-->

Penyakit Deep Vein Thrombosis Pada Tubuh Manusia

Penyakit merupakan sebuah gangguan yang ditemui pada keadaan dari suatu makhluk hidup. Penyakit akan mempengaruhi keadaan aktivitas fisik dari makhluk hidup yang terkena. Sama halnya dengan kondisi penyakit yang sedang dibahas di dalam artikel ini yaitu penyakit deep vein thrombosis pada tubuh manusia. Maka dari itu untuk mengetahui dengan lebih lanjut di dalam membaca bahasan penyakit ini, silahkan di simak dengan yang telah disajikan di bawah ini.

Penyakit Deep Vein Thrombosis Pada Tubuh Manusia Pengertian Deep Vein Thrombosis Deep Vein Thrombosis (DVT) adalah suatu penyakit yang terjadi ketika terdapat gumpalan darah di pembuluh darah. Pembuluh darah vena yang terkena biasanya terletak jauh di dalam otot kaki tetapi juga bisa dalam area lainnya. Gumpalan (trombus) menyebabkan aliran darah melambat. Daerah tersumbat menjadi bengkak, merah, dan menyakitkan. Jika gumpalan bergerak ke paru-paru, maka emboli paru (vena di paru-paru tersumbat) dapat terjadi, menimbulkan masalah pernapasan serius.  Tanda dan Gejala Deep Vein Thrombosis Hanya sekitar setengah dari orang yang mengalami DVT memiliki tanda-tanda dan gejala. Tanda dan gejala muncul pada kaki dipengaruhi oleh gumpalan yang terdapat di dalam vena. Gejala tersebut yaitu : Pembengkakan kaki atau sepanjang vena di kaki Nyeri di kaki, yang dirasakan hanya ketika berdiri atau berjalan Peningkatan suhu di daerah kaki yang bengkak atau terasa sakit Kemerahan atau berubahnya warna pada kulit kaki Beberapa orang tidak menyadari adanya gumpalan pada vena dalam sampai meraka memiliki tanda-tanda dan gejala pulmonary embolism. Tanda dan gejalanya meliputi : Sesak napas tanpa sebab Nyeri ketika melakukan pernapasan dalam Batuk berdarah Napas terlalu cepat dan detak jantung yang cepat juga mungkin tanda-tanda dari EP. Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila memilik sebuah keluhan silahkan konsultasikan ke dokter.  Penyebab Deep Vein Thrombosis Gumpalan darah dapat terbentuk di vena dalam tubuh jika : Sebuah lapisan dalam pembuluh darah rusak Luka yang disebabkan oleh faktor fisik, kimia, atau faktor biologis dapat merusak pembuluh darah. Faktor-faktor tersebut termasuk operasi, luka serius, peradangan, dan reaksi imun. Aliran darah lambat Kurang beraktivitas dapat menyebabkan aliran darah lambat. Hal ini mungkin terjadi setelah operasi, jika sakit dan harus berada di tempat tidur untuk waktu yang lama, atau jika bepergian untuk waktu yang lama. Darah lebih kental atau lebih rentan untuk menggumpal dari biasanya Beberapa kondisi yang diwariskan (seperti faktor V Leiden) meningkatkan risiko penggumpalan darah. Terapi hormon atau pil KB juga dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah.  Faktor Risiko Deep Vein Thrombosis Berikut ini adalah faktor risiko dari Deep Vein Thrombosis atau DVT : Mewarisi gangguan penggumpalan darah Beberapa orang mewarisi gangguan yang membuat gumpalan darah mereka lebih mudah. Kondisi menurun ini mungkin tidak menyebabkan masalah kecuali dikombinasikan dengan satu atau lebih faktor risiko lainnya. Tidur berkepanjangan, seperti tinggal di rumah sakit cukup lama, atau kelumpuhan Ketika kaki tidak bergerak untuk waktu yang lama, otot betis tidak berkontraksi untuk membantu mengalirkan darah, yang dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah. Cedera atau pembedahan Cedera pembuluh darah atau operasi dapat meningkatkan risiko pengumpalan darah. Kehamilan Kehamilan meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah di panggul dan kaki. Wanita dengan gangguan penggumpalan darah karena keturunan sangat berisiko. Risiko penggumpalan darah dari kehamilan dapat terus ada sampai enam minggu setelah memiliki bayi. Pil KB atau terapi hormon Pil KB (kontrasepsi oral) dan terapi penggantian hormoe dapat meningkatkan kemampuan darah untuk menggumpal. Kelebihan berat badan atau obesitas Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah di panggul dan kaki. Merokok Merokok mempengaruhi penggumpalan dan sirkulasi darah, yang dapat meningkatkan risiko DVT. Kanker Beberapa bentuk kanker meningkatkan jumlah zat dalam darah yang menyebabkan darah menggumpal. Beberapa bentuk pengobatan kanker juga meningkatkan risiko penggumpalan darah. Gagal jantung Orang yang mengalami gagal jantung memiliki risiko yang lebih besar terkena DVT dan pulmonary embolism. Karena orang-orang dengan gagal jantung yang sudah memiliki fungsi paru-paru dan hati yang terbatas, gejala kecil yang disebabkan oleh pulmonary embolism bahkan dapat lebih terlihat. Penyakit radang usus Penyakit usus, seperti penyakit crohn atau kolitis ulserativa, meningkatkan risiko DVT. Riwayat pribadi atau keluarga yang mengalami deep vein thrombosis atau pulmonary embolism. Jika seseorang atau dalam keluarga memiliki DVT atau PE sebelumnya, maka lebih rentan untuk mengaami DVT. Usia Memiliki usia di atas 60 tahun meningkatkan risiko DVT, meskipun dapat terjadi pada semua golongan usia. Duduk dalam jangka waktu yang lama, seperti ketika mengemudi atau di dalam pesawat terbang. Ketika kaki tidak bergerak selama berjam-jam, otot betis tidak berkontraksi, yang biasanya membantu mengalirkan darah. Gumpalan darah dapat terbentuk di betis kaki jika otot betis tidak bergerak untuk waktu yang lama.  Nah itu dia bahasan dari penyakit deep vein thrombosis pada tubuh manusia, melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai pengertian, tanda dan gejala, penyebab, dan faktor risiko dari penyakit ini. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"
Penyakit Deep Vein Thrombosis Pada Tubuh Manusia

Penyakit Deep Vein Thrombosis Pada Tubuh Manusia

Pengertian Deep Vein Thrombosis

Deep Vein Thrombosis (DVT) adalah suatu penyakit yang terjadi ketika terdapat gumpalan darah di pembuluh darah. Pembuluh darah vena yang terkena biasanya terletak jauh di dalam otot kaki tetapi juga bisa dalam area lainnya. Gumpalan (trombus) menyebabkan aliran darah melambat. Daerah tersumbat menjadi bengkak, merah, dan menyakitkan. Jika gumpalan bergerak ke paru-paru, maka emboli paru (vena di paru-paru tersumbat) dapat terjadi, menimbulkan masalah pernapasan serius.

Tanda dan Gejala Deep Vein Thrombosis

Hanya sekitar setengah dari orang yang mengalami DVT memiliki tanda-tanda dan gejala. Tanda dan gejala muncul pada kaki dipengaruhi oleh gumpalan yang terdapat di dalam vena. Gejala tersebut yaitu :
  • Pembengkakan kaki atau sepanjang vena di kaki
  • Nyeri di kaki, yang dirasakan hanya ketika berdiri atau berjalan
  • Peningkatan suhu di daerah kaki yang bengkak atau terasa sakit
  • Kemerahan atau berubahnya warna pada kulit kaki
Beberapa orang tidak menyadari adanya gumpalan pada vena dalam sampai meraka memiliki tanda-tanda dan gejala pulmonary embolism. Tanda dan gejalanya meliputi :
  • Sesak napas tanpa sebab
  • Nyeri ketika melakukan pernapasan dalam
  • Batuk berdarah
Napas terlalu cepat dan detak jantung yang cepat juga mungkin tanda-tanda dari EP. Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila memilik sebuah keluhan silahkan konsultasikan ke dokter.

Penyebab Deep Vein Thrombosis

Gumpalan darah dapat terbentuk di vena dalam tubuh jika :
  • Sebuah lapisan dalam pembuluh darah rusak
    Luka yang disebabkan oleh faktor fisik, kimia, atau faktor biologis dapat merusak pembuluh darah. Faktor-faktor tersebut termasuk operasi, luka serius, peradangan, dan reaksi imun.
  • Aliran darah lambat
    Kurang beraktivitas dapat menyebabkan aliran darah lambat. Hal ini mungkin terjadi setelah operasi, jika sakit dan harus berada di tempat tidur untuk waktu yang lama, atau jika bepergian untuk waktu yang lama.
  • Darah lebih kental atau lebih rentan untuk menggumpal dari biasanya
    Beberapa kondisi yang diwariskan (seperti faktor V Leiden) meningkatkan risiko penggumpalan darah. Terapi hormon atau pil KB juga dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah.

Faktor Risiko Deep Vein Thrombosis

Berikut ini adalah faktor risiko dari Deep Vein Thrombosis atau DVT :
  • Mewarisi gangguan penggumpalan darah
    Beberapa orang mewarisi gangguan yang membuat gumpalan darah mereka lebih mudah. Kondisi menurun ini mungkin tidak menyebabkan masalah kecuali dikombinasikan dengan satu atau lebih faktor risiko lainnya.
  • Tidur berkepanjangan, seperti tinggal di rumah sakit cukup lama, atau kelumpuhan
    Ketika kaki tidak bergerak untuk waktu yang lama, otot betis tidak berkontraksi untuk membantu mengalirkan darah, yang dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah.
  • Cedera atau pembedahan
    Cedera pembuluh darah atau operasi dapat meningkatkan risiko pengumpalan darah.
  • Kehamilan
    Kehamilan meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah di panggul dan kaki. Wanita dengan gangguan penggumpalan darah karena keturunan sangat berisiko. Risiko penggumpalan darah dari kehamilan dapat terus ada sampai enam minggu setelah memiliki bayi.
  • Pil KB atau terapi hormon
    Pil KB (kontrasepsi oral) dan terapi penggantian hormoe dapat meningkatkan kemampuan darah untuk menggumpal.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
    Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah di panggul dan kaki.
  • Merokok
    Merokok mempengaruhi penggumpalan dan sirkulasi darah, yang dapat meningkatkan risiko DVT.
  • Kanker
    Beberapa bentuk kanker meningkatkan jumlah zat dalam darah yang menyebabkan darah menggumpal. Beberapa bentuk pengobatan kanker juga meningkatkan risiko penggumpalan darah.
  • Gagal jantung
    Orang yang mengalami gagal jantung memiliki risiko yang lebih besar terkena DVT dan pulmonary embolism. Karena orang-orang dengan gagal jantung yang sudah memiliki fungsi paru-paru dan hati yang terbatas, gejala kecil yang disebabkan oleh pulmonary embolism bahkan dapat lebih terlihat.
  • Penyakit radang usus
    Penyakit usus, seperti penyakit crohn atau kolitis ulserativa, meningkatkan risiko DVT.
  • Riwayat pribadi atau keluarga yang mengalami deep vein thrombosis atau pulmonary embolism. Jika seseorang atau dalam keluarga memiliki DVT atau PE sebelumnya, maka lebih rentan untuk mengaami DVT.
  • Usia
    Memiliki usia di atas 60 tahun meningkatkan risiko DVT, meskipun dapat terjadi pada semua golongan usia.
  • Duduk dalam jangka waktu yang lama, seperti ketika mengemudi atau di dalam pesawat terbang. Ketika kaki tidak bergerak selama berjam-jam, otot betis tidak berkontraksi, yang biasanya membantu mengalirkan darah. Gumpalan darah dapat terbentuk di betis kaki jika otot betis tidak bergerak untuk waktu yang lama.

Nah itu dia bahasan dari penyakit deep vein thrombosis pada tubuh manusia, melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai pengertian, tanda dan gejala, penyebab, dan faktor risiko dari penyakit ini. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel