-->

Kerajaan-Kerajaan Hindu Di Indonesia

Dahulu kala di Indonesia banyak berdiri kerajaan-kerajaan bersar yang merupakan cibakal Negara Indonesia. Corak yang dianut tiap kerajaan pun berbeda-eda. Agamalah yang membuat corak tiap kerajaan semakin jelas memperlihatkan perbedaan satu dengan yang lain. Setiap kerajaan mengalami masa kejayaan yang berbeda tentunya, tetapi dari setiap perbedaan yang ada telah berjasa dalam pembentukan nilai dan corak adat bagi bangsa Indonesia hingga sekarang. Berikut kerajaan Hindu yang pernah berjaya di Indonesia.

Mengenal Kerajaan Hindu di Indonesia 

Agama hindu sudah berkembang lama di Indonesia. Agami ini meyakini adanya Tri Murti, yaitu Dewa Brahma (pencipta alam), Dewa Wisnu (pemelihara alam), dan dewa Syiwa (perusak alam). Dalam tatanan masyarakat, agama ini menganut sistem strata atau tingkatan yang disebut kasta, yaitu brahmana (kaum ahli agama), ksatria (raja dan bangsawan), waisya (pedagang), dan sudra (rakyat biasa dan budak).

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti kapan dan bagaimana agama Hindu masuk ke Indonesia. Banyak para ahli yang berpendapat bahwa Agama Hindu masuk lewat perantara bangsa brahmana yang menyebarkan ajaran agama, adapula yang berpendapat bahwa Agama Hindu dibawa oleh raja dan bangsawan yang datang karena kepentingan politik kekuasaan, pedagang yang berdagang di Indonesia, maupun rakyat biasa atau budak yang melarikan diri ke Indonesia atau bahkan perpaduan antara semua kasta.

Pendapat para ahli tersebut menambah wawasan kita tentang masuknya Agama Hindu di Indonesia walaupun belum ada yang dapat membuktikan pendapat mana yang benar. Namun jelas bahwa masuknya agama Hindu membawa dampak besar bagi Indonesia, salah astunya adalah berdirinya kerajaan-kerajaan yang bercorak Agama Hindu. Berikut ini beberapa Kerajaan Hindu beserta peninggalannya :

1. Kerajaan Kutai

Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Terletak di tepi Sungai Mahakam, tepatnya di Muara Kaman, Kalimantan Timut, dan didirikan sekitar tahun 400 masehi. Raja Pertamanya adalah seorang ternama dari kerajaan Campa yang datang ke Indonesia, Kudungga.

Raja Kerajaan Kutai yang terkenal adalah Mulawarman. Pada masa pemerintahannya, rakyat selalu hidup makmur dan sejahtera. Mulawarman adalah penyembah Dewa Syiwa dan raja yang baik budi. Dalam sebuah prestasi dikisahkan, ia menghadirkan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana.

2. Kerajaan Tarumanegara

Jika Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia, Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa yang didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada abab ke 5 Masehi. Sedangkan raja yang terkenal pada kerajaan ini adalah Purnawarman, pemuluk agama Hindu dan penyembah Dewa Wisnu.

Di masa raja Purnawarman, Kerajaan Tarumanegara dapat dikatakan kerajaan maju karena telah mampu membuat saluran air untuk keperluan irigasi sekaligus penahan banjir. Saluran tersebut memanfaatkan aliran Sungai Citarum.

3. Kerajaan Kediri

Terletak di sekitar Sungai Brantas, Jawa Timur dan beribukota di Daha serta didirikan 1041 Masehi. Raja yang pernah memerintah adalah Kameswara atau Sri Maharaja Sirikan Kameswara, Jayabaya, Sarweswara, Aryyeswara, Gandra, dan Kertajaya.

Kerjaan Kediri mencapai puncak keemasan pada masa raja Jayabaya. Ia juga terkenal dengan ramalannya yang disebut Jangka Jayabaya. Kerajaan Kediri berakhir pada kepemimpinan raja Kertajaya setelah dikalahkan oleh Ken Arok dan meninggal pada 1222.

4. Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok (Sri Rajasa Sang Amurwabhumi) pada tahun 1222 setelah berhasil mengalahkan raja Kertajaya dari Kediri. Kerajaan Singasari terletak di Tumapel, Malang, Jawa Timur. Ken Arok memerintah kerajaan Singasari hingga tahun 1247 masehi. Ken Arok tidak bertahan lama untuk mmerintah kerajaan karena perselisihan memperebutkan wanita, kekuasaan dan pembalasan dendam.

Kemudian raja Singasari setelahnya adalah Anusapati (1247-1249 M), Panji Tohjaya (1249-1250 M), Ranggawuni (1250-1272 M), dan Kertanegara (1272-1292 M). Kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaannya pada masa raja Kertanegara. Saat menjadi raja, wilayah kekuasaannya mencapai Pahang, Melayu, Kalimantan Barat, Maluku, dan Bali. Kertanegara tewas dalam peperangan dengan Jayakatwang dari kediri.

5. Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya pada 1293. Ia adalah menantu Kertanegara (Raja Singasari yang tewas dibunuh oleh Jayakatwang). Saat itu, ia berhasil meloloskan diri ke Madura. Atas bantuan Wirajaya dari Madura, ia mengabdi kepada Jayakatwang dan dihadiahi tanah di Hutan Tarik. Nama kerajaan Majapahit diambil dari buah maja dengan rasa yang pahit yang banyak tumbuh dan subur di dalam hutan yang kemudian dijadikan sebuah kerajaan.

Kemudian Raden Wijaya bergabung dengan pasukan Kubilai Khan dari Cina untuk menyerang Jayakatwang hingga Jayakatwang berhasil dikalahkan. Kemudian Raden Wijaya mengatur siasat di saat pasukan Cina lengah. Ketika pasuka Cina dalam kondisi mabuk, pasukan Raden Wijaya mengambil kesempatan untuk menyerang mereka. Banyak pasukan Cina yang terbunuh dan melarikan diri. Selanjutnya, Raden Wijaya menjadi raja Majapahit dengan gelar Kertajasa Jayawardhana dan memerintah hingga wafat tahun 1309 masehi.

Kerajaan kemudian dipimpin oleh Jayanegara akan tetapi pada saat kerajaan Majapahit dipimpin olehnya banyak terjadi pemberontakan seperti Ranggalawe (1309), Sora (1311), Nambi (1316), dan Kuti (1319). Pemberontakan yang membabi buta berhasil ditumpas oleh pasuka Bhayangkari yang dipimpin Gajah Mada. Jayanegara wafar pada 1328 M, ia digantikan adiknya Tribuwana Tunggadewi Jayawisnuwardhani, sedangkan Gajah Mada dilantik menjadi Mahapati. Saat dilantik, ia mengucapkan Sumpah Palapa yang berisi impian Gajah Mada mempersatukan nusantara.

Untuk mencapai impiannya tersebut, ia membangun angkatan laut yang kuat. Kerjaan Majapahit dikenal dengan kerjaan maritim karena kekuatan angkatan lautnya. Adapun pimpinan armada laut dipercayakan kepada Empu Nala. Pada tahun 1350, Tribuwana Tunggadewi Jayawisnuwardhani turun tahta. Ia digantikan putranya yang bernama Hayam Wuruk yang masih berusia 16 tahu.

Hayam Wuruk menjadi raja Majapahit dengan gelar Sri Rajasanegara. Ia didampingi patih Gajah Mada dan membawa Majapahit kepada puncak kejayaan. Gajah Mada meneruskan cita-citanya untuk mempersatukan nusantara. Satu persatu kerajaan di wilayah Nusantara berhasil ditaklukkan dibawah Majapahit. Hasil pertanian melimpah dengan adanya waduk dan saluran irigasi.

Beberapa jembatan pun dibangun untuk mendukung kegiatan masyarakat. Pada bidang sastra, beberapa kitab dibuat oleh para pujangga seperti Kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca dan Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular. Namun, karajaan Majapahit terus menerus mengalami kemunduran setelah wafatnya Gajah Mada dan Hayam Wuruk. Gajah Mada wafat pada 1364 Masehi. Sedangkan Hayam Wuruk wafat pada 1389 Masehi.



Nah itu bahasan dari kerajaan-kerajaan Hindu yang ada Di Inonesia, dari bahasan diatas bisa diketahui mengenai Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Kediri, Kerajaan Singasari, dan Kerajaan Majapahit. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan dalama artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan dalam penulisan, terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel