-->

Terapi Paraffin Bath Pada Intervensi Fisioterapi

Terapi Panas- merupakan sebuah intervensi dari Fisioterapi yang digunakan untuk mengobati pasien-pasien yang memiliki indikasi terhadap terapi panas. Terapi panas akan memberikan efek-efek yang baik bagi pasien, semisalnya efek releksasi dan sebagainya. Namun sebelum lanjut membaca, artikel ini akan membahas mengenai terapi paraffin bath pada intervensi fisioterapi, untuk mengetahui lebih lanjut silahkan simak bahasan berikut ini.


Terapi Paraffin Bath Pada Intervensi Fisioterapi

1. Pengertian Paraffin Bath 

Paraffin bath adalah tangki yang berisi campuran parafin medis dan minyak meneral (Minyak mineral berfungsi untuk menurunkan titik leleh). Kedua bahan dicampurkan dengan perbandingan sekitar 2,25 kg lilin dengan 0,47 L minyak. Pada sebagian tangki terpasang unit pemanas, termostat, dan saluran keluar sementara yang lain tidak. 

Paraffin dilelehkan, dan suhu dipertahankan pada 52 derajat Celsius hingga 53 derajat Celsius (125 derajat hingga 127 derajat Fahrenheit). Karena panas jenis dan konduktivitas termalnya rendah, parafin tidak dapat menghantarkan panas per gram sebanyak air, sehingga paraffin terasa lebih dingin dari pada air pada suhu yang sama. Karena itu, suhu yang lebih tinggi diperlukan untuk menghantarkan panas dengan jumlah yang memadai.

2. Petunjuk Penggunaan Paraffin Bath

Ada beberapa cara untuk melakukan paraffin bath. Berikut akan dijelaskan tiga cara yang oaling bermanfaat. Immersion bath (perendaman) menghasilkan peningkatan suhu kulit terbesar. Metode dip-immersion ( celup-rendam ) tidak seefektif metode perendaman dalam meningkatkan suhu kulit, tetapi lebih mudah ditoleransi.

Meskipun metode dip-wrap (celup-bungkus) adalah metode yang paling aman dan paling sering digunakan di antara ketiga teknik tersebut, metode dip-wrap merupakan metode yang paling tidak efektif dalam meningkatkan suhu kulit.
  • Periksa suhu paraffin bath untuk memastikan suhunya 52 derajat hingga 53 derajat Celsius (125 derajat hingga 127 derajat).
  • Cuci bagian tubuh yang hedak dipanaskan.
  • Rendam bagian tubuh yang hendak dipanaskan ke dalam bak, dan minta pasien untuk menghindari gerakan yang dapat meretakkan lapisan padat paraffin yang terbentuk karena suhu kulit lebih rendah daripada parafin. Peringatkan pasien untuk tidak menyentuh bagian dasar tangki.

    a. Immersion bath
    Pada immersion bath, pasien menahan bagian tubuh di dalam bak selama durasi terapi.

    b. Dip-immersion
    Minta pasien untuk mencelupkan dan mengeluarkan bagian tubuh satu atau dua kali dan biarkan parafin yang menempel mengeras. Lalu rendam bagian tubuh tersebut seperti pada immersion bath. Lapisan yang mengeras ini akan menginsulasi kulit secara parsial, sehingga suhu terasa lebih nyaman.

    c. Dip-wrap
    Sebelum merendam bagian tubuh, siapkan kertas lilin, bungkus plastik atau kantong plastik, dan karet gelang atau pita perekat. Siapkan juga dua helai handuk yang telah dilipat sama panjang. Minta pasien untuk mencelupkan bagian tubuh, lalu mengangkatnya, dan biarkan parafin yang menempel mengeras hingga terlihat tidak mengilap.

    Ulangi proses ini 6 hingga 12 kali sehingga terbentuk sarung tangan dari parafin padat. Setelah lapisan terakhir mengeras, segera bungkus bagian tubuh yang berlapis parafin dengan kertas, plastik atau kantong, lalu dengan beberapa lapis handuk. Eratkan dengan karet gelang atau pita perekat. Insulasi tebal pada seluruh permukaan mengoptimalkan retensi suhu. Pastikan untuk menutup semua jalan keluar panas.
  • Pada akhir intervensi, keluarkan bagian tubuh dan biarkan cairan parafin yang tersisa mengeras. Lepaskan parafin dari bagian tubuh dengan mengelupasnya atau dengan meminta pasien melakukan gerakan aktif agar parafin retak.
  • Jika pasien akan dipijat, lakukan pada saat ini. Jika tidak, bersihkan dan keringkan bagian tubuh.
  • Keringkan keringat dari parafin padat dengan kertas tisu yang bersih. Beberapa klinik menaruh kembali parafin ke dalam tangki. Di penghujung hari, sirkuit pemanas dapat diaktifkan untuk menaikkan suhu tangki sehingga dapat membunuh seluruh kuman.

    Termosfat otomatis memungkinkan suhu menjadi stabil pada derajat yang tepat keesokan paginya. Klinik lain membuang parafin yang sudah dipakai dan secara berkala menambahkan parafin dan minyak baru ke dalam tangki. Buang parafin dengan hati-hati karena parafin sangat mudah terbakar.

3. Dosis Paraffin Bath

Berikut ini adalah dosisi dalam penggunaan paraffin bath :
  • Intensitas
    Jumlah panas yang dihantarkan oleh parafin ditentukan oleh metodenya. Metode immersion bath adalah yang paling kuat, diikuti oleh metode dip-immersion. Metode dip-wrap adalah yang paling ringan dan paling sesuai untuk pemanasan yang sangat ringan.
  • Durasi
    Durasi pemanasan biasanya 20 menit.
  • Frekuensi
    Paraffin bath diberikan setiap hari untuk masalah subakut atau kurang dari itu untuk kondisi yang lebih kronik.

4. Respons Terhadap Paraffin Bath Dan Modifikasi Yang Sesuai

Pasien dengan respons normal memiliki kulit merah muda yang berminyak dan keringat. Kulit sulit diamati selama intervensi, dan perubahan warna mungkin tidak tampak pada kulit yang sangat gelap, sehingga jika pasien melaporkan panas hebat, coba tambahkan insulasi dengan membentuk lapisan lilin tambahan menggunakan teknik pencelupan. Jika pasien masih merasa tidak nyaman, hentikan terapi. Jika kulit pasien menjadi sangat merah atau melepuh, letakkan cold pack atau ice pack pada area tersebut. Buat laporan kejadian.



Nah itu dia bahasan dari terapi peraffin bath pada intervensi fisioterapi, terapi paraffin bath pada intervensi fisioterapi, dari bahasan diatas bisa diketahui mengenai pengertian paraffin bath, petunjuk penggunaan paraffin bath, dosis paraffin bath, dan respons terhadap paraffin bath dan modifikasi yang sesuai. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan dalam penulisan, terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Referensi : agens modalitas untuk praktik fisioterapi edisi 6

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel