-->

Patologi Cerebral Palsy Diplegi Pada Tubuh Manusia

Cerebral Palsy- merupakan gangguan yang terdapat pada bagian otak sehingga menyebabkan adanya gangguan terhadapat fungsi gerak tubuh pada manusia. Cerebral palsy akan mempengaruhi anggota gerak atas dan bawah sehingga kecenderungan pasien mengalami kelemahan pada anggota gerak. Namun sebelum lanjut memabaca artikel ini akan membahas mengenai patologi cerebral palsy diplegi, untuk mengetahui lebih lanjut silahkan simak bahasan dibawah ini.

Patologi Cerebral Palsy Diplegi Pada Tubuh Manusia  1. Pengertian Cerebral Palsy Diplegi  Cerebral palsy spastik diplegi adalah kelayuhan yang ditandai adanya kelainan atau gangguan pada gerakan dan postur yang tidak progresif akibat cidera pada susunan saraf pusat. Kelainan ini terjadi pada ekstremitas, dimana ekstremitas atas lebih ringan daripada ekstremitas bawah. Ekstremitas bawah (tungkai) akan mengalami hipertonus atau kekakuan pada otot-otot sehingga gerakan menjadi kaku.  2. Patofisiologi Cerebral Palsy Diplegi  Pada kasus cerebral palsy kerusakan otak dapat terjadi ketika anak masih dalam kandungan (prenatal), kerusakan yang terjadi ketika proses melahirkan (natal), dan kerusakan yang terjadi ketika setelah melahirkan yaitu saat kehidupan awal (postnatal) Pada cerebral palsy spastik diplegidisebabkan adanya kerusakan pada otak area 4 ( primary motor cortex) dan area 6 ( premotor area) yang menuju traktus ekstrapiramidalis yang berfungsi untuk membangkitkan gerakan voluntar dengan ketangkasan yang sesuai, akibat kerusakan pada area ini menimbulkan kesulitan dalam melakukan gerakan tersebut.  3. Tanda dan Gejala Cerebral Palsy Diplegi  Terjadi peningkatan tonus otot atau hipertonia pada ekstremitas. Untuk cerebral palsy dengan tipe spastik diplegi kedua tungkai akan lebih berat daripada kedua lengan. Tungkai dalam sikap aduksi, fleksi pada sendi paha dan lutut, kaki dalam fleksi plantar dan telapak kaki berputar ke dalam. Peningkatan tonus otot dan refleks yang disertai dengan klonus dan refleks Babinski yang positif. Tonus otot yang meningkat itu menetap dan tidak hilang meskipun penderita dalamkeadaan tidur. Peningkatan tonus ini tidak sama derajatnya pada suatu gabungan otot, karena itu tampak sikap yang khas dengan kecenderungan terjadi kontraktur.  4. Komplikasi Cerebral Palsy Diplegi  Kondisi cerebral palsy sangat memungkinkan terjadinya penyakit lain. Kelainan yang mempengaruhi otak dan meyebabkan gangguan fungsi motorik dapat menyebabkan kejang dan mempengaruhi perkembangan intelektual, atensi terhadap dunia luar, aktivitas dan perilaku, dan penglihatan dan pendengaran.  5. Prognosis Cerebral Palsy Diplegi  Lebih dari 50% anak-anak dengan spastik diplegi dapat belajar berjalan pada usia 3 tahun, tetapi tetap menunjukkan gait abnormal dan beberapa kasus membutuhkan alat bantu, misalnya kruk. Pada kategori berat pasien sangat tergantung pada alat bantu meskipun hanya berjalan atau berpindah untuk jarak yang dekat. Pasien akan sangat tergantung dengan kursi roda dalam melakukan aktifitasnya, meskipun demikian pasien spastik diplegi mampu mengendarai kursi roda secara mandiri.   Nah itu dia bahasan dari patologi cerebral palsy diplegi, dari penjelasan diatas bisa diketehui mengenai penjelasan pengertian cerebral palsy diplegi, penjelasan patofisiologi cerebral palsy diplegi, penjelasan tanda dan gejala cerebral palsy diplegi, penjelasan komplikasi cerebral palsy diplegi, dan prognosis cerebral palsy diplegi. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan dalam penulisan, terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"
Patologi Cerebral Palsy Diplegi Pada Tubuh Manusia

Patologi Cerebral Palsy Diplegi Pada Tubuh Manusia

1. Pengertian Cerebral Palsy Diplegi

Cerebral palsy spastik diplegi adalah kelayuhan yang ditandai adanya kelainan atau gangguan pada gerakan dan postur yang tidak progresif akibat cidera pada susunan saraf pusat. Kelainan ini terjadi pada ekstremitas, dimana ekstremitas atas lebih ringan daripada ekstremitas bawah. Ekstremitas bawah (tungkai) akan mengalami hipertonus atau kekakuan pada otot-otot sehingga gerakan menjadi kaku.

2. Patofisiologi Cerebral Palsy Diplegi

Pada kasus cerebral palsy kerusakan otak dapat terjadi ketika anak masih dalam kandungan (prenatal), kerusakan yang terjadi ketika proses melahirkan (natal), dan kerusakan yang terjadi ketika setelah melahirkan yaitu saat kehidupan awal (postnatal) Pada cerebral palsy spastik diplegidisebabkan adanya kerusakan pada otak area 4 ( primary motor cortex) dan area 6 ( premotor area) yang menuju traktus ekstrapiramidalis yang berfungsi untuk membangkitkan gerakan voluntar dengan ketangkasan yang sesuai, akibat kerusakan pada area ini menimbulkan kesulitan dalam melakukan gerakan tersebut.

3. Tanda dan Gejala Cerebral Palsy Diplegi

Terjadi peningkatan tonus otot atau hipertonia pada ekstremitas. Untuk cerebral palsy dengan tipe spastik diplegi kedua tungkai akan lebih berat daripada kedua lengan. Tungkai dalam sikap aduksi, fleksi pada sendi paha dan lutut, kaki dalam fleksi plantar dan telapak kaki berputar ke dalam. Peningkatan tonus otot dan refleks yang disertai dengan klonus dan refleks Babinski yang positif. Tonus otot yang meningkat itu menetap dan tidak hilang meskipun penderita dalamkeadaan tidur. Peningkatan tonus ini tidak sama derajatnya pada suatu gabungan otot, karena itu tampak sikap yang khas dengan kecenderungan terjadi kontraktur.

4. Komplikasi Cerebral Palsy Diplegi

Kondisi cerebral palsy sangat memungkinkan terjadinya penyakit lain. Kelainan yang mempengaruhi otak dan meyebabkan gangguan fungsi motorik dapat menyebabkan kejang dan mempengaruhi perkembangan intelektual, atensi terhadap dunia luar, aktivitas dan perilaku, dan penglihatan dan pendengaran.

5. Prognosis Cerebral Palsy Diplegi

Lebih dari 50% anak-anak dengan spastik diplegi dapat belajar berjalan pada usia 3 tahun, tetapi tetap menunjukkan gait abnormal dan beberapa kasus membutuhkan alat bantu, misalnya kruk. Pada kategori berat pasien sangat tergantung pada alat bantu meskipun hanya berjalan atau berpindah untuk jarak yang dekat. Pasien akan sangat tergantung dengan kursi roda dalam melakukan aktifitasnya, meskipun demikian pasien spastik diplegi mampu mengendarai kursi roda secara mandiri.


Nah itu dia bahasan dari patologi cerebral palsy diplegi, dari penjelasan diatas bisa diketehui mengenai penjelasan pengertian cerebral palsy diplegi, penjelasan patofisiologi cerebral palsy diplegi, penjelasan tanda dan gejala cerebral palsy diplegi, penjelasan komplikasi cerebral palsy diplegi, dan prognosis cerebral palsy diplegi. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan dalam penulisan, terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel