-->

Pulsed Shortwave Therapy Pada Intervensi Fisioterapi

Terapi Diatermi- merupakan sebuah intervensi dari Fisioterapi yang digunakan untuk mengobati pasien-pasien yang memiliki indikasi terhadap terapi diatermi. Terapi diatermi akan memberikan efek-efek yang baik bagi pasien, semisalnya efek pengurangan rasa nyeri pada cedera akut dan sebagainya. Namun sebelum lanjut membaca, artikel ini akan membahas mengenai pulsed shortwave therapy pada intervensi fisioterapi, untuk mengetahui lebih lanjut silahkan simak bahasan berikut ini.


Pulsed Shortwave Therapy Pada Intervensi Fisioterapi

1. Pengertian Pulsed Shortwave Therapy

Penggunaan energi elektromagnetik denyut dikembangkan dari penggunaan diatermi gelombang pendek (shortwave diathermy, SWD), yang menghasilkan pemanasan melalui konversi energi elektromagnetik frekuensi tinggi menjadi energi panas di jaringan pasien. 

Frekuensi yang paling sering digunakan adalah 27,2 MHz dengan panjang gelombang 11 m. Frekuensi yang telah ditetapkan untuk kegunaan medis oleh federal communication commision (FCC) demi menghapuskan interferensi radio. 

SWD dapat diberikan secara kontinyu maupun sebagai pulsed shortwave therapy (PSWT). SWD kontinyu memiliki potensi konsentrasi energi elektromagnetik yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan luka bakar pada pasien. Harga dan pengoperasian SWD juga sangat mahal dan saat ini sangat sedikit penggunaannya di Amerika Serika.

SWD, kontinyu maupun denyut, menggunakan medan listrik atau kondensor, atau medan induksi. Medan kondensor menggunakan jaringan pasien sebagai dielektrik anatara dua elektrode konduksi, biasanya lempeng air-spaced, sehingga pasien berada di dalam medan listrik. 

Efek pemanasan dihasilakan oleh vibrasi dan distorsi molekul jaringan. Panas paling kuat terjadi pada medan dengan densitas terbesar, yang biasanya ada di dekat elektrode. Sedikit sekali penelitian atau penggunaan PSWT yang menggunakan medan kondensor.

Metode medan induksi menempatkan pasien di dalam medan elektromagnetik elektrode, sehingga arus diinduksikan di dalam jaringan pasien yang konduktif dan berimpedansi rendah. Efek pemanasan dan efek lainnya dari metode ini lebih banyak terjadi di dalam jaringan vaskular, misalnya otot dan saraf atau di area derimpedansi rendah lainnya, seperti edema, efusi, atau hematoma baru.

Metode gelombang pendek denyut menggunakan aplikator drum atau monoda untuk menghantarkan arus induksi. Monoda berisi gulungan kawat yang berjarak di dalam wadah plastik dan diselubungi untuk menghilangkan sebagaian besar medan listrik.

PSWT dihasilkan dengan memutus aliran arus berfrekuensi tinggi secara berkala sehingga PSWT menyala dalam waktu yang singkat dan mati dalam waktu yang setara atau lebih lama daripada waktu arus mengalir. Waktu menyala disebut denyut, dan setiap denyut berisi banyak siklus pada frekuensi dasar 27,12 MHz.

Lama waktu denyut disebut durasi denyut (20-400 μdetik), dan durasi waktu anatara denyut adalah interval antardenyut (waktu mati dalam mikrodetik). Frekuensi denyut dapat dipilih dan bervariasi dari 26 hingga 800 pps bergantung pada perlatannya. Mark : space ratio menggambarkan hubungan antara waktu nyala dan waktu mati serta bergantung pada durasi dan frekuensi denyut.

Sebagai contoh, untuk frekuensi 400 pps, periode denyut dihitung dengan :

" waktu (μ detik) / Frekuensi (pps) " atau " 10 pangkat 6 (μ detik) / 400 (pps) = 2500 μ detik."

Jika durasi denyut adalah 65 μs, internal antardenyutnya adalah 2435 μdetik, dan ratio waktu mati dengan waktu nyala adalah 37:1. Daya yang dihantarkan oleh alat pada setiap denyut adalah daya puncak, tetapi karena adanya interval, nilah tengah daya, yaitu energi yang terkandung pada rata-rata energi denyut sepanjang waktu, lebih rendah dan lebih penting.

Adanya waktu mati secara teori memungkinkan hilangnya panas yang terbentuk pada waktu nyala, sehingga intervensi menjadi bersifat atermal. Meskipun begitu, panas dihasilkan pada durasi dan frekuensi denyut tertentu, dan efek termalnya mirip dengan efek pemanasan pada SWD kontinu.


2. Tujuan Dan Efek Pulsed Shortwave Therapy

PSWT mampu meningkatkan suhu jaringan setidaknya sedalam 3 cm, yang memungkinkan pemanasan jaringan otot. Pada suatu studi, suhu jaringan meningkat sebanyak 4 derajat Celsius. Efek termal PSWT mirip dengan efek sumber panas lainnya, yaitu :
  • Peningkatan metabolisme dalam jaringan tempat panas diserap
  • Peningkatan keringat pada area panyerapan
  • Peningkatan tekanan oksigen yang berbanding lurus dengan peninkatan suhu jaringan
  • Vasodilatasi lokal dengan hiperemia sebagai respons meningkatnya kebutuhan akan nutrisi
  • Relaksasi otot melalui efek pada gelendong otot dan organ tendon Golgi
  • Peningkatan tekanan kapiler dan permeabilitas sel, yang dapat menimbulkan pembengkakan lokal. Sebaliknya, PSWT telah terbukti dapat mengurangi edema akibat ankle sprains akut.
  • Peningkatan ekstensibilitas jaringan ikat jika diikuti dengan latihan peregangan
  • Penurunan kekakuan otot
  • Peningkatan suhu tubuh dan frekuensi pernapasan serta jantung, juga penurunan tekanan darah jika SWD kontinu diberikan selama 1-2 jam atau secara sentral sebagai respons untuk membuang kelebihan panas dan mempertahankan ekuilibrium termal. Belum ada studi yang meneliti terjadinya efek umum ini pada PSWT.

Ada riset yang sedang berlangsung tentang efek atermal potensial PSWT, dan kebanyakan studi adalah in vitro dan/atau pada binatang. Efek nontermal terjadi pada tingkat membran sel dan melibatkan perubahan di potensial membran sel dan transpot ion ang melewati membran.

Setelah keseimbangan potensial membran sel dan ionik terganggu oleh inflamasi, PSWT dimaksudkan untuk mengembalikan keseimbangan potensial membran sel dan ionik yang normal. Efek nontermal PSWT yang spesifik sepertinya dikarenakan mekanisme selular tersebut.
  • Peningkatan jumlah fibroblas dan kondrosit in vitro
  • Peningkatan jumlah sel darah putih dan histosit dalam luka
  • Penyerapan hematoma
  • Penurunan inflamasi
  • Peningkatan absorpsi edema pada tikus
  • Percepatan pengendapan dan orientasi kolagen pada tikus
  • Percepatan regenerasi pada sistem saraf tepi tikus
  • Stimulasi osteogenesis pada anjing

3. Indikasi Pulsed Shortwave Therapy

Berikut ini adalah indikasi dalam penggunaan pulsed shortwava therapy :
  • a, Indikasi
    Nyeri pinggang subakut dan kronik

    b. Rasional
    Dosis termal meredakan nyeri lebih baik daripada SWD kontinu
  • a. Indikasi
    Lingkup gerak sendi yang terbatas

    b. Rasional
    Peregangan pada saat dan setelah pemanasan dengan PSWT dosis termal lebih efektif dalam meningkatkan lingkup gerak sendi daripada peregangan tanpa pemanasan sebelumnya.
  • a. Indikasi
    Cedera jaringa lunak akut. misalnya ankle sprains

    b. Rasional
    Bengkak nyeri dan disabilitas berkurang dengan PSWT dosis rendah, efek-efek tersebut kemungkinan bersifat nontermal. Tidak semua peneliti memberikan informasi dosis yang spesifik.
  • a. Indikasi
    Strain otot, misalnya cedera whiplash akut

    b. Rasional
    Peredaan nyeri yang lebih baik dan perbaikan lingkup gerak sendi daripada pasien yang menerima terapi palsu, Dosis tidak jelas.
  • a. Indikasi
    Trigger points yang nyeri

    b. Rasional
    Sensitivitas trigger points lebih berkurang setelah aplikasi PSWT dibandingkan dengan aplikasi kompres panas seperti yang telah diukur dengan algometer tekan. Dosis tidak jelas.
  • a. Indikasi
    Ostoarthritis

    b. Rasional
    PSWT sering direkomendasikan tetapi belum menunjukkan efektivitas dalam mengurangi nyeri, kekakuan, fungsi, atau penurunan inflamasi, walaupun terdapat inflamasi kecil pada osteoarthritis.

4. Kontraindikasi Pulsed Shortwave Therapy

Berikut ini adalah kontraindikasi dalam penggunaan pulsed shortwave therapy :
  • a, Kontraindikasi
    Pasien, staf, atau pengunjung yang memakai alat pacu jantung

    b. Rasional
    Energi elektromagnetik dapat mengganggu fungsi alat pacu jantung, terutam demand pacemakers. JANGAN MENERAPI TANPA BERKONSULTASI DENGAN PRODUSEN ALAT PACU JANTUNG. Berikan pemberitahuan di departemen untuk mempertingatkan pengunjung dan pasien lainnya bahwa diatermal sedang digunakan.
  • a. Kontraindikasi
    Sistem impla dan/ atau timbal implan, seperti neurostimulator

    b. Rasional
    Dapat meyebabkan kerusakan otak yang parah atau bahkan kematian jika alat tidak menyala. Pastikan untuk menanyai pasien tentang implan, dan jangan gunakan PSWT walaupun pasien menyatakan bahwa alat telah dilepaskan. Timbal sering ditinggalkan setelah pelepasan alat.
  • a. Kontraindikasi
    Baik SWD maupun PSWT tidak boleh digunakan pada uterus ibu hamil, khusunya selama trimester pertama.

    b. Rasional
    Jangan gunakan pada pasien hamil. Paparan terbukti berhubungan dengan berat bayi lahir rendah pada bayi fisioterapis. Karena radiasi elektrimagnetik yang lepas, khususnya yang dihasilkan oleh SWD kontinu, fisioterapis wanita yang hamil tidak boleh mengoperasikan alat bantu berdekatan dengan alat yang beroperasi.
  • a. Kontraindikasi
    Logam apa pun pada area terapi yang tidak dapat dilepaskan

    b. Rasional
    Logam dapat memanas dan merusak jaringan disekelilingnya. Kontraindikasi ini lebih berlaku untuk SWD kontinu daripada PSWT, walaupun tindakan kewaspadaan berlaku jika PSWT diberikan pada daya utama melebih 5 w.

    Seiger dan Drape telah menggunakan PSWT secara aman pada fraktur pergelangan kaki yang distabilisasi dengan pelat dan sekrup, dengan menggunakan gambar radografik untuk menghindari medan tegak lurus terhadap fiksator logam. Secara keseluruhan, gunakan permukaan tempat terapi berbahan kayu, dan jauhkan benda logam dari area terapi setidaknya 3 meter dari unit yang sedang beroperasi.
  • a. Kontraindikasi
    Perdarahan aktif, seperti menstruasi atau yang terjadi karena trauma akut

    b. Rasional
    Perdarahan dapat semakin lama. Jika perdarahan telah berhenti, PSWT aman untuk digunakan pada cedera akut.
  • a. Kontraindikasi
    Keganasan

    b. Rasional
    PSWT mampu meningkatkan laju pembelahan sel malignan dan dapat menyebabkan metastasis

Berikut adalah kontraindikasi tambahan pada SWD kontinu. Sedikit sekali pengetahuan tentang berlakunya kontraindikasi ini pada PSWT yang diaplikasikan pada daya rendah tanpa menghasilkan efek termal :
  • a. Kontraindikasi
    Infeksi

    b. Rasional
    Dapat menyebar akibat adanya panas
  • a. Kontraindikasi
    Pasien dengan penyakit vaskular perifer

    b. Rasional
    Telah berkurangnya kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan metabolik yang menigkat jika jaringan di ekstremitas yang terganggu dipanaskan.
  • a. Kontraindikasi
    Baru saja melakuka x-ray pada area yang hendak diterapi

    b. Rasional
    Jaringan telah dimatikan dan dapat menjadi rusak
  • a. Kontraindikasi
    Demam

    b. Rasional
    Suhu dapat lebih meningkat akibat pemanasan sistemik, seperti yang terjadi ketika SWD diaplikasikan pada trunk
  • a. Kontraindikasi
    Pasien dengan insufiensi jantung

    b. Rasional
    Jantung mungkin tidak dapat menerima tekanan tambahan jika mekanisme sentral untuk membuang panas terpicu
  • a. Kontraindikasi
    Lansia dan anak-anak di bawah 4 tahun

    b. Rasional
    Sistem termoregulator tidak dapat diandalkan dan dapat dengan mudah menyebabkan demam jika mekanisme sentral untuk membuang panas terpicu
  • a. Kontraindikasi
    Pasien yang mengalami kelemahan umum

    b. Rasional
    Tidak dapat menoleransi respons sentral yang kuat untuk membuang panas
  • a. Kontraindikasi
    Pada epifisis tulang yang berumbuh

    b. Rasional
    Beresiko mengganggu pertumbuhan
  • a. Kontraindikasi
    Jaringan iskemik

    b. Rasional
    Dapat menyebabkan luka bakar akibat aliran darah yang tidak baik.

5. Tindakan Kewaspadaan Pulsed Shortwave Therapy

Sebagain besar tindakan kewaspadaan untuk PSWT berhubungan dengan produksi panas. Tindakan kewaspadaan ini tidak berlaku jika PSWT digunakan hanya untuk efek atermal. Berikut ini adalah tindakan kewaspadaan dalam penggunaan pulsed shortwave therapy :

Tindakan kewaspadaan untuk PSWT. Beberapa dari tindakan kewaspadaan ini berlaku pada SWD kontinu. Sedikit sekali pengetahuan tentang berlakunya tindakan kewaspadaan pada PSWT yang diaplikasi pada daya rendah tanpa menghasilkan efek termal.
  • a. Tindakan kewaspadaan
    Akibat radiasi elektromagnetik, peralatan listrik atau bermagnet harus disingkirkan dari medam elektromagnetik.

    b. Pertimbangan
    Medan elektromagnetik meliputi mesin, elektrode, dan di sepanjang kabel yang menghubungkan elektrode ke unit. Tindakan kewaspadaan ini juga berlaku untuk alat bantu pendengaran atau jam digital yang dipakai oleh pasien maupun operator.

    Walaupun jumlah radiasi yang lepas pada PSWT lebih sedikit, dilaporkan terjadi gangguan dengan telepon, komputer, dan penghitung waktu pada peralatan terapeutik lainnya. Jauhkan perlatan semacam itu setidaknya 5 meter dari unit yang sedang beroperasi.
  • a. Tindakan kewaspadaan
    Situasi yang cenderung mengonsentrasikan medan, seperti logam diarea terapi, luka terbuka arau balutam yang lembap, jarak elektrode yang tidak sama, keringat, serta tekanan elektrode yang tidak sama.

    b. Pertimbangan
    Konsentrasi medan akan menciptakan panas yang berlebihan dan berpotensi menyebabkan luka bakar. Hindari atau perbaiki situasi tersebut.
  • a. Tindakan kewaspadaan
    Pasien yang tidak mampu menilai derajat panas

    b. Pertimbangan
    Jika harus, terapi dengan hati-hati.
  • a. Tindakan kewaspadaan
    Pasien dengan gangguan sensorik

    b. Pertimbangan
    Tidak dapat menilai jumlah panas, jika diterapi, lakukan dengan hati-hati
  • a. Tindakan kewaspadaan
    Pasien obesitas dapat mengalami panas yang berlebihan di permukaan

    b. Pertimbangan
    Jaringan adiposa memiliki resistensi listrik yang tinggi, yang menimbulkan panas berlebih.

6. Respons Terhadap PSWT Dan Modifikasi Yang Sesuai

Respons normal meliputi kulit merah mudah dan keringat. Jika pasien memiliki kulit yang sangat gelap, perubahan warna kulit mungkin tidak terlihat. Jika kulit memerah atau pasien melaporkan panas yang berlebihan, atur jarak elektrode. Pastikan keringat tidak mengumpul. Jika pasien mengalami kulit yang sangat merah atau melepuh, segera lepaskan peralatan dan berikan kompres dingin atau es pada area tersebut. Buatlah laporan kejadian.


Nah itu dia bahasan dari pulsed shortwave therapy pada intervensi fisioterapi, dari penjelasan diatas bisa diketahui mengenai pengertian pulsed shortwave therapy, tujuan dan efek pulsed shortwave therapy, indikasi pulsed shortwave therapy, kontraindikasi pulsed shortwave therapy, tindakan kewaspadaan pulsed shortwave therapy, dan respons terhadap PSWT dan modifikasi yang sesuai. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan dalam penulisan, terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Referensi : agens modalitas untuk praktik fisioterapi edisi 6

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel