-->

Warna Dan Jenis Kulit Tubuh Manusia

Kulit- merupakan sebuah lapisan paling luar pada tubuh manusia, yang berfungsi sebagai pelindung terhadap lapisan-lapisan tubuh yang ada dibawah lapisan kulit. Kulit juga memiliki warna dan jenis kulit serta memiliki ciri-ciri yang akan membedakannya. Namun sebelum lanjut membaca artikel ini akan membahas mengenai warna dan jenis kulit pada tubuh manusia, untuk mengetahui lebih lanjut silahkan simak bahasan dibawah ini.

Warna Dan Jenis Kulit Tubuh Manusia (Anatomi Kulit)

Warna Dan Jenis Kulit Tubuh Manusia

1. Warna Kulit

Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning, coklat, kemerahan atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan baik dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit terutama ditentukan oleh :
  • O xyhemoglobin yang berwarna merah
  • Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
  • Melanin yang berwarna coklat
  • Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit
  • Lapisan stratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-abuan.
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warna kulit adalah pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit ditentukan oleh faktor-faktor ras, individu, dan lingkungan.

Melanin dibuat dari tirosin sejenis asam amino dan dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir melanin yang berwarna coklat, serta untuk proses ini perlu adanya enzim tirosinase dan oksigen.

Oksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lancar pada suhu yang lebih tinggi atau di bawah sinar ultra violet. Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi pigmen melanin ini akan menentukan variasi warna kulit berbagai golongan ras atau bangsa di dunia.

Proses pembentukan pigmen melanin kulit terjadi pada butir-butir melanosom yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit yang terdapat di antara sel-sel basal keratinosit di dalam lapisan benih.

2. Jenis-jenis Kulit

Upaya untuk perawatan kulit secara benar dapat dilakukan dengan terlebih dahulu harus mengenal jenis-jenis kulit dan ciri atau sifat-sifatnya agar dapat menentukan cara-cara perawatan yang tepat, memilih kosmetik yang sesuai, menentukan warna untuk tata rias serta untuk menentukan tindakan koreksi baik dalam perawatan maupun dalam tata rias. Kulit yang sehat memiliki ciri :
  • Kulit memiliki kelembaban cukup, sehingga terlihat basah atau berembun
  • Kulit senantiasa kenyal dan kencang
  • Menampilkan kecerahan warna kulit yang sesungguhnya
  • Kulit terlihat mulus, lembut dan bersih dari noda, jerawat atau jamur
  • Kulit terlihat segar dan bercahaya
  • Memiliki sedikit kerutan sesuai usia.
Pada umumnya jenis kulit manusia dapat dikelompokkan menjadi :

A. Kulit Normal

Kulit normal cenderung mudah dirawat. Kelenjar minyak ( sebaceous gland ) pada kulit normal biasanya „tidak bandel‟, karena minyak (sebum) yang dikeluarkan seimbang, tidak berlebihan ataupun kekurangan. Meski demikian, kulit normal tetap harus dirawat agar senantiasa bersih, kencang, lembut dan segar.

Jika tidak segera dibersihkan, kotoran pada kulit normal dapat menjadi jerawat. Selain itu kulit yang tidak terawat akan mudah mengalami penuaan dini seperti keriput dan tampilannya pun tampak lelah.

Ciri-ciri kulit normal adalah :
  • Kulit lembut
  • Lembab berembun
  • Segar dan bercahaya
  • Halus dan mulus
  • Tanpa jerawat
  • Elastis
  • Serta tidak terlihat minyak yang berlebihan juga tidak terlihat kering.
Meskipun jika dilihat sepintas tidak bermasalah, kulit normal tetap harus dijaga dan dirawat dengan baik, karena jika tidak dirawat, kekenyalan dan kelembaban kulit normal akan terganggu, terjadi penumpukan kulit mati dan kotoran dapat menyebabkan timbulnya jerawat. 

B. Kulit Berminyak

Kulit berminyak banyak dialami oleh wanita di daerah tropis. Karena pengaruh hormonal, kulit berminyak biasa dijumpai pada remaja puteri usia sekitar 20 tahunan, meski ada juga pada wanita usia 30-40 tahun yang mengalaminya.

 Penyebab kulit berminyak adalah karena kelenjar minyak ( sebaceous gland ) sangat produktif, hingga tidak mampu mengontrol jumlah minyak (sebum) yang harus dikeluarkan.

Sebaceaous gland pada kulit berminyak yang biasanya terletak di lapisan dermis, mudah terpicu untuk bekerja lebih aktif. Pemicunya dapat berupa faktor internal atau faktor eksternal, yaitu :
  • Faktor internal meliputi :
    - Faktor genetis : anak dari orang tua yang memiliki jenis kulit berminyak, cenderung akan memiliki kulit berminyak pula.
    - Faktor hormonal : hormon manusia sangat mempengaruhi produksi keringat. Karena itulah pada wanita yang sedang menstruasi atau hamil akan lebih sering berkeringat. Selain itu stres dan banyak gerak juga dapat menjadi pemicu keringat berlebihan.
  • Faktor eksternal meliputi :
    - Udara panas atau lembab.
    - Makanan yang dapat merangsang keluarnya keringat seperti makanan yang terlalu pedas baik karena cabai atau merica, makanan yang terlalu asin, makanan yang berbumbu menyengat seperti bawang putih, makanan yang terlalu berminyak serta makanan dan minuman yang terlalu panas. Kulit berminyak memerlukan perawatan khusus dibandingkan kulit normal. 
Pada jenis kulit ini, minyak berlebihan yang dibiarkan akan menjadi media yang baik bagi pertumbuhan bakteri yang pada saat selanjutnya akan menjadi jerawat, radang atau infeksi. 

Merawat kulit berminyak bukan berarti membuat kulit benar benar bebas minyak, karena minyak pada kulit tetap diperlukan sebagai alat pelindung alami dari sengatan sinar matahari, bahanbahan kimia yang terkandung dalam kosmetika maupun terhadap polusi.

Yang perlu dilakukan adalah menjaga agar kadar sebum tetap seimbang dan kulit tetap dalam keadaan bersih agar bakteri penyebab jerawat dapat terhambat. Memiliki jenis kulit berminyak, memiliki kelebihan yaitu membantu menjaga kelembaban lapisan dermis hingga memper-lambat timbulnya keriput.

Ciri-ciri kulit berminyak yaitu :
  • Minyak di daerah T tampak berlebihan
  • Tekstur kulit tebal dengan pori-pori besar hingga mudah menyerap kotoran
  • Mudah berjerawat
  • Tampilan wajah berkilat
  • Riasan wajah seringkali tidak dapat melekat dengan baik dan cepat luntur serta tidak mudah timbul kerutan. 

C. Kulit Kering

Kulit kering memiliki karakteristik yang cukup merepotkan bagi pemiliknya, karena pada umumnya kulit kering menimbulkan efek yang tidak segar pada kulit, dan kulitpun cenderung terlihat berkeriput. 

Kulit kering memilikikadar minyak atau sebum yang sangat rendah dan cenderung sensitif, sehingga terlihat parched karena kulit tidak mampu mempertahankan kelembabannya.  Ciri dari kulit kering adalah kulit terasa kaku seperti tertarik setelah mencuci muka dan akan mereda setelah dilapisi dengan krim pelembab. 

Kondisi kulit dapat menjadi lebih buruk apabila terkena angin, perubahan cuaca dari dingin ke panas atau sebaliknya. Garis atau kerutan sekitar pipi, mata dan sekitar bibir dapat muncul dengan mudah pada wajah yang berkulit kering.

Berbagai faktor yang menjadi penyebab kulit menjadi kering, diantaranya :
  • Faktor genetik
    Faktor genetik merupakan kondisi bawaan seseorang, termasuk kondisi kulit wajah yang kering.
  • Kondisi struktur kulit
    Kondisi kelenjar minyak yang tidak mampu memberi cukup lubrikasi untuk kulit, menimbulkan dehidrasi pada kulit.
  • Pola makan
    Pola makan yang buruk, kekurangan nutrisi tertentu seperti vitamin A dan vitamin B merupakan salah satu pemicu kulit menjadi kering.
  • Faktor lingkungan
    Pengaruh lingkungan seperti terpapar sinar matahari, angin, udara dingin, radikal bebas atau paparan sabun yang berlebihan saat mandi atau mencuci muka pun akan sangat berpengaruh pada pembentukan kulit kering
  • Penyakit kulit
    Kondisi lainnya yang sangat berpeluang menjadi penyebab kulit kering adalah karena kulit terserang penyakit tertentu seperti eksim, psoriasis dan sebagainya. Kulit kering merupakan bentuk lain dari tanda tidak aktifnya kelenjar thyroid dan komplikasi pada penderita diabetes. Kulit kering terjadi jika keseimbangan kadar minyak terganggu. 
Pada kulit berminyak terjadi kelebihan minyak dan pada kulit kering justru kekurangan minyak. Kandungan lemak pada kulit kering sangat sedikit,sehingga mudah terjadi penuaan dini yang ditandai keriput dan kulit terlihat lelah serta terlihat kasar. Kulit kering memerlukanperawatan yang bersifat pemberian nutrisi agar kadar minyak tetap seimbang dan kulit dapat selalu terjaga kelembabannya.

Kulit kering memiliki ciri-ciri :
  • Kulit halus tetapi mudah menjadi kasar
  • Mudah merekah dan terlihat kusam karena gangguan proses keratinisasi kulit ari,
  • Tidak terlihat minyak berlebihan di daerah T yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi kelenjar keringat dan kelenjar palit atau kelenjar minyak.
Ciri lainnya yaitu :
  • Mudah timbul kerutan yang disebabkan oleh menurunnya elastisitas kulit dan berkurangnya daya kerut otot-otot
  • Mudah timbul noda hitam, mudah bersisik
  • Riasan yang dikenakan tidak mudah luntur
  • Reaktivitas dan kepekaan dinding pembuluh darah terhadap rangsangan-rangsangan berkurang sehingga peredaran darah tidak sempurna dan kulit akan tampak pucat, suram dan lelah. 

D. Kulit Sensitif

Diagnosis kulit sensitif didasarkan atas gejala-gejala penambahan warna, dan reaksi cepat terhadap rangsangan. Kulit sensitif biasanya lebih tipis dari jenis kulit lain sehingga sangat peka terhadap hal-hal yang bisa menimbulkan alergi (allergen). 

Pembuluh darah kapiler dan ujung saraf pada kulit sensitif terletak sangat dekat dengan permukaan kulit. Jika terkena allergen, reaksinya pun sangat cepat.  Bentuk-bentuk reaksi pada kulit sensitif biasanya berupa bercak merah, gatal, iritasi hingga luka yang jika tidak dirawat secara baik dan benar akan berdampak serius. 

Warna kemerahan pada kulit sensitif disebabkan allergen memacu pembuluh darah dan memperbanyak aliran darah ke permukaan kulit. Berdasarkan sifatnya tadi, perawatan kulit sensitif ditujukan untuk melindungi kulit serta mengurangi dan menanggulangi iritasi.

Kulit sensitif seringkali tidak dapat diamati secara langsung, diperlukan bantuan dokter kulit atau dermatolog untuk memeriksanya dalam tes alergi-imunologi. Dalam pemeriksaan alergi, biasanya pasien akan diberi beberapa allergen untuk mengetahui kadar sensitivitas kulit.

Kulit sensitif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Mudah alergi
  • Cepat bereaksi terhadap allergen
  • Mudah iritasi dan terluka
  • Tekstur kulit tipis
  • Pembuluh darah kapiler dan ujung saraf berada sangat dekat dengan permukaan kulit sehingga kulit mudah terlihat kemerahan. 
Faktor-faktor yang dapat menjadi allergen bagi kulit sensitif antara lain :
  • Makanan yang pedas dan berbumbu tajam
  • Kafein
  • Nikotin dan minuman beralkohol
  • Niasin atau vitamin B3
  • Kandungan parfum dan pewarna dalam kosmetika
  • Sinar ultraviolet dan gangguan stres
Kulit sensitif berbeda dengan kulit reaktif. Meski timbul bercak kemerahan atau gatal-gatal akibat penggunaan kosmetika tertentu, belum tentu menjadi gejala atau tanda kulit sensitif. Kemungkinan bercak kemerahan tadi hanya menandakan iritasi ringan, yang akan hilang sendiri. 

Kulit reaktif seperti ini dapat menjadi sensitif jika iritasi kemudian meluas dan sukar sembuh. Untuk membedakannya perlu dilakukan tes alergi-imunologi oleh dokter kulit.

E. Kulit Kombinasi atau Kulit Campuran

Faktor genetis menyebabkan kulit kombinasi banyak ditemukan di Asia. Banyak wanita timur terutama di daerah tropis yang memiliki kulit kombinasi : kering-berminyak atau normal-berminyak. Pada kondisi tertentu kadang dijumpai kulit sensitif-berminyak. Kulit kombinasi terjadi jika kadar minyak di wajah tidak merata.

Pada bagian tertentu kelenjar keringat sangat aktif sedangkan daerah lain tidak, karena itu perawatan kulit kombinasi memerlukan perhatian khusus. Area kulit berminyak dirawat dengan perawatan untuk kulit berminyak dan di area kulit kering atau normal dirawat sesuai dengan jenis kulit tersebut.

Kulit kombinasi atau kulit campuran memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Kulit di daerah T berminyak sedangkan di daerah lain tergolong normal atau justru kering atau juga sebaliknya.
  • Di samping itu tekstur kulit sesuai jenisnya yakni di area kulit berminyak akan terjadi penebalan dan di area normal atau kering akan lebih tipis.


Nah itu dia bahasan dari warna dan jenis kulit pada tubuh manusia, dari bahasan diatas bisa diketahui mengenai penjelasan warna kulit, dan penjelasan jenis-jenis kulit, ciri-ciri kulit normal, kulit berminyak, kulit kering, kulit sensiti, dan kombinasi atau kulit campuran. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan dalam penulisan, terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel