-->

Controlled Cold Compression Units Pada Intervensi Fisioterapi

Terapi Dingin- merupakan sebuah intervensi dari Fisioterapi yang digunakan untuk mengobati pasien-pasien yang memiliki indikasi terhadap terapi dingin. Terapi dingin akan memberikan efek-efek yang baik bagi pasien, semisalnya efek pengurangan rasa nyeri pada cedera akut dan sebagainya. Namun sebelum lanjut membaca, artikel ini akan membahas mengenai controlled cold compression units pada intervensi fisioterapi, untuk mengetahui lebih lanjut silahkan simak bahasan berikut ini.


Controlled Cold Compression Units Pada Intervensi Fisioterapi

1. Pengertian Controlled Cold Compression Unit

Controlled cold compression unit (unit kompresi dingin tekontrol) memungkinkan aplikasi dingin dan kompresi secara bersamaan pada posisi elevasi. Unit ini biasanya digunakan setelah cedera akut atau pembedahan. Unit ini efektif untuk menurunkan suhu jaringan superfisial dan dalam, suhu kulit yang dapat dicapai adalah 7 derajat Celsius hingga 15 derajat (44,6 hingga 59 derajat Fahrenheit). 

Penurunan suhu yang dihasilkan tidak sebesar pada aplikasi ice pack. Nyeri dingin yang dirasakan oleh pasien saat menggunakan alat ini lebih ringan daripada menggunakan ice pack. Para peneliti yang meninjau keefektifan kombinasi dingin dan kompresi dalam pengurangan nyeri dan bengkak pasca operasi melaporkan hasul yang bertentangan.

Controlled cold compression unit terdiri dari pendingin untuk air es, lengan pembungkus berbahan lentur dengan berbagai ukuran untuk membungkus sendi ekstremitas, dan selang untuk menghubungkan pendingin dengan lengan pembungkus. Alat ini memberikan kompresi melalui tekanan hidrostatik. 

Lengan pembungkus harus diisi secara berkala untuk mempertahankan derajat pendinginan yang tepat, pendingin mampu menyediakan air dingin hingga enam jam. Beberapa unit dapat dihubungkan dengan pompa otomatis untuk mengalirkan kembali air di dalam lengan pembungkus dan untuk mempertahankan suhu konstan. 

Unit vasopeumatik menghasilkan kompresi dengan memompakan udara ke dalam lengan pembungkus secara perlahan, ada beberapa unit yang dapat diatur suhunya. Tekanannya berkisar antara 0 hingga 75 mm Hg dan berulang setiap 3 hingga 5 menit, walaupun tekanan yang lebih sering digunakan adalah 30 mm Hg. Ada banyak unit yang dapat dioperasikan dengan baterai isi ulang.

Karena disertai dengan kompresi, terutama pada alat vasopneumatik, kontraindikasi dan tindakan kewaspadaan yang berhubungan dengan kompresi mekanik harus diikuti.

2. Petunjuk Penggunaan Controlled Cold Compression Units

Berikut ini adalah petunjuk penggunaan controlled cold compression units :
  • Petunjuk berikut adalah untuk sistem yang menggunakan pompa. Untuk controlled cold compression unit jenis lain, ikuti petunjuk pabrik.
  • Pastikan unit dalam keadaan mati sebelum mempersiapkan unit untuk beroperasi.
  • Isi pendingin dengan air keran dan es hingga garis batas. Masukkan pompa ke dalam air dan pastikan bahwa pompa benar-benar terendam. Sambungkan pompa ke pendingin, dan rapatkan tutupnya.
  • Pakaikan sehelai stoking pada kulit demi keamanan dan kebersihan. Jika terdapat luka, pastikan luka dibalut. Pakaikan lengan pembungkus yang sesuai pada area intervensi dan eratkan menggunakan pengaman yang tersedia. Pastikan tidak ada lipatan yang dapat menghambat pengisian lengan pembungkus.
  • Sambungkan slang dengan lengan pembungkus, pastikan benar-benar tersambung dan tidak ada lekukan pada slang.
  • Letakkan pendingin lebih rendah dari pada lengan pembungkus agar dapat mempertahankan tekanan yang tepat di dalam lengan pembungkus selama terapi, tetapi jaraknya tidak boleh lebih dari 60 cm. Sambungkan kabel daya ke pompa dan sumber listrik.
  • Atur pengontrol suhu pada kisaran sedang selama 10 menit agar suhu menjadi stabil . Kemudian atur pengontrol suhu sesuai pendinginan yang dinginkan. Suhu yang sering dipakai jika pompa digunakan secara terus menerus adalah sekitar 7 derajat Celsius hingga 13 derajat Celsius (45 derajat Fahrenheit hingga 55 derajat Fahrenheit) dan kurang dari 7 derajat Celsius (45 derajat Fahrenheit) jika pompa handek digunakan untuk aplikasi selama 20 menit.
  • Untuk aplikasi yang lebih lama, periksa pendingin setiap satu jam. Jika es hampir habis, matikan dan cabut kabel daya lalu biarkan air keluar dari lengan pembungkus. Tekan lembut lengan pembungkus untuk mengeluarkan air yang tersisa ke dalam pendingin, lalu lepaskan slang. Kosongkan pendingin kemudian isi kembali dengan es dan air.
  • Tunggu hingga air di dalam pendingin menjadi dingin (1-2 menit). kemudia pasangkan kembali slang dan sambungkan kembali kabel daya ke sumber listrik. Selama aplikasi, kelembapan dapat terbentuk dan menumpuk pada lengan pembungkus. Lapisi lengan pembungkus dengan handuk agar kelembapan terserap.
  • Controlled cold and compression unit dapat digunakan secara terus-menerus selama beberapa jam. Atau, aplikasikan dingin hingga 30 menit, lalu berikan jeda 30 menit sebelum diaplikasikan kembali. Banyak unit yang telah dilengkapi pengatur waktu dengan 30 menit siklus nyala dan 30 hingga 60 menit siklus mati.
  • Ketika waktu aplikasi yang diinginkan telah teracapai, matikan unit dan cabut kabel daya. Keringkan dan lepaskan slang kemudian kosongkan pendingin.

3. Respons Terhadap Terapi Dingin Dan Modifikasi Yang Sesuai

Sensasi yang dirasakan oleh pasien dapat diperkirakan dan biasanya muncul dalam 7 hingga 15 menit dengan urutan sebagai berikut :
  • Dingin
  • Terbakar
  • Nyeri
  • Baal
Seluruh urutan hanya akan terjadi dengan sumber dingin yang ekstrem. Saat mengawasi respons kulit, kemerahan yang berlebihan, pembengkakan, atau area yang pucat dapat mengindikasikan area-area cedera dingin. Jika respons-respons ini muncul, segera hangatkan area catat apa yang terjadi, dan buat laporan kejadian sesuai fasilitas. 



Nah itu dia bahasan dari controlled cold compression units pada intervensi fisioterapi, dari bahasan diatas bisa diketahui mengenai pengertian controlled cold compression units, petunjuk cara penggunaan controlled cold compression units, dan respons terhadap terapi dingin dan modifikasi yang sesuai. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan dalam penulisan, terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Referensi : agens modalitas untuk praktik fisioterapi edisi 6

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel