-->

Apa Itu Kanker Rektum : Epidemiologi Kanker Rektum, Faktor Resiko Kanker Rektum

 Kanker Rektum- merupakan keganasan yang terjadi pada area rektum, rektum adalah bagian tubuh terbawah dari usus besar. Maka dari itu artikel ini telah menuliskan bahasan dari apa itu kanker rektum serta epidemiologi kanker rektum dan faktor risiko kanker rektum. Untuk bisa mengetahui dengan lebih lanjut silahkan di simak dengan yang telah tersaji dibawah ini.


Apa Itu Kanker Rektum : Epidemiologi Kanker Rektum, Faktor Resiko Kanker Rektum Pengertian Kanker Rektum  Kanker rektum diartikan sebagai keganasan yang terjadi pada rektum, yaitu bagian terbawah dari usus besar. Salah satu pemicu kanker rektum yaitu masalah nutrisi dan kurangnya olah raga. Gejala kanker rektum yaitu adanya penggumpalan darah dalam satu jaringan cerna, diare atau kostipasi, serta penurunan berat badan. Selain itu, penderita kanker rektum juga merasakan nyeri di abdomen atau rektum, kejang rektum, dan kelelahan yang berlanjut.  Secara umum perkembangan kanker rektum berawal dari faktor lingkungan dan faktor genetik. Faktor lingkungan multiple beraksi terhadap predisposisi genetik atau efek yang didapat dan berkembang menjadi kanker kolon dan rektum. Terdapat 2 faktor resiko yang dapat di modifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi. Termasuk di dalam faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi dalah riwayat keluarga dan riwayat individual penyakit kronis inflamatori pada usus. Sedangkan yang termasuk di dalam faktor resiko yang dapat dimodifikasi adalah obesitas, konsumsi tinggi daging merah, merokok, dan konsumsi alkohol.    Epidemiologi Kanker Rektum Adenokarsinoma merupakan jenis kanker yang terbanyak yaitu lebih dari 90%. Sebagian kecil sekitar 5% berupa karsinoma musineum dan karsinoma signet ring cell. Pada karsinoma musineum, sel-sel kanker banyak mensekresi musin ekstraseluler, sedangkan pada bentuk signet ring cell terjadi penumpukan musin intraseluler. Pada tipe signet ring cell prognosisnya sangat jelek dan sering ada metastase jauh pada saat diagnosis ditegakkan. Jenis ini juga sering tumbuh meluas secara longitudinal pada dinding kolon tanpa menimbulkan distorsi yang nyata pada mukosa sehingga kolon menjadi kaku dan keras yang disebut linitis plastika.    Menurut WHO tipe histologi dari kanker rektum yaitu :  Adenocarsinoma in situ Adenocarsinoma Mucinous (colloid) adenocarsinoma (>50% mucinous) Signet ring cell carcinoma (>50% signet ring cells) Squamous cell (epidermoid) carcinoma Adenosquamous carcinoma Medullary carcinoma Undifferentiated carcinoma   Kanker rektum dengan karakteristik biologi berupa poorly differentiated akan bersifat lebih agresif, sehingga lebih baik diterapi secara agresif pada semua stadium. Morson menjumpai bahwa kanker rektum dengan gambaran poorly differentiated berhubungan dengan limfatik sampai 80% kasus. Tumor dengan jenis patologi poorly differentiated atau dengan invasi vaskuler maupun invasi limfatik, termasuk dalam jenis tumor yang agresif secara lokal, sehingga tepi operasinya harus diperluas. Klasifikasi penentuan Tumor (T), Nodul (N), dan Metastasis (M) atau dikenal dengan istilah TNM menyatakan bahwa untuk penentuan staging, jumlah kelenjar getah bening yang dianalisis minimal 12 kelenjar.    Faktor Resiko Kanker Rektum Menurut Kemenkes RI, (2017) tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK), ada beberapa faktor risiko pada kanker rektum diantaranya yaitu :  Faktor Genetik  Sekitar 20% penderita kanker rektum atau kolon merupakan riwayat dari keluarga. Pasien yang baru didiagnosa adenoma kolorektal atau kanker kolorektal invasi memiliki penigkatan resiko kanker kolorektal. Suseptibilitas genetic terhadp kanker kolorektal meliputi sindrom Lynch yaitu hereditary nonpolyposis colorectal cancer (HNPCC) dan familial adenomatous polyposis. Oleh karena itu, riwayat keluarga perlu ditanyakan pada semua pasien kanker kolorektal.  Obesitas Fisik yang tidak aktif merupakan salah satu faktor yang paling sering dilaporkan sebagai faktor yang berhubungah dengan kanker kolorektal. Aktivitas fisik yang reguler mempunyai efek protektif dan dapat menurunkan resiko kanker kolorektal smapai 50%. Menurut American Cancer Society setidaknya melakukan aktivitas fisik dengan jalan kaki cepat selama 30 menit atau lebih, selama 5 hari atau setiap minggu. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga dapat menyebabkan kelebihan berat badan yang dapat meningkatkan resiko kanker kolorektal dan rektum.  Diet Berdasarkan studi yang dilakukan American Cancer Society bahwa konsumsi tinggi daging merah atau daging yang telah diproses dapat meningkatakna resiko kanker kolon dan rektum. Resiko tinggi ditemukan pada penderita yang mengkonsumsi daging merah yang dimasak dengan temperatur tinggi dan waktu yang lama. Selain itu individual yang mengkonsumsi rendah buah dan sayur juga mempunyai faktor resiko yang lebih tinggi.  Merokok dan alkohol  Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan resiko kanker, mengkonsumsi alkohol 2-4 porsi alkohol per hari selama hidupnya, mempunyai tingkat resiko lebih tinggi pada kanker kolorektal yaitu sebesar 23%. Sedangkan hubungan antara merokok dan kanker lebih kuat pada kanker rektum dibandingkan dengan kanker kolon.    Nah itu dia bahasan dari apa itu kanker rektum serta epidemiologi kanker rektum dan faktor risiko kanker rektum. Melalui bahasan di atas bisa diketahui megenai pengertian kanker rektum serta epidemiologi kanker rektum dan faktor risiko kanker rektum. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"
Apa Itu Kanker Rektum


 Apa Itu Kanker Rektum : Epidemiologi Kanker Rektum, Faktor Resiko Kanker Rektum

Pengertian Kanker Rektum 

Kanker rektum diartikan sebagai keganasan yang terjadi pada rektum, yaitu bagian terbawah dari usus besar. Salah satu pemicu kanker rektum yaitu masalah nutrisi dan kurangnya olah raga. Gejala kanker rektum yaitu adanya penggumpalan darah dalam satu jaringan cerna, diare atau kostipasi, serta penurunan berat badan. Selain itu, penderita kanker rektum juga merasakan nyeri di abdomen atau rektum, kejang rektum, dan kelelahan yang berlanjut.

Secara umum perkembangan kanker rektum berawal dari faktor lingkungan dan faktor genetik. Faktor lingkungan multiple beraksi terhadap predisposisi genetik atau efek yang didapat dan berkembang menjadi kanker kolon dan rektum. 

Terdapat 2 faktor resiko yang dapat di modifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi. Termasuk di dalam faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi dalah riwayat keluarga dan riwayat individual penyakit kronis inflamatori pada usus. Sedangkan yang termasuk di dalam faktor resiko yang dapat dimodifikasi adalah obesitas, konsumsi tinggi daging merah, merokok, dan konsumsi alkohol.


Epidemiologi Kanker Rektum

Adenokarsinoma merupakan jenis kanker yang terbanyak yaitu lebih dari 90%. Sebagian kecil sekitar 5% berupa karsinoma musineum dan karsinoma signet ring cell. Pada karsinoma musineum, sel-sel kanker banyak mensekresi musin ekstraseluler, sedangkan pada bentuk signet ring cell terjadi penumpukan musin intraseluler. 

Pada tipe signet ring cell prognosisnya sangat jelek dan sering ada metastase jauh pada saat diagnosis ditegakkan. Jenis ini juga sering tumbuh meluas secara longitudinal pada dinding kolon tanpa menimbulkan distorsi yang nyata pada mukosa sehingga kolon menjadi kaku dan keras yang disebut linitis plastika.

Menurut WHO tipe histologi dari kanker rektum yaitu :

  • Adenocarsinoma in situ
  • Adenocarsinoma
  • Mucinous (colloid) adenocarsinoma (>50% mucinous)
  • Signet ring cell carcinoma (>50% signet ring cells)
  • Squamous cell (epidermoid) carcinoma
  • Adenosquamous carcinoma
  • Medullary carcinoma
  • Undifferentiated carcinoma

Kanker rektum dengan karakteristik biologi berupa poorly differentiated akan bersifat lebih agresif, sehingga lebih baik diterapi secara agresif pada semua stadium. Morson menjumpai bahwa kanker rektum dengan gambaran poorly differentiated berhubungan dengan limfatik sampai 80% kasus. 

Tumor dengan jenis patologi poorly differentiated atau dengan invasi vaskuler maupun invasi limfatik, termasuk dalam jenis tumor yang agresif secara lokal, sehingga tepi operasinya harus diperluas. Klasifikasi penentuan Tumor (T), Nodul (N), dan Metastasis (M) atau dikenal dengan istilah TNM menyatakan bahwa untuk penentuan staging, jumlah kelenjar getah bening yang dianalisis minimal 12 kelenjar.


Faktor Resiko Kanker Rektum

Menurut Kemenkes RI, (2017) tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK), ada beberapa faktor risiko pada kanker rektum diantaranya yaitu :

Faktor Genetik 

Sekitar 20% penderita kanker rektum atau kolon merupakan riwayat dari keluarga. Pasien yang baru didiagnosa adenoma kolorektal atau kanker kolorektal invasi memiliki penigkatan resiko kanker kolorektal. Suseptibilitas genetic terhadp kanker kolorektal meliputi sindrom Lynch yaitu hereditary nonpolyposis colorectal cancer (HNPCC) dan familial adenomatous polyposis. Oleh karena itu, riwayat keluarga perlu ditanyakan pada semua pasien kanker kolorektal.

Obesitas

Fisik yang tidak aktif merupakan salah satu faktor yang paling sering dilaporkan sebagai faktor yang berhubungah dengan kanker kolorektal. Aktivitas fisik yang reguler mempunyai efek protektif dan dapat menurunkan resiko kanker kolorektal smapai 50%. Menurut American Cancer Society setidaknya melakukan aktivitas fisik dengan jalan kaki cepat selama 30 menit atau lebih, selama 5 hari atau setiap minggu. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga dapat menyebabkan kelebihan berat badan yang dapat meningkatkan resiko kanker kolorektal dan rektum.

Diet

Berdasarkan studi yang dilakukan American Cancer Society bahwa konsumsi tinggi daging merah atau daging yang telah diproses dapat meningkatakna resiko kanker kolon dan rektum. Resiko tinggi ditemukan pada penderita yang mengkonsumsi daging merah yang dimasak dengan temperatur tinggi dan waktu yang lama. Selain itu individual yang mengkonsumsi rendah buah dan sayur juga mempunyai faktor resiko yang lebih tinggi.

Merokok dan alkohol 

Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan resiko kanker, mengkonsumsi alkohol 2-4 porsi alkohol per hari selama hidupnya, mempunyai tingkat resiko lebih tinggi pada kanker kolorektal yaitu sebesar 23%. Sedangkan hubungan antara merokok dan kanker lebih kuat pada kanker rektum dibandingkan dengan kanker kolon.


Nah itu dia bahasan dari apa itu kanker rektum serta epidemiologi kanker rektum dan faktor risiko kanker rektum. Melalui bahasan di atas bisa diketahui megenai pengertian kanker rektum serta epidemiologi kanker rektum dan faktor risiko kanker rektum. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel