-->

Pengertian Insomnia Serta Tanda Gejala, Pencegahan, Dan Penyebab

Insomnia- merupakan gangguan pola pada hidup sehat yang lebih tepat gangguan atau kesulitan untuk tidur, hal ini bisa terjadi kepada setiap manusia yang tidak melakukan pola hidup sehat dengan baik. Hal ini bisa terjadi dikarenakan kurangnya olahraga sampai dengan masalah psikologi.

Namun sebelum lanjut membahas, artikel ini akan membahas mengenai pengertian insomnia serta tanda gejala, pencegahan, dan penyebabnya. Untuk mengetahui lebih lanjut silahkan simak bahasan berikut.

Pengertian Insomnia Serta Tanda Gejala, Pencegahan, Dan Penyebab
Insomnia

Insomnia

1. Pengertian Insomnia

Insomnia adalah kondisi saat seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau tidak bisa tidur cukup lama sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tubuh meski dia memiliki kesempatan untuk melakukannya. Hal tersebut menyebabkan kondisi fisik penderita insomnia menjadi tidak cukup fit untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.

Tidur merupakan keadaan tidak sadar yang terjadi secara alami untuk memungkinkan tubuh Anda untuk beristirahat. Saat tidur, tubuh Anda melalui tahapan-tahapan tidur yang berbeda dalam sebuah siklus. Anda mungkin akan melalui lima siklus dalam satu malam.

Tahapan-tahapan tidur di antaranya adalah tahap mengantuk, tahap tidur ringan, tahap tidur nyenyak, dan tahap mimpi. Tahap mimpi ini sering disebut sebagai tahap rapid eye movement (REM) atau tahap tidur ketika mata mengalami pergerakan yang cepat.

Sebagian besar orang pernah mengalami gangguan tidur dalam hidup mereka. Diperkirakan sebanyak 28 juta orang Indonesia mengalami insomnia. Data tersebut diperoleh dari riset internasional yang dilakukan oleh US Census Bureau, International Data Base tahun 2004. Jumlah tersebut bisa terus bertambah seiring dengan perubahan gaya hidup.

2. Tanda Gejala Insomnia

Sulit untuk menentukan ukuran tidur normal karena kebutuhan tidur berbeda-beda bagi tiap orang. Hal tersebut dipengaruhi oleh usia, gaya hidup, lingkungan, dan pola makan. Gejala-gejala insomnia yang paling umum di antaranya:
  • Susah tidur.
  • Terbangun di malam hari atau dini hari.
  • Merasa lelah, uring-uringan, dan tidak bisa melakukan aktivitas secara baik pada siang harinya.
Gejala insomnia tergantung pada jenis masalah tidur yang Anda alami. Pada sebagian penderitanya ada yang berbaring dalam keadaan terjaga untuk waktu yang lama sebelum bisa benar-benar tertidur.

Ada juga yang terbangun beberapa kali ketika sudah tertidur atau bangun saat masih dini hari dan tidak bisa tidur kembali. Umumnya para penderita insomnia akan sulit beraktivitas dan berkonsentrasi di siang harinya karena merasa lelah. Penampilan mereka juga tampak tidak segar.

Selain membuat penderitanya merasa lelah di siang harinya, insomnia juga dapat memengaruhi suasana hati. Akibatnya sering kali penderita insomnia terlihat stres, mudah tersinggung, atau cepat marah.

Sulit untuk menentukan ukuran tidur normal karena kebutuhan tidur berbeda-beda pada tiap orang. Hal tersebut dipengaruhi oleh umur, gaya hidup, lingkungan, dan pola makan masing-masing.

Sebagian besar orang dewasa yang sehat tidur sekitar tujuh hingga sembilan jam pada tiap malamnya. Ketika makin tua, tubuh kita mengalami penurunan lamanya tidur meski masih membutuhkannya.

Disarankan untuk menemui dokter jika kondisi kurang tidur yang Anda alami telah menyebabkan masalah dan memengaruhi kehidupan sehari-hari. Jangan menyepelekan kondisi ini karena kelelahan akibat insomnia dapat memengaruhi suasana hati yang dapat merusak hubungan pribadi dan hubungan sosial di tempat kerja Anda.

3. Penyebab Insomnia

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami sulit tidur yang pada akhirnya berujung pada insomnia dalam jangka waktu yang cukup lama. Mulai dari akibat faktor gaya hidup dan kenyamanan ruangan kamar, hingga faktor kesehatan psikologi, kesehatan fisik, dan efek samping obat-obatan.

Penyebab seseorang mengidap insomnia bisa bermacam-macam, di antaranya adalah masalah psikologi, masalah kesehatan fisik, efek samping obat-obatan, gaya hidup, dan faktor kenyamanan di ruangan kamar.
  • Masalah psikologi
    Masalah psikologi sering kali menjadi faktor utama munculnya gejala insomnia, salah satunya adalah stres. Banyak orang yang tidurnya menjadi terganggu karena mengalami stres. Contoh-contoh pemicu stres bisa bermacam-macam. Ada stres akibat sekolah, pekerjaan, hubungan keluarga dan sosial. Selain stres, depresi akibat kehilangan orang yang dekat, pekerjaan, atau sesuatu yang berharga juga bisa menyebabkan insomnia.

    Insomnia juga bisa disebabkan oleh kecemasan. Orang yang dihinggapi rasa cemas akan sulit untuk memulai tidur. Selain itu, rasa cemas juga dapat membuat seseorang menjadi kesulitan mempertahankan tidur, sehingga dia sering terbangun di tengah malam dan sulit untuk tidur kembali.

    Contoh-contoh rasa cemas bisa bermacam-macam, di antaranya cemas akan keuangan, masa depan, dan cemas dalam memikul tanggung jawab. Bahkan rasa cemas dan panik karena tidak bisa tidur pun dapat membuat seseorang benar-benar tidak bisa tidur.

    Selain stres atau cemas, masalah psikologi lainnya yang dapat menyebabkan insomnia adalah penyakit mental seperti skizofrenia dan gangguan bipolar.
  • Masalah kesehatan fisik yang mendasari
    Banyak masalah kesehatan fisik dapat menimbulkan gejala yang dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman sehingga dirinya kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur. Contohnya adalah asma, penyakit jantung, penyakit saraf seperti Parkinson dan Alzheimer, serta radang sendi atau artritis.
  • Pola hidup
    Insomnia dapat dipicu oleh kebiasaan atau pola hidup tertentu yang kita jalani, salah satunya adalah waktu tidur yang tidak tetap. Waktu tidur kita yang terus berubah-ubah dapat menyebabkan ritme sirkadian yang berfungsi mengatur metabolisme tubuh, termasuk siklus tidur dan bangun, menjadi terganggu.

    Contoh insomnia seperti ini kerap dialami oleh orang-orang yang bekerja dengan waktu yang tidak tetap, mereka yang memiliki kebiasaan tidur siang untuk mengganti kekurangan waktu tidur malam, dan mereka yang mengalami desinkronosis atau pengar setelah melakukan penerbangan jarak jauh.

    Mengonsumsi makanan dalam porsi besar juga dapat membuat seseorang sulit tidur. Perut yang terlalu kenyang dapat membuat tubuh tidak nyaman saat direbahkan. Tidur tidak lama setelah makan juga dapat berpotensi menyebabkan sakit ulu hati. Tentu saja dengan kondisi-kondisi tersebut tidur akan terganggu.

    Sama seperti makanan berporsi besar, konsumsi alkohol, nikotin, dan kafein sebaiknya dihindari menjelang waktu tidur. Alkohol memang mengandung zat penenang yang dapat membantu mempercepat tidur Anda,namun tidak bisa membuat Anda tidur hingga mencapai tahap yang lebih lelap.
  • Faktor lingkungan
    Lingkungan kamar tidur yang tidak nyaman dapat mengganggu tidur seseorang, contohnya seperti suhu kamar yang terlalu dingin atau panas, suara bising, dan cahaya lampu yang terlalu terang.

4. Pencegahan Insomnia

Ada beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan agar tidak terkena insomnia, di antaranya adalah :
  • Menjaga kenyamanan kamar tidur dan menerapkan pola hidup sehat.
  • Hindari mengonsumsi makanan dalam porsi besar, minuman beralkohol, dan nikotin menjelang waktu tidur. Sama halnya dengan kafein, jika Anda gemar minum teh atau kopi, berhentilah mengonsumsi minuman tersebut setidaknya empat jam sebelum waktu tidur. Lakukanlah hal-hal yang dapat membantu menimbulkan rasa kantuk misalnya seperti mandi atau minum susu hangat.
  • Jika Anda masih belum mengantuk, jangan memaksakan diri untuk tidur. Lebih baik Anda bangun dan melakukan kegiatan lainnya seperti menonton TV, mengobrol bersama keluarga, atau membaca. Setelah Anda mengantuk dan merasa lelah, barulah kembali ke kamar. Hindari untuk berbaring lama-lama di tempat tidur sambil merasa cemas atau memperhatikan jam.
  • Jagalah kebersihan kamar agar Anda dapat tidur dengan nyaman dan terhindar dari penyakit. Jika suara bising atau cahaya lampu yang berasal dari luar kamar mengganggu tidur Anda, maka pakailah penutup kuping atau mata sebagai solusinya.
  • Usahakan untuk bangun di waktu yang sama tiap hari meski kurang tidur. Jika Anda lelah dan mengantuk saat siang, jangan tidur karena itu hanya akan membuat Anda kembali sulit tidur pada malam harinya. Lakukanlah olahraga sekitar tiga puluh menit tiap hari secara rutin, seperti bersepeda atau jalan santai. Selain dapat menjaga tubuh tetap bugar, olahraga juga dapat membuat tidur Anda nyenyak. Namun harus diingat bahwa batas waktu dilakukannya olahraga adalah empat jam sebelum waktu tidur.

Nah itu dia bahasan mengenai pengertian insomnia, dari bahasan diatas bisa diketahui mengenai pengertian, tanda gejala, penyebab, dan pencegahan dari insomnia. Sekian dari artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan dalam penulisan, terimakasih telah membaca."God Bless Us and Protect Us"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel