubuh, ekstensor tersebut harus memiliki tonus otot yang cukup dalam sistem ini.

Sistem pengatur postur terdapat beberapa mekanisme pengatur postur. Mekanisme ini mencakup serangkai nucleus dan banyak struktur termasuk medula spinalis, batang otak dan korteks serebrum. Sistem ini tidak hanya berperan dalam postur statik, tetapi juga bersama sistem kortikospinalis dan kortikobulbaris, berperan dalam pencetus dan pengendalian gerakan.

Penyesuaian postur dan gerak volunter tidak mungkin dipisahkan secara tegas, tetapi dapat diketahui dengan adanya serangkaian reflek postur yang tidak hanya mempertahankan posisi tegak dan seimbang, tetapi terus menerus melakukan penyesuaian untuk mempertahankan latar belakang postur yang stabil untuk aktivitas volunter. Penyesuaian ini mencakup reflek static dan reflek fasik jangka pendek yang dynamic. Pertama mencakup kontraksi menetap otot-otot, sedangkan yang terakhir melibatkan gerakan-gerakan sesaat. Kedua terintegrasi di berbagai tingkat dalam susunan saraf pusat, dari medulla spinalis sampai korteks serebrum dan sebagian besar dipengaruhi melalui berbagai jalur motorik.

Faktor utama kontrol postur adalah variasi ambang reflek regang spinal, yang pada akhirnya disebabkan oleh perubahan tingkat rangsangan neuron motorik dan secara tidak langsung oleh perubahan kecepatan lepas muatan oleh neuron afferent y ke kumparan otot.

Postur adalah posisi atau sikap tubuh dimana tubuh dapat membentuk banyak bentuk yang memungkinkan tubuh dalam posisi yang nyaman selama mungkin. Pada saat berdiri tegak, hanya terdapat gerakan kecil yang muncul dari tubuh, yang biasa disebut dengan ayunan tubuh. Luas dan arah ayunan diukur dari permukaan tumpuan dengan menghitung gerakan yang menekan di bawah telapak kaki, yang disebut pusat tekanan (center of preassure). Jumlah ayunan tubuh ketika berdiri tegak dipengaruhi oleh faktor posisi kaki dan lebar dari bidang tumpu.

Posisi tubuh ketika berdiri dapat dilihat ke simestrisannya dengan kaki selebar sendi panggul, lengan di sisi tubuh dan mata menatap ke depan. Walaupun posisi ini dapat dikatakan sebagai posisi yang paling nyaman, tetapi tidak dapat bertahan lama karena seseorang akan berganti posisi untuk mencegah kelelahan.


Nah itu dia bahasan dari apa itu keseimbangan pada manusia, melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai apa itu keseimbangan pada manusia. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel